Eks Militer Soviet Ikut Pertemuan Trump Jr dengan Rusia, Ada Apa?

Ada eks militer dalam pertemuan Donald Trump Jr dengan pengacara Rusia. Siapa dia dan apa tugasnya? Berikut pemaparannya.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 16 Jul 2017, 19:12 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2017, 19:12 WIB
Donald Trump Jr
Putra calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump yakni Donald Trump Jr menghadiri debat capres AS ketiga dan terakhir di University of Nevada, Las Vegas, Rabu (19/10). REUTERS/Carlos Barria

Liputan6.com, New York - Drama pertemuan Donald Trump Jr dengan pihak Rusia yang digelar pada Juni 2016 lalu masih berlanjut. Apalagi ada sejumlah sosok penting dan tak terduga ternyata turut dalam pertemuan itu.

Yang terbaru adalah pelobi Rusia-Amerika yang pernah menjadi tentara Soviet. Sosok ini kini menjadi salah satu orang mempromosikan Kremlin dengan sejumlah orang di Washington.

Dikutip dari CNN pada Minggu (16/7/2017), sosok itu adalah Rinat Akhmetshin. Ia adalah warga AS, pelobi, dan mantan tentara Uni Soviet. Akhmetshin hadir dalam pertemuan tertutup di Trump Tower pada 9 Juni 2016 lalu.

Kehadiran Akhmetshin jelas mendapatkan kekhawatiran terbaru bagi publik. Apalagi, disebut-sebut Donald Trump Jr tertarik dengan informasi dari pemerintah Rusia tentang rival sang ayah dalam kampanye pemilihan presiden AS, Hillary Clinton.

Namun, menurut anak sulung Presiden Donald Trump itu, pertemuan yang diharapkan membahas Hillary, berubah dengan cepat mempertanyakan larangan AS mengadopsi anak dari Rusia. Larangan itu termaktub dalam Magnitsky Act.

Menurut CNN, setidaknya ada delapan orang dalam ruangan itu termasuk Trump Jr. Mereka adalah, menantu kesayangan Trump, Jared Khusner, mantan ketua kampanye Paul Manafort, Akhmetshin, pengacara Rusia Natalia Veselnitskaya, publisis Rob Goldstone -- orang yang merancang pertemuan itu, seorang pengacara, dan seorang perwakilan dari keluarga kaya Rusia yang berinisiatif menggelar pertemuan itu.

Adapun Akhmetshin, ia terdaftar sebagai pelobi bagi yayasan Veselnitskaya. Yayasan itu berfokus melobi Washington untuk membatalkan UU Magnitsky.

Undang-undang Magnitsky Act disahkan oleh Kongres dan Presiden Obama pada 2012. Dalam undang-undang itu, AS menghukum pejabat Rusia yang bertanggung jawab atas kematian pengacara Rusia, Sergei Magnitsky di penjara Moskow pada tahun 2009. Washington memblokir akses ke aset mereka di AS dan melarang mereka bepergian ke negara itu.

Pada awalnya, daftar hitam hanya ditargetkan kepada pejabat yang terlibat dalam kematian Magnitsky. Namun belakangan diperluas mencakup sejumlah kasus HAM lainnya, termasuk larangan adopsi anak Rusia oleh warga negara Amerika Serikat.

Siapa Akhmesthin?

Akhmetshin sendiri telah wara-wari Washington-Moskow dalam 20 tahun terakhir dan sejarahnya telah menjadi sumber intrik selama berbulan-bulan. Ketua Pengadilan Senat Chuck Grassley meminta lebih banyak informasi tentang sejarah imigrasinya pada bulan April saat komite tersebut menyelidiki sebuah keluhan bahwa Akhmetshin, Veselnitskaya dan lainnya melakukan lobi yang tidak diungkapkan atas nama Kremlin untuk melemahkan Undang-Undang Magnitsky.

Latar belakang Akhmetshin dan dinas militer di Uni Soviet telah berkontribusi secara substansial terhadap intrik seputar aktivitasnya di AS.

Akhmetshin lahir di Uni Soviet. Dia pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1994 dan menjadi warga negara Amerika secara naturalisasi pada tahun 2009, menurut sebuah pernyataan yang diberikannya kepada Radio Free Europe.

Dalam sebuah tuntutan perdata yang tidak terkait dengan penyelidikan Rusia, dia digambarkan sebagai "mantan perwira militer kontra-intelijen Soviet."

Dan dalam tuntuntan yang diajukan oleh pro-UU Magnitsky kepada Kementrian Kehakiman AS adalah ttentang lobi Akhmetshin yang tidak diungkapkan untuk Kremlin, dia disebut "mantan anggota dinas intelijen militer Rusia (GRU)."

Steve LeVine, seorang editor untuk Axios yang mengatakan bahwa dia telah mengenal Akhmetshin sejak tahun 1998, mengklaim bahwa Akhmetshin "secara terbuka menggambarkan tahun-tahun sebagai perwira di GRU Soviet yang bertugas di Afghanistan."

Namun dalam wawancara baru-baru ini, Akhmetshin telah membantah bahwa itu semua. Dia mengatakan dirinya bertugas di Soviet Army dari tahun 1986 sampai 1988 sebagai wajib militer, dan unitnya "bertugas di Baltik merupakan bagian kecil dari kontra intelijen," menurut The Associated Press.

Dalam sebuah wawancara dengan Washington Post pada hari Jumat 14 Juli 2017, Akhmetshin bersikeras bahwa dia tidak pernah bekerja untuk intelijen militer Rusia, atau bekerja untuk pemerintah Rusia. Tapi dia mengakui bahwa unit militernya terlibat dalam "masalah penegakan hukum" dan "beberapa masalah kontraintelijen."

"Saya bekerja sebagai seorang tentara, selama dua tahun, seperti puluhan juta pemuda Rusia yang ikut wajib militer. Saya bangga dengan dinas militer saya. Tidak pernah saya pernah bekerja untuk pemerintah Rusia dan saya bukan perwira intelijen, tidak pernah. "

Rinat Akhmetshin (Mike Eckel / RFE/RL/NBCNews)

Akhmetshin bersikeras bahwa dia setia kepada AS dalam sebuah pernyataan Juli 2016 kepada Radio Free Europe: "Saya adalah warga negara Amerika sejak 2009 yang membayar pajak, memperoleh kewarganegaraannya setelah tinggal di sini sejak tahun 1994, dan telah bersumpah untuk setia kepada Amerika Serikat."

Sebagian besar kekhawatiran seputar Akhmetshin berpusat pada pertanyaan tentang siapa sebenarnya yang dilobinya - dan siapa yang dia lawan- selama dua dasawarsa di Amerika Serikat.

Aksi melobi Akhmetshin telah membuatnya menjadi pemain penting di Washington. Akibat dari permainannya, Foreign Agent Registration Act (FARA)mengajukan tuntutan kepadanya, karena lobinya melampaui apa yang diungkapkan dan dilakukan sebagai agen asing atas nama Pemerintah Rusia

Tuntutan tersebut diajukan tahun lalu oleh pemodal Amerika Bill Browder, yang perusahaannya bekerja sama dengan pengacara Rusia Sergey Magnitsky di tahun 2000an. Magnitsky menemukan skema penipuan pajak senilai US$ 230 juta di Rusia. Ia kemudian dipenjara, dan kemudian meninggal di penjara Moskow dalam keadaan yang mencurigakan.

Anggota parlemen AS mengeluarkan Undang-Undang Magnitsky pada tahun 2012 untuk menghukum orang-orang Rusia yang diduga bertanggung jawab atas kematiannya.

Undang-undang ini membuat Akhmetshin dan Veselnitskaya melakukan kampanye untuk membatalkan tahun lalu.

Seorang staf di Komite Urusan Luar Negeri AS khawatir saat Akhmetshin hadir di salah satu audiensi mereka tahun lalu, menurut email internal yang diperoleh Politico. Email staf tersebut menggambarkan Akhmetshin sebagai mantan mata-mata yang "mengkhususkan diri dalam kampanye tindakan aktif." Sidang yang diadakan pada tanggal 14 Juni 2016, adalah tentang kebijakan AS mengenai Rusia. Baik Akhmetshin maupun Veselnitskaya hadir. Hanya beberapa hari setelah keduanya menghadiri pertemuan Trump Tower.

