Liputan6.com, Kwale - Penembakan terjadi di sebuah laboratorium Technical University of Mombasa atau Universitas Teknik Mombasa di daerah pesisir Kwale, Kenya. Seorang pejabat polisi dan saksi mata mengatakan dua staf tewas kampus dan beberapa mahasiswa terluka.
"Dua staf perempuan tewas. Seorang sopir dan dua polisi terluka," ujar seorang pejabat polisi yang tak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (10/10/2017).
Baca Juga
Seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya juga mengatakan bahwa dia dan beberapa siswa lainnya kabur dengan kendaraan mereka, saat orang-orang bersenjata memuntahkan peluru. Mereka juga melihat sejumlah siswa dalam kondisi bersimbah darah dibawa keluar bangunan sesaat setelah polisi masuk ke kampus.
Advertisement
Sejauh ini identitas orang-orang bersenjata yang melakukan penembakan di kampus tersebut belum diketahui.
Kelompok militan Somalia Al Shabaab diduga kuat yang mendalangi peristiwa penembakan tersebut, sebab mereka sering melakukan serangan di sepanjang perbatasan Kenya-Somalia dan di sepanjang pantai Kenya.
Sebelumnya pada 2015, kelompok militan tersebut menyerang sebuah universitas di Kota Garissa di Kenya. Sebanyak 148 siswa luka-luka.
Rumah Wapres Jadi Sasaran
Tak hanya kampus, rumah Wakil Presiden Kenya William Ruto juga menjadi sasaran sekelompok orang bersenjata.
Pada Juli 2017, seorang laki-laki bersenjata golok menyerang dan melukai seorang penjaga di kediaman Ruto. Setelah melumpuhkannya, ia kemudian memasuki kawasan itu, demikian pernyataan kepala polisi Kenya Joseph Boinnet.
Boinnet mengatakan pasukan khusus yang dikirim berhasil menemukan laki-laki yang bersembunyi di sebuah gedung yang belum selesai dibangun.
Associated Press mengutip laporan Capitol FM Radio menyatakan, seorang laki-laki bersenjata yang tidak dikenal memasuki kediaman Ruto pada Sabtu siang, beberapa saat setelah Ruto meninggalkan tempat itu untuk berkampanye dengan presiden menjelang pemilu ulangan 8 Agustus. Kediaman Ruto berada dekat Eldoret, 312 kilometer barat daya Nairobi.
Sejumlah analis khawatir akan merebaknya aksi kekerasan dalam pemilu itu dan kelompok ekstremis Al Shabaab baru-baru ini mengancam akan menggagalkan pemilu tersebut.
Al Shabaab telah melancarkan lebih dari 100 serangan di Kenya sejak tahun 2011 untuk membalas kebijakan pengiriman pasukan ke Somalia yang menjadi markas utama Al Shabab.
Kediaman Ruto di kawasan Lembah Rift di wilayah barat Kenya. Kawasan itu memiliki sejarah kelam di mana pernah dilanda kerusuhan seusai pemilu 2007 yang menewaskan 1.100 orang.
Kerusuhan itu mencoreng nama Kenya yang selama ini dianggap sebagai negeri yang aman dan secara politik amat stabil.
Advertisement