Liputan6.com, Tokyo: Jepang pada hari Senin (13/9) ini telah membebaskan 14 anggota awak yang juga nelayan dari sebuah kapal pukat Cina yang terlibat tabrakan dengan dua kapal penjaga pantai Jepang di perairan yang disengketakan, lapor media pemerintah Cina.
Insiden penangkapan itu terjadi di daerah sengketa Kepulauan Diaoyu, di Timur Laut Cina, hingga membuat marah Cina. Beijing telah berulang kali memanggil Duta Besar Jepang dan menuntut pembebasan para nelayan itu. Beijing menyatakan bahwa Kepulauan Diaoyu dan sebagian besar Laut Cina Selatan adalah milik Cina.
Insiden itu terus memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara. Cina mengancam akan membatalkan rencana pembicaraan atas ladang minyak dan gas di daerah yang diperebutkan di Laut Cina Timur.
Namun, seorang kapten dari kapal tersebut masih ditahan oleh Jepang, karena kapten itu menuduh pemerintah Jepang telah menghalangi para pekerja media dalam melaksanakan tugas. Belum ada tanggal kapan kapten itu akan dibebaskan.
"Cina tidak akan pernah menerima Jepang menerapkan hukum domestiknya terhadap operasi kapal nelayan Cina di wilayah tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Cina Jiang Yu, menurut kantor berita Xinhua. Jiang juga mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa penyelidikan Jepang itu ilegal, tidak sah dan dilakukan dengan sia-sia.(CNN/AYB)
Insiden penangkapan itu terjadi di daerah sengketa Kepulauan Diaoyu, di Timur Laut Cina, hingga membuat marah Cina. Beijing telah berulang kali memanggil Duta Besar Jepang dan menuntut pembebasan para nelayan itu. Beijing menyatakan bahwa Kepulauan Diaoyu dan sebagian besar Laut Cina Selatan adalah milik Cina.
Insiden itu terus memicu ketegangan diplomatik antara kedua negara. Cina mengancam akan membatalkan rencana pembicaraan atas ladang minyak dan gas di daerah yang diperebutkan di Laut Cina Timur.
Namun, seorang kapten dari kapal tersebut masih ditahan oleh Jepang, karena kapten itu menuduh pemerintah Jepang telah menghalangi para pekerja media dalam melaksanakan tugas. Belum ada tanggal kapan kapten itu akan dibebaskan.
"Cina tidak akan pernah menerima Jepang menerapkan hukum domestiknya terhadap operasi kapal nelayan Cina di wilayah tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Cina Jiang Yu, menurut kantor berita Xinhua. Jiang juga mengatakan dalam sebuah pernyataan tertulis bahwa penyelidikan Jepang itu ilegal, tidak sah dan dilakukan dengan sia-sia.(CNN/AYB)