Ibu Hamil di India Dilarang Keluar Saat Gerhana Bulan, Mengapa?

Gerhana Bulan parsial pada malam ini juga terlihat di India. Para sesepuh pun unjuk bicara terkait mitos terkait fenomena langit tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Agu 2017, 14:47 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 14:47 WIB
[Bintang] Gerhana Bulan Penumbra
Ilustrasi Gerhana Bulan Penumbra. (timeanddate.com)

Liputan6.com, New Delhi - Fenomena gerhana Bulan parsial atau sebagian dilaporkan akan menghiasi langit Indonesia pada Selasa dini hari, 8 Agustus 2017. Fenomena langit itu juga bisa disaksikan di lima benua: Asia, Australia, Eropa, Afrika, Antartika. 

Menurut informasi, warga di wilayah Indonesia bagian barat seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan bisa menyaksikan gerhana Bulan parsial tersebut mulai pukul 00.23 hingga 02.18 WIB.

Lalu, bagi masyarakat yang bermukim di kawasan paling timur Indonesia seperti Papua dan Maluku, kejadian langka ini akan dijadwalkan mulai pukul 02.23 hingga 04.18 WIT. Warga pun antusias dengan hal tersebut.

Fenomena langit itu juga akan terlihat di India. Seperti diberitakan India.com, Senin (7/8/2017), gerhana Bulan parsial yang bertepatan dengan festival Raksha Bandhan akan terlihat pukul 22.52 dan berakhir pada pukul 00.48 tanggal 8 Agustus waktu setempat.

Dengan kata lain, berlangsung selama 1 jam 55 menit.

Para pencinta fenomena langit pun bisa menuju planetarium untuk menyaksikan aktivitas langit tersebut.

Planetarium Nehru di New Delhi salah satunya, telah menyiapkan teleskop bagi pengunjung untuk menyaksikan Bulan sebelum gerhana dan fase parsial gerhana di halaman rumput Teen Murti. Pengunjung dapat menuju ke area itu dari pukul 21.00.

Mitos Seputar Gerhana Bulan di India

Banyak orang percaya bahwa gerhana merupakan pertanda buruk. Selama aktivitas selestial, warga diminta tak makan atau minum.

Menurut kepercayaan di India, makanan menjadi tak murni saat gerhana sehingga tak boleh dikonsumsi. Untuk mengurangi dampak gerhana pada makanan, orang menambahkan kemangi (tulsi) ke makanan dan air.

Mitos itu juga berlaku bagi wanita hamil di India. Para ibu yang tengah mengandung disarankan oleh para sesepuh agar tak keluar saat gerhana atau melihat aktivitas langit itu dengan mata telanjang.

Mereka mengatakan bahwa janin di rahim bisa cacat jika wanita hamil melakukannya.

Kendati demikian, sejauh ini tak ada bukti ilmiah untuk membuktikan salah satu mitos di atas.

Bagaimana menurut Anda?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya