Liputan6.com, Jakarta - Pada 5 hingga 7 Maret 2017, Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (IORA). Momen ini bertepatan dengan 20 tahun usia organisasi yang beranggotakan 21 negara tersebut.
KTT perdana IORA ini akan menghasilkan empat dokumen yang bertujuan mendorong kawasan Samudera Hindia menjadi area yang damai, stabil, dan sejahtera. Keempat dokumen tersebut antara lain IORA Concord, IORA Action Plan, IORA Declaration on Preventing and Countering Terorism and Violent Extremism dan Joint Declaration of the IORA Business Community to Build Partnership for a Sustainable and Equitable Economic Growth.
Dokumen yang paling utama adalah IORA Concord. Kelak ini akan memberikan platform bagi negara-negara anggota untuk menghadapi berbagai tantangan saat ini dan di masa depan.
Advertisement
Mengingat IORA bercita-cita untuk memajukan berbagai kerja sama di bidang ekonomi, namun sejarah mencatat, pertumbuhan ekonomi tidak akan berkelanjutan tanpa adanya kestabilan dan perdamaian.
"Concord menjelaskan norm setting agar negara-negara berkomitmen terhadap hukum dan perjanjian internasional, termasuk UNCLOS 1982," terang Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Marsudi pada Jumat 3 Maret lalu.
Retno menjelaskan lebih lanjut bahwa visi Concord ini tidak terlepas dari implementasi pilar Poros Maritim pemerintahan Presiden Joko Widodo. Indonesia diharapkan dapat "menghidupkan" kawasan Samudera Hindia dan memanfaatkan peluang ekonomi di sana.
Sejauh ini bagian barat Samudera Hindia merupakan pasar yang telah tergarap dan Indonesia ingin memanfaatkannya sebagai sumber investasi dan pariwisata. Sementara bagian timur masih relatif belum tergarap.
"Melalui IORA, kita ingin menjadikan bagian timur Samudera Hindia sebagai pintu akses kerja sama dengan negara-negara di Afrika dan Timur Tengah," tutur Menlu Retno.
Indonesia melihat Samudera Hindia sebagai kawasan masa depan. Sekitar 2,7 miliar penduduk dunia dari 21 negara berada di kawasan ini. Selain itu, setengah dari negara anggota G-20 juga berlokasi di sana.
Adapun Samudera Hindia telah menjadi saranan transportasi dunia dan menyimpan berbagai sumber daya alam.
Puncak dari KTT IORA dijadwalkan berlangsung pada 7 Maret. Sejauh ini 16 pemimpin dan 5 pejabat setingkat menteri telah dipastikan.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyinggung pentingnya pelaksanaan KTT IORA 2017. Ia menyatakan, negara-negara IORA berperan penting dan strategis sebagai pendorong stabilitas ekonomi di kawasan Samudera Hindia.
Enggar lebih lanjut mengungkap bahwa 70 persen jalur perdagangan di dunia melalui Samudera Hindia terutama pasokan minyak dan gas.
Dalam bahasa Sansekerta, Samudra Hindia disebut Ratnakara yang berarti mine of gems atau ladang permata.
Seperti dikutip dari berbagai sumber pada Senin 6 Maret berikut terdapat sejumlah fakta menarik tentang Samudera Hindia:
Laut Terpanas
1. Laut Terpanas
Tingginya temperatur air membuat Samudra Hindia dijuluki sebagai lautan terpanas di dunia. Kondisi ini menyulitkan fitoplankton untuk tumbuh, sementara makhluk ini dibutuhkan sebagai sumber makanan untuk mendukung kehidupan laut.
Ini adalah salah satu alasan utama mengapa kehidupan hewan laut di Samudra Hindia terbatas jika dibandingkan dengan lautan lainnya di dunia.
2. Memiliki sifat fisika dan kimia yang 'aneh'
Air di Samudra Hindia diketahui memiliki konsentrasi hidrokarbon baik yang terlarut mau pun mengambang tertinggi dibanding lautan lainnya. Kawasan ini pun mempunyai tingkatan salinitas terendah sekaligus tertinggi.
