Rusia Investasi Dana untuk Kembangkan Sepeda Motor Terbang

Sepeda motor terbang ini diprediksi mencapai kecepatan maksimum hingga 50 kilometer per jam dan dapat beroperasi selama 27 menit.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Sep 2017, 08:42 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2017, 08:42 WIB
Sepeda motor terbang ini diprediksi mencapai kecepatan maksimum hingga 50 kilometer per jam dan dapat beroperasi selama 27 menit dengan baterai yang terisi penuh (HOVERSURF OFFICIAL)
Sepeda motor terbang ini diprediksi mencapai kecepatan maksimum hingga 50 kilometer per jam dan dapat beroperasi selama 27 menit dengan baterai yang terisi penuh (HOVERSURF OFFICIAL)

Liputan6.com, Moskow - Bank pembangunan negara Rusia Vnesheconombank (VEB) akan menginvestasikan banyak uang untuk perusahaan Hover Surf demi mengembangkan konsep sepeda motor terbang.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, Jumat (8/9/2017), Direktur Utama VEB Sergey Gorkov mengatakan, menurutnya produk ini adalah prototipe yang dapat dikembangkan dari berbagai segi.

"Sejujurnya ini sama sekali bukan sepeda motor. Ini adalah prototipe sebuah platform yang dapat dikembangkan dari berbagai segi. Kami percaya perusahaan itu punya prospek. Kami berencana mengeluarkan beberapa juta dolar Amerika Serikat untuk platform multifungsi ini," ujar Gorkov.

Ia menambahkan, platform yang diharapkan dapat mulai dijual pada akhir 2017 ini dapat digunakan untuk transportasi orang dan barang, dan akan sangat berguna di sisi utara Rusia.

Kendaraan ini dapat dengan mudah melakukan manuver di dalam ruangan. Ia dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 50 kilometer per jam dan dapat beroperasi selama 27 menit dengan baterai yang terisi penuh.

Kepala Hover Surf Alexander Atamanov mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia, Sberbank, dan perusahaan minyak negara Rosneft telah tertarik dengan proyek ini. Selain itu, ada juga permintaan pengiriman dari negara-negara Asia, AS, Australia, dan Amerika Selatan.

 

Taksi Terbang

Taksi terbang. Mungkin kedengaran luar biasa sekaligus mustahil bagi kita. Namun siapa sangka, mode transportasi modern ini dikabarkan akan hadir di Moskow pada tahun 2018.

Dikutip dari laman RBTH Indonesia, taksi super canggih ini mampu lepas landas dan mendarat secara vertikal dan mampu mengangkat dua hingga empat orang penumpang.

Jika itu terjadi, jalanan di Rusia sepertinya tak akan lagi digunakan, atau setidaknya tak sepadat biasanya.

Perusahaan start-up Rusia, Bartini memamerkan contoh taksi terbang mereka pada 19 Juli 2017 di Pameran Aviasi dan Kedirgantaraan Nasional MAKS 2017. Pihaknya mengatakan, taksi tersebut akan menggunakan platform blockchain (sistem pencatatan transaksi finansial terintegrasi) untuk pasar aviasi masyarakat perkotaan.

Kini, platform sejenis ini sedang dikembangkan oleh korsorsium Blockchain Aero. Mobil Bartini akan menjadi transportasi pertama yang akan menggunakan platform ini.

Menurut rilis pers perusahaan, mobil terbang Bartini dikabarkan dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal.

Mobil ini juga mampu mengangkat dua hingga empat orang dalam satu unitnya. Satu buah mobil terbang bernilai Rp 1,33 miliar hingga Rp 2,66 miliar.

Proyek ini pun telah sesuai dengan persyaratan teknis yang dikeluarkan oleh Uber Elevate and Advanced Program.

Perusahaan lainnya seperti ATM Freight Drones, berjanji akan memamerkan taksi terbang itu di tahun 2018 di Moskow setelah beberapa prosedur terkait telah disahkan.

"Kami telah mengajukan supaya peraturan terkini diamandemen supaya pesawat tak berawak (UAV/drones) dapat digunakan untuk transportasi barang dan penumpang," ujar Alexander Atamanov, pemimpin ATM Freight Drones.

"Pemerintah telah menyetujui, namun keputusan akhir ada di otoritas federal. Jika kami mampu merealisasi taksi terbang ini, maka Moskow akan menjadi salagh satu ibukota di dunia paling inovatif. Apabila prosesnya cepat, saya rasa peraturan ini akan disahkan dalam satu tahun," tambahnya.

Menurut Atamanov, pada kemunculan awal, taksi terbang ini berfungsi untuk perjalanan dekat. Masyarakat dapat memesan jasa taksi ini melalui aplikasi telepon genggam.

"Orang tak bermacet-macet di jalan raya dan tak akan ada peraturan lampu lalu lintas. Transportasi ini akan lebih cepat puluhan kali lipat dibanding transportasi darat," ujar Atamanov.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya