Liputan6.com, Paris - Sniper polisi Prancis tak sengaja meletuskan senjatanya saat Presiden Francois Hollande berpidato. Akibat dari insiden itu, dua orang terluka.
Tembakan itu terjadi ketika petugas berpindah posisi di atap, sekitar 100 meter dari tenda di mana Hollande tengah berpidato di Kota Villognon.
Peluru menembus kanvas tenda, menuju gelas-gelas yang tengah dipersiapkan pelayan katering. Benda itu lalu menyerempet paha seorang pelayan dan kemudian bersarang di betis orang lain. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/3/2017). Luka itu untungnya tidak mengancam jiwa.
Advertisement
Saat insiden berlangsung, Hollande tengah berpidato meresmikan rel kereta di kota itu. Ia sempat menghentikan pidatonya untuk beberapa saat. Namun, sejumlah laporan mengatakan tak ada suasana panik.
"Saya berharap tidak ada yang serius di sana-- saya pikir tidak," kata Hollande sesaat setelah insiden itu. Ia kemudian bertanya apakah ada yang terluka.
Presiden lalu mengunjungi mereka yang terluka. Korban adalah kepala katering di sebuah hotel lokal dan pegawai kereta api.
Sebuah laporan media lokal mengatakan kunci pengaman senjata tengah tak terkunci, jadi senjata mudah meletus ketika ada perpindahan.
Kepala pemerintahan lokal, Pierre N'Gahane mengatakan investigasi tengah digelar. Ketika ditanya apakah insiden itu tak disengaja, ia menjawab, "Jelas, ini kecelakaan."
Sniper yang tak sengaja meletuskan senjatanya itu berasal dari unit perlindungan khusus.