Bahas Isu Pertahanan, Jokowi dan PM Najib Dijadwalkan Bertemu

Isu perbatasan menjadi agenda yang dibahas karena Malaysia dan Indonesia masih memiliki catatan perundingan wilayah yang belum selesai.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Nov 2017, 19:40 WIB
Diterbitkan 17 Nov 2017, 19:40 WIB
20160801-Presiden-Joko-Widodo-Terima-Kunjungan-PM-Malaysia-Jakarta-Najib-Razak-FF
PM Malaysia, HE Dato Sri Muhammad Najib Tun Abdul Razak (kiri) bersalaman dengan Presiden Jokowi (kanan) saat tiba di Jakarta, Senin (1/8). Pertemuan membahas Konsultasi Bilateral Tahunan RI-Malaysia ke-11. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak dalam acara Annual Consultation pada 22 November 2017 di Kuching, Malaysia.

Dalam pertemuan tahunan yang sudah berlangsung selama 12 kali tersebut, Presiden Jokowi dan PM Najib akan membahas sejumlah hal yang meliputi isu perbatasan, kerja sama pertahanan, keamanan dan juga ekonomi.

"Indonesia dan Malaysia adalah negara serumpun karena memiliki akar budaya yang sama. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar, harus ada beberapa isu yang semestinya rutin dibahas agar tak menimbulkan ketegangan," ujar Denny Abdi, Direktur Asia Tenggara Kemeterian Luar Negeri RI pada Jumat, (17/11/2017) di ruang Palapa Kemlu RI.

Denny mengatakan, isu perbatasan menjadi salah satu agenda yang dibahas karena Malaysia dan Indonesia masih memiliki catatan perundingan wilayah yang belum selesai hingga saat ini.

Sementara, isu pertahanan dan keamanan juga menjadi pembahasan karena kedua negara perlu menjaga stabilitas.

"Kawasan kedua negara belum sepenuhnya aman. Ada banyak ancaman baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk itu, aparat kedua negara harus bekerja sama sebagai pertukaran informasi agar Indonesia-Malaysia tetap aman," kata Denny.

Dari sektor ekonomi sendiri, Indonesia-Malaysia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Kedua negara pun punya inisiatif bersama untuk membentuk Council of Palm Oil Producer Countries karena punya kepentingan bersama.

"Sudah ada pemberitaan dan tuduhan negatif bahwa aktivitas perkebunan dan pengelolaan sawit dapat merusak lingkungan dan kesehatan," ujar Denny.

"Untuk itu, kedua negara tengah berupaya untuk saling bekerja sama dalam menghadapi kampanye negatif tersebut," tambahnya.

Isu tenaga kerja atau TKI yang berada di Malaysia pun juga jadi agenda penting. Perlu diingat, ada sekitar 1,5 juta TKI resmi yang berada di Malaysia.

Penempatan dan perlindungan TKI yang ada di Malaysia juga jadi isu penting dan akan selalu dievaluasi oleh kedua negara.

 

Jokowi Ajak PM Najib Makan Bersama di Istana Bogor

Salah satu pertemuan antara Presiden Jokowi dan PM Najib sempat terjadi di Istana Bogor pada Januari 2017. Saat itu keduanya makan bersama di Istana Bogor, Jawa Barat.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pertemuan kedua kepala pemerintahan itu tidak dalam kondisi resmi. Sehingga agenda ini tertutup dan tidak terjadwal.

"PM Najib sedang cuti. Jadi tidak membahas apa-apa," ungkap Pratikno di Istana Bogor, Jawa Barat.

Pratikno menjelaskan, PM Najib kebetulan sedang cuti dari aktivitasnya. Lalu, Najib memilih mengisi waktu dengan berkunjung ke Jakarta.

Menurut Pratikno, Presiden Jokowi juga pernah mendapat undangan serupa saat berada di luar negeri.

"Presiden waktu ke Singapura juga diundang makan malam bersama PM Singapura," ujar Pratikno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya