Liputan6.com, Washington, DC - Pada awal abad ke-20, gonjang-ganjing terjadi di muka Bumi. Pertempuran terjadi antara sejumlah kekuatan dunia. Perang Dunia I meletus sejak tahun 1914, antara Blok Sekutu: Prancis, Inggris, Rusia, dan Amerika Serikat melawan Blok Sentral: Jerman, Austria-Hongaria dan Kesultanan Utsmaniyah.
Dalam kurun waktu 1914-1917, huru-hara terjadi di sebagian besar wilayah dunia, terutama di Eropa.
Amerika Serikat yang awalnya tak ingin terlibat, pada akhirnya memutuskan untuk ikut berperang.
Advertisement
Pada 2 April 1917, Presiden AS Woodrow Wilson memutuskan untuk bertempur melawan Jerman, setelah sekitar dua tahun menyatakan negaranya "netral".
Awalnya, pemerintah dan warga AS, terutama yang berasal dari kalangan Irlandia Amerika, Jerman Amerika, dan Swedia Amerika tak menginginkan perang.
Namun aksi militer Jerman yang melakukan kekerasan bengis di Belgia dan menenggelamkan kapal RMS Lusitania membuat Negeri Paman Sam geram.
Baca Juga
Tak hanya itu, manuver Jerman yang mencoba melobi Meksiko agar bisa merebut wilayah Texas, New Mexico, dan Arizona membuat Amerika Serikat tak bisa tinggal diam. Presiden Wilson meminta kongres untuk mengirim pasukan ke medan pertempuran melawan Berlin.
Awalnya Wilson mengajukan peraturan agar tentara yang bertempur adalah relawan saja, tapi pada akhirnya ia mengajukan Undang-Undang Selective Service Act, di mana agar para pria usia 21-35 ikut berperang.
Jumlah pasukan yang awalnya hanya 200 ribu kala itu bertambah menjadi 4 juta orang.
Selain menambah armada tentara, Presiden Wilson juga membentuk Komite Informasi Publik (CPI) yang bertugas untuk meliput dan menelurkan film terkait peperangan dalam upaya mempropagandakan peran Amerika Serikat di Perang Dunia I.
Langkah lain Wilson untuk melawan Jerman adalah dengan mengganti nama makanan dari Eropa agar lebih ke-Amerika-an. Seperti burger diganti menjadi liberty sandwich. Hal ini dalam rangka memboikot secara tidak langsung pengaruh Jerman di AS.
Bergabungnya tentara AS di pihak Sekutu memberikan dampak signifikan bagi kubu Sekutu. Tentara AS berkontribusi besar untuk membuat Jerman menyerah. Pada akhirnya Jerman kalah. dan Presiden Wilson berperan andil dalam perjanjian Versailles pada Juni 1919 sebagai simbol kekalahan Jerman.
Sejarah lain mencatat pada 2 April 1595, Belanda memulai ekspedisi di bawah pimpinan De Houtman berangkat dengan tujuan kawasan Hindia, sebutan untuk Kepulauan di Asia Tenggara.
Kemudian pada 2 April 1982, terjadi Perang Falkland, di mana Argentina menjajah Kepulauan Falkland yang dimiliki Britania sekaligus memulai perang.