Liputan6.com, Moskow - Rusia memendam banyak harta karun yang hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri. Renovasi sejumlah gedung di ibu kota Rusia yang hingga kini masih berjalan membuat banyak temuan benda bersejarah kembali menjadi sorotan publik.
Dikutip dari RBTH Indonesia, Senin (18/9/2017), salah satu penemuan terbaru pada 10 Mei lalu adalah ketika 10 koin perak ditemukan di dalam bidak catur yang terbuat dari gading asal Abad ke-16.
Zaman itu, 10 koin perak mungkin dapat membeli sekumpulan angsa. Kini, koin-koin tersebut akan tersimpan di salah satu museum bersejarah di Moskow.
Advertisement
Meski sejumlah temuan yang kecil dan unik dinilai cukup umum, ada beberapa harta karun besar yang tersembunyi di suatu tempat di Rusia.
Harta karun ini jelas tidak mudah ditemukan. Banyak pemburu harta karun yang telah berupaya menemukan harta karun tersebut, tapi berakhir dengan tangan hampa.
Beberapa penemuan harta karun paling legendaris yang pernah ditemukan di Rusia adalah sebagai berikut.
Perpustakaan Ivan IV Vasilyevich
Salah satu harta karun yang paling melegenda dari Rusia adalah Perpustakaan Ivan IV Vasilyevich (1548 - 1574) yang kemungkinan disembunyikan oleh sang penguasa sendiri. Ivan IV Vasilyevich dijuluki Ivan the Terrible.
Kisahnya dimulai dari naskah dan buku-buku yang dikumpulkan oleh penguasa Byzantium yang kemudian diberikan sebagai mas kawin untuk Sophia Palaelogus, keponakan kaisar Byzantium terakhir yang menikahi Pangeran Rusia Ivan Agung.
Diyakini bahwa koleksi tersebut mencakup bagian terbesar dari Perputakaaan Konstatinopel yang diselamatkan dari Turki kuno pada 1453, sementara beberapa naskah lainnya dari perpustakaan Aleksandria kuno.
Baca Juga
Perpustakaan ini tersimpan di gudang bawah tanah Kremlin agar aman dari kebakaran yang sering terjadi, hingga kemudian di bawah pemerintahan Pangeran Vasili III (1505 - 1533) buku-buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia.
Dipercaya bahwa perpustakaan ini hilang pada abad ke-16 ketika Ivan IV Vasilyevich memindahkannya ke Aleksandovskaya Sloboda di wilayah Vladimir. Sejak saat itu, banyak arkeolog yang telah mencari perpustakaan di Sergiev Posad, Aleksandrov, wilayah Vladimir, dan sejumlah tempat lainnya yang sebelum nya berada di bawah pengaruh sang Tsar.
Harta karun Sigismund Vasa III
Pasukan Polandia yang menginvasi Rusia pada awal abad ke-17 mengumpulkan apapun yang berharga yang dapat mereka temukan. Mereka diduga berencana untuk memindahkan harta karun yang mereka jarah ke Warsawa untuk Raja Sigismund III. Namun kenyataannya, kereta yang bermuatan harta karun itu tidak pernah mencapai wilayah Smolensk dan menghilang di tengah perjalanan.
Meskipun terdapat instruksi untuk menemukan harta karun yang hilang di daerah Sungai Khtovorostanka, hingga saat ini belum ada pemburu harta karun yang dapat menemukannya karena petunjuknya yang tidak jelas.
Para ahli sepakat, bagaimanapun, bahwa harta itu seharusnya berada di suatu tempat di dekat Mozhaysk atau Aprelevka di wilayah kota Moskow.
Emas Napoleon
Pada Oktober 1812, ketika Kaisar Prancis memutuskan untuk melarikan diri dari Rusia, tentaranya berencana untuk membawa serta benda berharga. Mereka diduga memiliki dua gerobak berisi barang berharga yang dijarah dari Kremlin serta koleksi persenjataan kuno.
Ketika mereka memutuskan mundur dengan risiko menghadapi tentara Rusia dalam kondisi cuaca ekstrem, tentara Napoleon yang kelaparan terpaksa meninggalkan sebagian dari harta karun tersebut.
Beberapa peneliti meyakini bahwa barang berharga tersebut dapat ditemukan di salah satu danau di bagian barat wilayah Smolensk. Ada beberapa upaya pencarian harta karun di awal tahun 1960-an.
Sebuah kelompok pencarian khusus dikirim ke daerah tersebut namun hasilnya nihil. Hingga kini, kisah tersebut tetap merupakan kisah populer di kalangan pemburu harta karun di Rusia.
Harta karun yang hilang di teluk Ussuri
Pada 7 Oktober 1906, sebuah kapal kargo Varyagin tenggelam di Teluk Ussuri di wilayah Primorye. Tragedi tersebut dilatarbelakangi kisah menarik yang mencuri perhatian publik.
Kapal itu dimiliki oleh seorang pedagang bernama Aleksey Semyonovich Varyagin, setelah kapal tersebut tenggelam, ia meminta pihak berwenang setempat untuk memberikan ganti rugi 60 ribu rubel (sekitar US$ 25 ribu dengan nilai mata uang saat ini) atas barang-barang berharga yang berada di atas kapal tersebut.
Gubernur wilayah setempat menolak permintaan tersebut, hingga pada 1913 mantan kapten kapal Varyagin memimpin sebuah ekspedisi ke lokasi terjadinya tragedi tersebut. Kelompok ini berhasil menemukan bangkai kapal, namun akibat keterbatasan dana mereka tidak dapat mengangkat muatan kapal ke permukaan. Cuaca yang buruk, awal Perang Dunia I, serta Revolusi 1917 yang terjadi setelah itu menghalangi pencarian tim ekspedisi baru ke lokasi tersebut.
Emas Kolchak
Selama Perang Sipil Rusia, Tentara Putih menyatakan Laksamana Aleksander Kolchak sebagai penguasa tertinggi Rusia dari tahun 1918-1920. Posisinya sebagai pemimpin antikomunis didukung oleh sebagian besar cadangan emas Rusia yang diperkirakan bernilai 650 juta rubel (sekitar US$ 280 juta dengan nilai mata uang saat ini).
Kolchak memindahkan harta kartun tersebut dari Kazan ke Siberia. Namun, sejumlah kargo berisi barang berharga tersebut dijarah di tengah perjalanan. Sang penguasa diduga menyembunyikan sebagian dari uangnya juga.
Pada 1921, setelah kematian Kolchak, diketahui bahwa emas Rusia bernilai sekitar 250 juta rubel (sekitar 108 juta dolar AS nilai mata uang saat ini) telah hilang.
Sementara itu, sebagian orang percaya bahwa harta karun tersebut mungkin terkubur di suatu tempat di Siberia, Novosibirsk, atau di sepanjang jalur kereta api Trans-Siberia. Ada juga pihak lain yang memperkirakan bahwa harta karun tersebut disembunyikan di suatu tempat di Altai.
Advertisement