Liputan6.com, Seoul - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, James Mattis, meyakinkan pemimpin Korea Selatan bahwa aliansi kedua negara masih tetap kuat. Mattis mengatakan, hubungan tersebut akan terus menguat dalam menghadapi ancaman Korea Utara.
Hal tersebut disampaikan Mattis saat melakukan kunjungan ke Seoul. Itu merupakan perjalanan luar negeri pertama yang dilakukan pejabat senior di pemerintahan Donald Trump.
Baca Juga
Dikutip dari BBC, Jumat (3/2/2017), Mattis memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berkomitmen dalam melanjutkan dukungan AS atas kesepakatan keamanan yang telah disetujui sebelumnya.
Advertisement
Selama kampanye tahun lalu, Donald Trump mengancam akan menarik pasukan AS dari Korea Selatan dan Jepang jika kedua negara itu gagal meningkatkan dukungan dana untuk mendukung operasi militer AS.
Ia juga menyarankan agar Korsel dan Jepang diizinkan untuk mempersenjatai negara mereka sendiri dengan senjata nuklir. Namun ide tersebut ditolak oleh keduanya.
Trump mengatakan, dirinya bersedia berbicara dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Negara yang terletak di semenanjung utara Korea itu telah lama bertentangan dengan kebijakan AS, Korsel, dan Jepang.
Setelah mendarat di Pangkalan Udara Militer Osan milik AS, Mattin melanjutkan kunjungannya ke markas US Forces Korea (USFK) di Seoul. Menurut para pejabat, di sana ia diberi penjelasan singkat oleh Komandan Vincent Brooks soal situasi keamanan di Semenanjung Korea.
"Kunjungan tersebut akan menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat terhadap aliansi abadi kita dengan Jepang dan Republik Korea, dan lebih memperkuat kerja sama keamanan AS-Jepang-Republik Korea," ujar Pentagon soal kunjungan Mattis tersebut.
Mattis mengatakan kepada wartawan, ia akan mendiskusikan rencana pengerahan sistem pertahanan rudal AS di Korsel dan program nuklir Korea Utara.