5 Fakta 'Mengerikan' Kekuatan Tempur Korea Utara

Infrastruktur militer Korea Utara lebih banyak yang usang, senjata nuklir lemah, tentaranya kelaparan, dan komandonya tak rapi, namun...

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 17 Mei 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 17 Mei 2017, 20:20 WIB
Tinjau Pulau Terpencil, Kim Jong-un Siapkan Pasukan Tempur
Kim Jong-un berbincang dengan pejabat tentaranya saat memeriksa detasemen pertahanan di Pulau Jangjae dan Mu Islet, Korea Utara (5/5). Korut diketahui menempatkan sejumlah peluncur roket dan artileri di dua pulau kecil tersebut. (STR / KCNA VIA KNS / AFP)

Liputan6.com, Pyongyang - Kekuatan militer Korea Utara menjadi salah satu yang terbesar sedunia, lengkap dengan lebih dari 1 juta tentara dan jutaan pasukan cadangan serta paramiliter.

Ada Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Pasukan Roket Strategis, dan Pasukan Operasi Khusus. 

Pyongyang  juga ditaksir membelanjakan antara 25 hingga 38 persen anggaran negara untuk keperluan militer, walaupun kantor berita pemerintah hanya mengakui sekitar 15,8 persen.

Dirangkum dari ranker.com pada Rabu (17/5/2017), perlengkapan Korea Utara lebih banyak yang usang, senjata nuklir mereka lemah, tentaranya kelaparan, dan komandonya tidak rapi.

Namun demikian, sejumlah fakta berikut ini membuat militer Korea Utara layak dicermati, tak bisa dianggap remeh: 

1. Kekuatan Militer Raksasa

Paramiliter Korea Utara. (Sumber Wikimedia/Roman Harak via Creative Commons)

Korea Utara diduga memiliki 1,2 juta anggota aktif militer. Angka itu setara dengan 47,8 anggota militer untuk setiap 1.000 penduduk.

Dengan demikian, angka per kapita itu menjadi tertinggi sedunia dan 10 kali lebih besar dari Amerika Serikat (AS).

Selain anggota aktif, ada 1,5 hingga 6 juta pasukan cadangan terlatih, termasuk para anggota Milisi Pekerja dan Kaum Jelata. Demikian juga dengan adanya wajib militer, baik untuk pria dan wanita.

Wajib militer selama 10 tahun diterapkan pada kaum pria berusia di atas 18 tahun.

Di masa lalu, wajib militer berlaku selama 13 tahun. Anggota wajib militer biasanya menjadi anggota infanteri garis depan walaupun tanpa pelatihan, perlengkapan, dan pangan yang memadai.

Tentara wanita Korea Utara. (Sumber Korean Central News Agency)

Sejak 2015, karena rendahnya angka kelahiran dan tingginya angka mortalitas, kaum wanita ikut wajib militer hingga mereka berusia 23 tahun. Perempuan juga bertugas di garis depan.

Korea utara juga memiliki pasukan anak dan remaja yang tergabung dalam Pengawal Muda Merah, sebagai kekuatan paramiliter remaja. Kesatuan itu dibentuk pada 1970 untuk kaum remaja pria berusia 15 hingga 17 tahun.

Para anggota berlatih militer dan penyintasan selama 10 hingga 15 hari selama musim panas agar menyiapkan mereka memasuki wajib militer.

Tapi anggota pasukan remaja itu menyediakan sendiri pakaian dan makanan mereka.

2. Senjata Nuklir

Korea Utara ketahuan telah melakukan 4 kali uji senjata nuklir, ditambah lagi bukti untuk setidaknya 2 percobaan lain. Tapi, tidak ada yang mengetahui dengan pasti jumlah senjata nuklir yang mereka miliki, yang diduga antara 15 hingga 20 hulu ledak.

Hanya 12 senjata nuklir yang diduga bisa dipakai dan sebagian di antaranya diduga sebagai bahan "bom kotor."

Tidak jelas bagaimana cara peluncurannya, karena rudal berdaya jelajah terjauh Korea Utara -- yang diklaim menjangkau hingga Seoul, Tokyo, dan Bangkok -- belum lolos uji.

Keberadaan senjata nuklir Korea Utara diduga lebih sebagai pengaman bagi kekuasaan Kim dan keperluan propaganda.

Seperti dijelaskan Kenji Fujimoto, koki sushi Jepang pelayan pribadi Kim yang kemudian membelot, Kim Jong-un tidak berniat memulai perang dengan AS ataupun Korea Selatan.

Peluncuran rudal dilakukan ketika ia geram terkait sanksi atau tuduhan kepadanya.

Pasukan tas punggung berlambang nuklir. (Sumber Korean Central News Agency)

Pada 2013, dunia terkejut melihat barisan tentara Korea Utara membawa tas punggung dengan lambang internasional penanda nuklir.

Data intelijen awal menengarai negeri itu mengembangkan kesatuan pembawa "bom tas punggung."

Pihak Barat sempat menduga Korea Utara menciptakan kesatuan bom bunuh diri nuklir, walaupun dugaan itu kemudian dibantah oleh para pembelot yang menyatakan bahwa tas punggung seperti itu lebih untuk keperluan unjuk kekuatan.

3. Ancam 'Seoul Lautan Api'

Salah satu klaim paling mengerikan oleh Korea Utara adalah sesumbar tentang kemampuan menjadikan Korea Selatan sebagai lautan api dan banyaknya artileri terarah yang dapat menghancurkan Seoul hingga rata dengan tanah.

Korea Utara memang memiliki sekitar 700 perangkat artileri dan peluncur roket mengarah ke Seoul dan serbuan awal diperkirakan bisa menewaskan ribuan orang. Tapi, sekitar seperempat peluru meriam mereka diduga mandul.

Peluncuran roket Korea Utara. (Sumber Korean Central News Agency)

Selain itu, Korea Utara memiliki sekitar 4.100 tank yang sebagian sudah usang, 6.500 pucuk meriam, 2.500 peluncur roket, dan lebih dari 1.000 pesawat terbang. Jumlah demikian cukup besar untuk suatu negara sekecil itu.

Tapi, keterbatasan bahan bakar minyak (BBM) menyebabkan pesawat mereka tidak bisa mengudara dan kebanyakan tank serta meriam mereka terlalu usang, lamban, dan tidak terawat untuk menghadapi konflik berkepanjangan.

Mengenai kapal selam, Korea Utara memilikinya dalam jumlah yang kira-kira sama dengan kapal selam Amerika Serikat. Korea Utara memiliki antara 70 hingga 75, sedangkan AS memiliki 72 kapal selam.

Tapi tingkat kecanggihannya amat berbeda. Kapal selam AS memiliki kemampuan meluncurkan puluhan rudal nuklir maupun jelajah, sedangkan kapal-kapal selam Korea Utara kebanyakan berasal dari era 1950-an buatan Soviet.

Sebuah kapal selam hilang tanpa jejak pada Maret 2016, dan satu lagi terdampar di pantai Korea Selatan dan langsung ditahan. Bahkan kapal selam nuklir kebanggaan Kim juga diduga merupakan tiruan dari kapal selam buatan Yugoslavia. Kapal selam itu lebih sering rusak.

4. Komando Pasukan Khusus

Kesatuan perang siber Korea Utara. (Sumber Korean Central News Agency)

Korea Utara memiliki kesatuan pasukan khusus yang besar dan sangat mumpuni, dikenal sebagai Pasukan Operasi Khusus Korea Utara dan bertanggungjawab atas beberapa upaya infiltrasi ke Korea Selatan, misalnya melalui terowongan bawah tanah di perbatasan dan upaya gagal pembunuhan presiden Korea Selatan pada 1968.

Sementara itu, kemampuan peretasan oleh Korea Utara menjadi terkenal di dunia setelah serangan terhadap perusahaan Sony pada 2014.

Kesatuan yang disebut Biro 121 itu telah meretas puluhan ribu komputer di Korea Selatan, termasuk komputer milik bank, organisasi pemerintah, dan bahkan kantor presiden.

Korea Utara juga memiliki kesatuan-kesatuan peretasan yang berkedudukan di China.

5. Senjata Terlarang

PBB telah melarang senjata-senjata laser yang membutakan, tapi Korea Utara masih menyimpan beberapa di antaranya.

Sebelumnya China telah menghasilkan sekitar 20-an laser ZM-87 yang membutakan, tapi kemudian menghentikan program mereka.

Korea Utara memiliki beberapa dan kemungkinan besar dipakai menghadapi pesawat-pesawat terbang AS.

Kesatuan senjata kimia Korea Utara. (Sumber Korean Central News Agency)

Para pakar Barat juga menduga Korea Utara memiliki program senjata kimia yang cukup baik, tapi tak banyak hal yang diketahui tentang jenis dan jumlahnya.

Berbeda dengan program senjata nuklir yang sering digaungkan, program senjata kimia negeri itu jarang dibicarakan.

Menurut para pembelot, Korea Utara memiliki semuanya, mulai dari senjata gas tradisional dari masa Perang Dunia I (klorin, fosgen, dan gas mustard) hingga zat modern penakluk syaraf semisal sarin dan VX.

Menurut para pembelot, zat-zat itu diujikan pada para tahanan politik di kamp-kamp kerja paksa. Laporan itu sukar diperiksa kebenarannya, tapi laporan itu konsisten dari satu pembelot ke pembelot lain.

Saksikan juga video berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya