Liputan6.com, Edinburgh - Abad Pertengahan juga dikenal sebagai Abad Kegelapan. Kala itu, ilmu pengetahuan masih jauh dari kehidupan masyarakat, khususnya di Eropa.
Sejumlah hukuman fisik yang berat pun dikenal pernah dilakukan di abad tersebut. Pelanggaran kecil pun tak luput dari sanksi berat, termasuk menggosip.
Advertisement
Sama seperti zaman sekarang, gosip juga tak terlepas dari kehidupan kala itu. Namun, pada saat itu rumor dan obrolan digolongkan dalam kejahatan.
Advertisement
Sebuah alat pun secara khusus diperuntukkan bagi mereka yang suka bergosip. Alat tersebut, scold's bridle, adalah moncong besi yang dilapisi kerangka besi seperti topeng.
Dikutip dari The Vintage News, Kamis (19/10/2017), tujuan utama perangkat itu adalah untuk mencegah seseorang berbicara. Di alat tersebut terdapat bagian bernama bridle-bit atau tali kekang, yang bertujuan untuk menahan lidah para pemakainya.
Dalam alat lain yang telah dimodifikasi, sebuah logam bergerigi runcing akan ditempelkan di bagian mulut. Hal itu bertujuan agar pemakainya enggan untuk berbicara, karena hanya dengan sedikit gerakan, bibir mereka bisa terluka.
Mereka yang mengenakan alat itu akan diarak keliling kota, biasanya dituntun oleh suaminya, agar mereka malu atas perbuatannya. Warga biasanya akan mencemooh orang tersebut dan terkadang meludahinya.
Alat hukuman itu dibuat bukan tanpa alasan. Pada saat itu, diyakini bahwa hanya dengan rasa sakit dan penderitaan, seseorang akan kembali suci setelah melakukan kejahatan.
Karena mulut adalah bagian yang dianggap paling 'berperan' dalam bergosip, maka hukumannya akan ditujukan ke bagian tubuh itu.
Mereka yang Menggunakan Scold's Bridle
Alat tersebut ditujukan kepada mereka yang dituduh bergosip atau menyebar fitnah. Masalahnya, gosip atau fitnah merupakan definisi yang longgar dan bisa terjadi karena kesalahpahaman.
Salah satu penggunaan scold's bridle terawal terdapat di Skotlandia pada 1567. Namun, alat tersebut diperkirakan juga digunakan di Inggris dan Wales sekitar tahun tersebut.
Orang pertama yang mengenakannya adalah Bessie Tailiefeir. Ia diduga memfitnah seseorang bernama Baillie Hunter soal penggunaan alat ukur palsu dalam perkara perselisihan tanah.
Tak hanya di Inggris, penggunaan alat tersebut juga menjadi hal umum di Jerman. Di sana, scold's bridle ditambahi lonceng di ujung kepala agar orang yang mengenakannya tambah malu.
Namun, alat tersebut hanya diperuntukkan bagi yang kelas bawah. Sementara itu anggota pengadilan dan para aristokrat secara tidak resmi diizinkan bergosip karena tak ada rasa takut untuk mendapat hukuman.
Scold's bridle bukan satu-satunya alat yang ditujukan kepada mereka yang suka bergosip dan memfitnah. Alat itu juga diperuntukkan bagi mereka yang dicurigai terlibat dalam praktik sihir dan menunjukkan perilaku memberontak.
Advertisement