Akhmetshin membantah menjadi mata-mata yang bekerja diam-diam di AS atas nama Moskow.
"Hanya karena saya lahir di Rusia tidak berarti saya adalah agen Kremlin," kata Akhmetshin kepada Politico.

Meski demikian, tak semua kerjanya sesuai dengan kepentingan Kremlin. Dia pernah bekerja di AS atas nama tokoh oposisi Kazakhtan yang menentang pemerintah Kremlin di Kazakhstan, menurut sebuah wawancara tahun 2006 yang dia berikan kepada The New York Times.

Sepanjang karirnya, Akhmetshin telah mewakili berbagai klien, termasuk seorang oligarki Rusia.
"Beberapa klien saya adalah pemerintah nasional atau pejabat tinggi di pemerintahan tersebut," kata Akhmetshin dalam sebuah surat pernyataan pengadilan pada Agustus 2012, menurut Radio Free Europe.

"Klien pemerintah saya memiliki diskusi yang sangat sensitif dalam email saya mengenai lokasi atau relokasi pangkalan militer Amerika di daerah-daerah di bekas Uni Soviet."

Akhmestin dan Pengacara Rusia dalam Pertemuan Trump Jr

Akhmetshin terdaftar pada bulan April 2016 sebagai pelobi organisasi Veselnitskaya yang berjuang untuk mencabut Undang-Undang Magnitsky. Tuntutan yang diajukan Browder menuduh Akhmetshin tidak hanya menjadi pelobi organisasi independen ini, tapi karena menjadi pelobi pemerintah Rusia. Pekerjaannya di AS akan membutuhkan pengungkapan tambahan dengan DOJ (Departemen Kehakiman AS) di bawah FARA.

Juga pada bulan April 2016, dia bertemu dengan Perwakilan Dana Rohrabacher, seorang Republikan California yang dianggap salah satu anggota parlemen paling ramah Kremlin di Washington. Dalam pertemuan ini, mereka membahas kasus pencucian uang Rusia, menurut CNN.

Pengacara Rusia, Natalia Veselnitskaya saat wawancara di Moskow, 11 Juli 2017. Veselnitskaya pun membantah dugaan memiliki informasi yang merusak terkait Hillary Clinton, atau pun bahwa dia terikat dengan Pemerintah Rusia. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Dalam bulan-bulan setelah pertemuan tersebut, Rohrabacher mengusulkan untuk mengajukan nama baru uu Magnitsky, namun usulnya tandas.

Rohrabacher sendiri menggambarkan Akhmetshin kepada CNN sebagai seseorang yang memiliki "motif tersembunyi" yang "terlibat dengan orang-orang yang mendapat agenda" dan memiliki "hubungan internasional dengan berbagai kelompok di Rusia."

Ketika ditanya apakah menurutnya Akhmetshin masih terhubung dengan dinas keamanan Rusia, Rohrabacher berkata, "Saya tidak tahu pasti."

Gugatan Peratasan

Beberapa pekerjaan Akhmetshin telah melibatkannya dalam sengketa hukum di seluruh dunia.

Pada tahun 2015, sebuah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Belanda, International Mineral Resources, menuduh Akhmetshin dalam sebuah tuntutan untuk "mengatur peretasan" sistem komputernya dan "mencari informasi spesifik" atas nama perusahaan produsen pupuk Rusia.

Tuduhan tersebut, yang timbul dari perselisihan bisnis, ditarik pada awal tahun 2016, menurut dokumen pengadilan yang diajukan di Mahkamah Agung New York.

Dalam kasus federal terkait, Akhmetshin menyatakan dalam sebuah surat pernyataan 2014, "Saya bukan spesialis komputer dan saya tidak mampu 'melakukan peretasan'."


Akhmetshin menambahkan bahwa pekerjaan sebelumnya termasuk menjalankan sebuah organisasi pro-demokrasi di Washington, memberi konsultasi kepada bekas pemerintahan di bekas wilayah Soviet serta "pengawasan agen-agen yang menyamar dan agen yang menyamar yang tengah tersembunyi."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya