Donald Trump Langgar Wewenang Jika Pecat Pejabat Ini

Donald Trump tengah mempertimbangkan pemecatan penasihat khusus, Robert Mueller. Namun, ia tak berwenang melakukannya.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Jun 2017, 12:30 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2017, 12:30 WIB
Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump
Donald Trump saat mengumumkan hengkangnya AS dari Kesepakatan Paris di Gedung Putih (1/6/2017) (AP Photo/Andrew Harnik)

Liputan6.com, Washington, DC - Seorang teman dekat Donald Trump mengatakan miliarder nyentrik itu tengah mempertimbangkan pemecatan penasihat khusus, Robert Mueller.

Mueller tengah memimpin penyelidikan FBI tentang adanya potensi hubungan kampanye Trump saat jadi presiden dengan Rusia.

"Saya rasa, Trump tengah mempertimbangkan untuk menghentikan tugas special counsel," kata Chris Ruddy kepada media PBS.

Ruddy menambahkan, jika itu dilakukan, Trump melakukan kesalahan besar. "Karena bukan wewenang Trump untuk memecat special counsel," lanjut Ruddy seperti dikutip dari The Hill, pada Senin (13/6/2017).

Ruddy mengatakan ada beberapa konflik yang akan muncul jika Mueller dipecat. Termasuk, fakta bahwa mantan firma hukum yang dimilikinya mewakili anggota keluarga Trump.

Selain itu, Mueller pernah diwawancarai untuk posisi Direktur FBI setelah Trump memecat James Comey.

Komentar Ruddy datang setelah Trump mengekspresikan keraguannya atas kinerja Mueller sebagai penasihat khusus.

Pernyataan Ruddy datang setelah ia terlihat oleh media meninggalkan West Wing pada Senin sore. NBC melaporkan Ruddy berada di Gedung Putih karena ada pertemuan dengan Trump.

Ruddy sendiri adalah CEO Newsmax, yang merupakan anggota kelab eksklusif Trump Mar-a-Lago di Florida. Ia kerapkali memberi komentar negatif terhadap pilihan ataupun kebijakan Trump.

Pada Februari, sehari setelah bertemu Trump, Ruddy mengkritik pengangkatan Reince Priebus sebagai Kepala Staf Gedung Putih. 

"Saya pikir Reince Priebus orang baik, bermaksud baik, tapi dia jelas tidak demikian. Aku tahu bagaimana agen federal bekerja."

Di sisi lain, sejumlah sekutu Trump dari Partai Republik meminta miliarder nyentrik itu menjauhi Mueller dan tidak memecatnya. 

Penunjukan Mueller oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat awalnya disetujui kubu Republik di Capitoll Hill. 

"Jika Trump memecat Mueller, itu adalah langkah luar biasa yang jauh dari sikap bijak," kata Senator Susan Collins, anggota Republikan dari negara bagian Maine kepada The Atlantic. 

Collin dan para anggota Partai Republik lainnya sejauh ini tak punya indikasi bahwa Trump akan memecat Mueller.

Namun, para anggota parlemen pada bulan lalu sempat kaget ketika Trump memecat Comey yang tengah mengivestigasi keterlibatan Rusia dalam Pilpres AS 2016.

Dengan terpilihnya Mueller sebagai penasihat khusus, ia memiliki wewenang untuk memastikan penyelidikan yang penuh dan menyeluruh terhadap dugaan upaya Pemerintah Rusia untuk mengintervensi Pilpres AS 2016.

Selain itu, Mueller memiliki kewenangan untuk menyelidiki hubungan dan atau koordinasi antara pemerintah Rusia dan individu-individu yang terlibat dengan kampanye Donald Trump.

 

Saksikan juga video tentang skandal yang terus-menerus hantui Donald Trump: 

Bertanggung Jawab ke Jaksa Agung, Bukan Presiden...

Menurut Vox, special counsel ini ditunjuk secara langsung oleh Kepala Departemen Kehakiman AS atau Jaksa Agung. Penunjukannya sedikit berbeda dibanding sebelumnya, yaitu oleh panel tiga hakim independen.

Dan yang paling penting adalah, special counsel--dalam hal ini Mueller--bertanggung jawab secara langsung kepada Jaksa Agung AS. Ia memiliki hak mengajukan dakwaan pidana dalam penyelidikan dewan juri.

Meski demikian, jaksa agung dapat memecatnya setiap saat dan menolak kesimpulan yang mereka buat saat menyelidiki atau mengadili kasus tersebut. "

Namun, kabar tersebut hampir pasti disambut di Capitol Hill sebagai langkah penting menuju penyelidikan nonpartisan mengenai skandal terbesar yang saat ini mendominasi Washington.

"Kepercayaan orang Amerika terhadap sistem peradilan pidana ada di tangan jaksa agung," kata Senate Minority Leader, Chuck Schumer, kepada wartawan awal pekan ini.

"Investigasi ini harus dijalankan jauh dari Gedung Putih ini dan sejauh mungkin dari siapa pun yang ditunjuk oleh Presiden," tuturnya.

Ini adalah kali kedua special counsel ditunjuk. Pada 1999, mantan Senator AS Jack Danforth ditunjuk sebagai penasihat khusus untuk menyelidiki penyergapan mematikan di permukiman Branch Davidian, Waco, Texas.

Berdasarkan undang-undang, Trump tidak bisa langsung memecat Mueller. Hal itu memang dimungkinkan, tapi dia harus memerintahkan Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein untuk melakukannya.

Penasihat khusus hanya dapat "dipecat" jika melakukan, "kesalahan, kelalaian tugas, ketidakmampuan, benturan kepentingan, atau sebab lainnya, termasuk pelanggaran terhadap kebijakan departemen."

Mueller mengepalai FBI dari 2001 hingga 2013. Ia dipilih oleh Presiden George W Bush tahun 2001 dan dipillih kembali oleh Barack Obama.

Sebelumnya, pria kelahiran 7 Agustus 1944 itu menjabat sebagai Jaksa AS untuk Distrik California Utara.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya