3 Saksi Mata Penampakan Hantu Abraham Lincoln di Gedung Putih

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden ke-16 Amerika Serikat, Abraham Lincoln akan selalu dikenang atas jasanya yang besar. 

Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi presiden AS pertama dalam sejarah yang tewas dibunuh.

Abraham Lincoln juga diingat atas sejumlah kejadian aneh. Konon, ia 'dihantui' dan 'menghantui'. 

Sebelum kematiannya yang tragis, Abraham Lincoln mengalami hal aneh. Suatu hari pada tahun 1860, usai pemilu, ia melihat bayang dirinya di cermin.

"Saat melihat cermin, aku melihat refleksi diriku yang nyaris penuh. Namun, wajahku...aku melihat ada dua bayangan (muka) yang berbeda," demikian penuturan yang diklaim berasal dari Lincoln, seperti dimuat dalam buku Washington in Lincoln's Time (1895) karya Noah Brooks. 

Perbedaan tersebut adalah, tinggi ujung hidung yang satu berbeda sekitar 3 inchi dengan lainnya. Dan satu wajah terlihat pucat.

Lincoln pun kaget bukan kepalang. Ia sontak bangun dan melihat lebih jelas ke arah cermin. "Tapi ilusi lenyap," kata dia.

Lincoln sempat menceritakan pengalamannya pada sang istri, Mary Todd Lincoln yang langsung tertawa mendengarnya.

Perempuan itu menebak, itu adalah 'pertanda' bahwa suaminya akan terpilih kembali sebagai Presiden AS.

Ramalan itu benar. Lincoln kembali terpilih. Namun, pada 14 April 1865 Presiden ke-16 AS tersebut ditembak di teater Ford, Washington. Ia meninggal keesokan harinya tanggal 15 April 1865 pada usia 56 tahun.

Dan belakangan, 'hantunya' dikabarkan sering bergentayangan di Gedung Putih. Tak hanya disaksikan para staf kediaman resmi Presiden AS itu, tapi juga sejumlah tamu penting.

Berikut 3 kesaksian penampakan hantu Abraham Lincoln di Gedung Putih seperti dikutip dari The Vintage News, Senin (13/2/2017): 

Grace Coolidge, istri Presiden Calvin Coolidge (1923-29) adalah orang pertama yang terang-terangan mengaku melihat arwah tokoh penentang perbudakan itu. Atau, setidaknya, ia merasakan kehadiran Abraham Lincoln.

Ia melihat sosok tinggi, kurus, dan ramping yang diduga Lincoln di jendela di Oval Office, menatap ke kejauhan, ke seberang Sungai Potomac, yang pernah menjadi medan pertempuran dalam Perang Saudara AS.

Lady Bird Johnson, istri Presiden Lyndon Johnson (1963-1969), juga merasakan hal yang sama. Ia mengaku melihat hantu Lincoln saat menonton program televisi tentang kematian sang presiden.

Sementara itu, ibu negara lain, Lady Eleanor Roosevelt -- yang kerap menggunakan Kamar Lincoln (Lincoln Bedroom) sebagai ruang kerjanya -- juga mengaku merasakan kehadiran mendiang presiden itu ketika ia bekerja hingga larut malam.

Anjing milik keluarga Presiden Franklin D. Roosevelt, Fala, kadang-kadang juga menggonggong tanpa alasan tertentu. Diduga itu terkait kehadiran hantu Lincoln.

Sejumlah saksi lain mengaku menyaksikan penampakan Abraham Lincoln sedang berbaring di tempat tidur di Lincoln Bedroom.

Sekretaris Eleanor Roosevelt, Mary Eben, mengaku menyaksikan penampakan sang presiden duduk di tepi tempat tidur, sedang memakai sepatu.

Ketakutan, Mary Eben sontak lari sambi berteriak histeris dari Lincoln Bedroom.

Seperti dikutip dari situs National Geographic, Ratu Belanda Wilhelmina berkunjung ke Amerika Serikat pada 1942. Ia menginap di Gedung Putih. 

Suatu malam, ia mendengar suara ketukan di pintu kamar di pintu kamar tidurnya. Sang ratu pun membuka pintu. 

Namun, ia jantungnya serasa mau copot saat melihat penampakan hantu Lincoln mengenakan topi. 

Saking takutnya, sang ratu jatuh pingsan, demikian menurut artikel yang dimuat tahun 1973 di New York Times, yang mengisahkan kejadian-kejadian aneh di Gedung Putih.

Setelah Ratu Belanda pulih kesadarannya, penampakan itu sudah lenyap.

Sementara, putri Presiden Ronald Reagan, Maureen mengaku beberapa kali menyaksikan penampakan Lincoln. "Mirip aura, kadang merah, sesekali oranye," kata dia soal pengalamannya bermalam di Gedung Putih.  

Lebih dari sekali Perdana Menteri Inggris Winston Churchill mengunjungi Gedung Putih selama Perang Dunia II. Ia sebenarnya tak senang menginap di Lincoln Bedroom. 

Suatu hari, pada 1940-an, Churchill baru saja mandi sore. Ia keluar dari bak mandi dan berjalan telanjang menuju ruang tidur, sambil mengisap cerutu. 

Churchill mengaku menjumpai hantu Lincoln sedang duduk di samping perapian di kamarnya.

Dalam buku Civil War Ghost Trails: Stories from America’s Most Haunted Battlefields, Mark Nesbitt mengisahkan, PM Inggris segera melepas cerutu dari mulutnya, merasa malu saat matanya memandang sosok Lincoln yang tak kasat mata. 

"Selamat malam, Pak Presiden. Anda sepertinya bertemu saya dalam kondisi kurang menguntungkan," konon itu yang diucapkan PM Churchill yang tanpa busana. 

Lincoln hanya tersenyum simpul dan menghilang.

Lillian Rogers Parks menjabat sebagai asisten dan penjahit di Gedung Putih selama bertahun-tahun. 

Suatu hari, menyelidiki suara langkah kaki di kamar atas Gedung Putih. Namun, menurut staf lain, ruangan itu tak berpenghuni. "Mungkin Abe tua yang berjalan yang mondar-mandir lantai," kata dia dalam otobiografi, My Thirty Years Backstairs at the White House.

Penampakan hantu Lincoln kali terakhir dilaporkan pada awal 1980-an, oleh Tony Savoy, staf Gedung Putih yang mengaku melihat Lincoln duduk di kursi yang berada di atas beberapa anak tangga.

Hantu Abraham Lincoln juga dilaporkan telah berkeliaran di luar Gedung Putih. Misalnya di Loudonville, New York, rumah milik seorang wanita yang hadir di Theater Ford pada malam sang residen dibunuh.

Bahkan kereta hantu dikabarkan muncul selama beberapa malam di bulan April, sepanjang jalan yang pernah dilalui kereta pemakamannya dari Washington DC ke Springfield.