Liputan6.com, New York - Dunia dihantui kecemasan. Korea Utara berencana menembakkan misil ke teritori Guam yang merupakan milik Amerika Serikat (AS).
Ancaman dari Korut memang belum terbukti kebenarannya. Tapi, bagaimana jika Korut mengubah rencananya dan mengarahkan nuklir ke pusat kota Manhattan di New York?
Advertisement
Manhattan terkenal dengan beragam penduduk segala bangsa di dunia.
Baca Juga
Pada 2015 lalu, sebuah buletin yang di adapsi dari buku Lynn Eden berjudul City of Fire, menjelaskan situasi bila ada senjata nuklir seberat 800 kiloton meledak di Manhattan.
Dilansir dari Metro, Kamis (10/8/2017) beginilah bayangan kengeriannya.
Bola Api Nuklir
Hanya sepersekian detik setelah ledakan, suhu di sekitar Manhattan pastinya akan sangat panas. Bahkan, empat sampai lima kali lebih panas dari pusat Matahari.
Udara yang maha dahsyat panas tersebut akan memicu keluarnya bola api. Dalam waktu sedetik saja, bola api tersebut diameternya bisa membesar.
Hujan Api
Setelah bola api, hujan akan turun di Manhattan. Bukan hujan air tentunya. Hujan api akan membakar seluruh wilayah Manhattan.
"Dalam puluhan menit setelah ledakan, api yang dekat (dengan Manhattan) atau berada jauh akan bersatu karena terbawa angin, dan akan membentuk api tunggal yang sangat besar," tulis artikel dalam buku City of Fire, Kamis (10/8/2017).
"Kekuatan dari api tunggal ini akan 15-50 kali lebih besar tenaganya dari ledakan yang dihasilkan nuklir," sambung artikel tersebut.
Advertisement
Tidak Ada yang Selamat
Pastinya, di dalam jalur api yang berkobar selama beberapa menit tidak akan ada yang selamat. Buku City of Fire pun menyebut suasana mengerikan pasti akan terjadi.
"Dari Empire State Building, Grand Central, Gedung Chrysler, Gereja St Patrick sampai Ground Zero cahaya bola api akan meluluhlantahkan aspal. Membakar cat gedung dan mencairkan semua logam. Semua bangunan akan rata, mobil-mobil juga terlempar ke udara," tulis City of Fire.
"Lingkungan di luar ground zero, seperti Chelsea, Midtown East, Lenox Hill dan Markas PBB dalam beberapa saat bola api akan memantulkan cahaya 10 ribu kali lebih terang seluruh gurun saat siang, asap hitam akan membumbung di langit,"
Hari Kiamat
Jam kiamat yang dikelola Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan AS, tetap akan berada di pukul 23:53, sama seperti ketika pertama kali ditetapkan.
Bahkan, tidak akan bergerak maju meski Korut telah meluncurkan misil nuklirnya. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Komunikasi Ilmu Pengetahuan Atom AS.
"Jadi mungkin (jam kiamat tidak akan bergerak) karena hal tersebut (serangan nuklir Korut) belum pernah terjadi (dan tidak bisa diprediksi)," ucap Janice Sinclaire.
Sekedar untuk diketahui, jam kiamat adalah sebuah jam simbolis yang ada di AS untuk menggambarkan ancaman perang nuklir.
Berapa Jumlah Nuklir Korut
Setelah berandai-andai --yang pastinya kita harapkan tidak pernah akan terjadi-- yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah berapa jumlah nuklir yang dipunya Korut.
Baru-baru ini, Badan Intelejen Pertahanan AS, dalam sebuah laporan menyebut per Juli ini, rezim Kim Jong-un, memiliki lebih dari 60 senjata nuklir.
Jumlah tersebut pastinya mengejutkan. Pasalnya, dari data yang dikeluarkan Institut di bulan yang sama Korut kemungkinan besar hanya memiliki 10 sampai 20 nuklir.
Laporan Badan Intelijen Pertahanan AS lain menyebut, Korut telah memperkecil ukuran hulu ledak nulkir yang mereka punya.
Perubahan ukuran tersebut disesuaikan agar bisa ditempatkan di rudal balistik antar benua.
Advertisement