Liputan6.com, Sheikun - Setidaknya 35 orang, termasuk di antaranya sembilan anak, tewas dalam serangan udara yang menggunakan gas beracun. Peristiwa ini terjadi di kota Khan Sheikhun yang dikuasai pemberontak.
Serangan menggunakan gas beracun itu memicu banyak orang tersedak atau pingsan bahkan beberapa mengeluarkan busa dari mulut. Menurut kelompok pemantau Observatorium Suriah untuk HAM yang mengutip sumber-sumber medis, gejala di atas menggambarkan serangan bermuatan gas. Demikian seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (4/4/2017).
Namun kelompok tersebut tidak dapat mengonfirmasi jenis zat yang digunakan. Sementara itu, Damaskus telah berulang kali membantah menggunakan senjata berupa gas beracun.
Advertisement
Pemerintah Suriah atau jet-jet Rusia membombardir kota Khan Sheikhoun pada Selasa pagi waktu setempat. Sejauh ini belum ada komentar dari Damaskus.
Sebelumnya, pada Minggu, jet tempur yang diduga milik Rusia mengebom sebuah rumah sakit di utara Provinsi Idlib. Kelompok penyelamat menyebutkan, serangan tersebut melukai sejumlah orang.
Seorang petugas pertahanan sipil Suriah menerangkan, setidaknya 10 orang terluka ketika serangan menargetkan rumah sakit utama di Maaret al-Numan.
Pertahanan Sipil Suriah sebuah kelompok yang juga dikenal sebagai White Helmets selama ini beroperasi di wilayah yang dikuasai pemberontak.
"Selama seminggu terakhir, Idlib telah menjadi target serangan udara yang tengah berlangsung dan setelah serangan kemarin, salah satu rumah sakit utama hancur dan tidak lagi bisa beroperasi," ucap Majid, anggota White Helmets.