Samudra Hindia diketahui pula memiliki keseimbangan air paling negatif dibanding seluruh lautan lainnya di dunia mengingat penguapan air lautnya melampaui curah hujan dan aliran sungai.
Advertisement
Lautan Ketiga Terbesar
3. 20 persen permukaan Bumi
Mendengar nama Samudra Hindia, kebanyakan orang akan langsung mengingat posisinya sebagai lautan terbesar ketiga di dunia setelah Samudra Pasifik dan Atlantik.
Total wilayahnya yang mencapai 68.556 juta kilometer persegi 'menempati' 20 persen permukaan bumi sehingga berkontribusi besar terhadap muatan air di Bumi.
Ukurannya yang besar membuat Samudra Hindia memiliki volume 292 juta kilometer kubik dengan kedalaman rata-rata 3.890 meter.
4. Lokasinya yang unik
Samudra Hindia berbatasan dengan beberapa benua. Ada Afrika di bagian barat, Kepulauan Sunda Kecil dan Australia di sebelah timur, dan Antartika di sebelah selatan.
Fakta geografis tersebut menggambarkan keragaman di kawasan ini.
Setidaknya terdapat 57 kelompok pulau, 16 negara Afrika, dan 18 negara Asia yang terhubung langsung dengan lautan ini.
Di lain sisi, terdapat pula sejumlah pelabuhan atau kota besar yang terkoneksi secara tidak langsung.
'Bertetangga' dengan Sejumlah Lempeng
5. Berbatasan dengan sejumlah lempeng tektonik
Kawasan Samudra Hindia berbatasan dengan sejumlah lempeng tektonik dan satu titik pertemuan tiga lempeng tektonik (Triple Junction) yaitu Rodrigues Triple Point.
Rodrigues Triple Point merupakan triple junction yang mempertemukan lempeng Afrika, Indo-Australia, dan Antartika.
6. Kandungan oksigen sangat rendah
Perairan di kawasan ini memiliki salah satu kandungan oksigen terendah di dunia. Ini dikarenakan tingkat penguapan yang lebih tinggi dibanding curah hujan.
7. Lokasi sejumlah pelabuhan terpenting di dunia
Tiga pelabuhan di India seperti Chennai, Mumbai, dan Kolkata berada di Samudra Hindia. Tak hanya itu, ada pula Colombo di Sri Lanka, Richards Bay di Afrika Selatan, Jakarta di Indonesia, dan Melbourne di Australia.
Pelabuhan-pelabuhan ini tak hanya penting bagi perdagangan masing-masing negara, namun juga secara global.
Akses utama ke Samudra Hindia adalah melalui Terusan Suez di Mesir, Selat Malaka di Indonesia/Malaysia, Selat Hormuz di Iran/Oman dan Selat Bab el Mandeb di Djibouti/Yaman. Hal ini pula yang menambah nilai strategis pelabuhan-pelabuhan tersebut.
Advertisement
Kawasan yang Tertutup
8. Menyimpan 40 persen cadangan minyak dunia
Samudra Hindia memiliki kontribusi tersendiri dalam perdagangan dunia. Selain menjadi rute navigasi dan kaya mineral, kawasan ini juga menyimpan cadangan minyak yang mampu memenuhi 40 persen produksi total minyak dunia.
9. Temuan benua yang sudah tenggelam
Fakta menarik lainnya adalah terdapat benua, Kerguelen Plateau, di Samudra Hindia. Benua mini ini secara bertahap tenggelam sekitar 20 juta tahun lalu.
10. Tertutup
Samudra Hindia yang menjadi muara dari sejumlah sungai seperti Sungai Zamezi, Tigris-Eufrat, Indus, Gangga, Brahmaputra dan Irrawady ini diklasifikasikan sebagai lautan yang tertutup karena bagian utaranya 'dikunci' oleh Benua Asia.