Gigitan Mematikan... Ini Kisah Mengerikan 3 Pencicip Makanan

Mereka dibayar untuk mencicipi makanan dan minuman raja atau orang penting lainnya demi menghindari keracunan.

oleh Afra Augesti diperbarui 14 Des 2017, 20:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2017, 20:00 WIB
Ilustrasi Pencicip Makanan
Ilustrasi Pencicip Makanan. (Ancient Origins)

Liputan6.com, Jakarta - Racun adalah senjata ampuh yang biasa digunakan oleh calon pembunuh untuk menyingkirkan targetnya.

Kebanyakan, target si pembunuh adalah orang penting atau orang yang meiliki kuasa. Cara kuno untuk menjalankan misi pembunuhan itu adalah dengan mencampurkan racun ke dalam makanan atau minuman calon korban.

Di zaman dahulu kala, banyak masyarakat yang takut keracunan, terutama kelas penguasa atau raja. Biasanya anggota keluarga mereka menyewa seseorang untuk mencicipi makanan dan minuman, sebelum dihidangkan kepada raja.

Percaya atau tidak, ketakutan akan racun ini masih ada sampai sekarang. Ada beberapa contoh pencicip makanan yang dipekerjakan oleh orang kaya dan berkuasa di dunia modern.

Berikut tokoh-tokoh pencicip makanan kaum bangsawan, raja, dan orang penting lainnya, seperti dilansir Ancient Origins, Kamis (14/12/2017).

1. Halotus

Joseph-Noël Sylvestre
Locusta menyiapkan racun untuk Britannicus. (Ancient Origins)

Seperti namanya, pencicip makanan ditugasi untuk mencicipi makanan seseorang. Tindakan berisiko ini dilakukan guna memastikan bahwa makanan atau minuman tersebut tidak terkontaminasi racun dan aman dikonsumsi.

Pencicip makanan dapat ditemukan sepanjang sejarah manusia. Salah satu pencicip makanan paling terkenal adalah seorang kasim (laki-laki yang telah dikebiri, mereka kehilangan kesuburannya karena buah zakarnya telah dibuang atau karena sebab-sebab lain) dengan nama alias Halotus.

Ia adalah pencicip makanan yang dipekerjakan oleh Kaisar Romawi Tiberius Claudius Caesar Augustus Germanicus. Usut punya usut, ternyata ialah dalang di balik pembunuhan Claudius.

Kala itu, penyebab kematian Claudius masih menjadi bahan perdebatan di kalangan ilmuwan. Sedangkan Halotus telah ditetapkan sebagai tersangka utama. Menurut penulis kuno seperti Tacitus, Suetonius, dan Pliny, Halotus adalah orang yang mencicipi jamur Claudius.

Jamur adalah salah satu makanan kesukaan Claudius, sehingga fungi ini disajikan pada jamuan makan malam, pada tahun 54 Masehi. Hidangan itu dicampur dengan racun yang dibuat oleh Locusta (pembuat racun terkenal di Kekaisaran Romawi Abad ke-1, aktif dalam dua pemerintahan terakhir dinasti Julio-Claudian) dan plotnya diatur oleh istri Claudius sendiri, Agrippina the Younger.

Meski Halotus telah ditetapkan sebagai tersangka, akan tetapi ia tidak menghadapi hukuman atas dugaan kejahatannya itu. Sebenarnya, ia tetap menjalankan pekerjaannya -- tentunya sebagai pencicip makanan -- pada masa pemerintahan Nero, yang menggantikan Claudius.

Apalagi, pada masa pemerintahan Galba -- penerus Nero -- Halotus diangkat menjadi gubernur oleh kekaisaran baru.

Galba mengeksekusi hampir seluruh pelayan Nero saat ia berkuasa, Halotus adalah orang kepercayaannya sehingga ia tak dieksekusi. Menurut catatan sejarah, nama Halotus tak terdengar lagi. Banyak yang berasumsi bahwa ia meninggal karena sebab-sebab alamiah.

2. Pencicip Anggur Mark Antony

Cleopatra
Cleopatra mencicipi racun. (Ancient Origins)

Tidak semua pencicip makanan hidupnya beruntung seperti Halotus. Misalnya saja kisah Mark Antony dan Cleopatra.

Meski keduanya bisa dibilang sebagai sejoli terkenal zaman kuno, tapi kenyataannya mereka saling menaruh perasaan curiga. Menurut penulis sejarah zaman Romawi, Gaius Plinius Caecilius Secundus -- atau lebih dikenal sebagai Pliny the Elder -- Mark Antony terus-menerus mencicipi makanan setiap saat menjelang Pertempuran Actium pada Abad ke-31 Sebelum Masehi.

Mark Antony tidak mempercayai Cleopatra dan khawatir dia akan meracuninya ketika dia tak lagi menggunakannya. Pliny menambahkan, Cleopatra menganggap hal ini lucu dan memutuskan untuk iseng.

Oleh karena itu, pada sebuah jamuan makan, Cleopatra mengenakan bandana bunga berbentuk lingkaran di kepalanya. Akan tetapi, dia sudah menaruh racun di ujung bandana itu.

Seiring pesta berjalan dan suasana semakin meriah, Cleopatra menantang kekasihnya untuk menelan bunga dari bandananya. Cleopatra memasukkan bunga itu ke dalam segelas anggur.

Mark Antony tak bisa menolak. Ia nyaris meminum anggur beracun itu, tetapi sang ratu buru-buru menghentikannya. Mark Antony kemudian memanggil pencicip makanannya yang -- tak perlu dikatakan lagi -- kemudian meninggal setelah minum anggur tersebut.

Cleopatra hanya ingin menunjukkan kepada pasangannya itu bahwa dirinya layak untuk mendapat kepercayaan.

3. Pencicip Makanan Hitler

Adolf Hitler berkali-kali lolos dari upaya pembunuhan (AFP)
Adolf Hitler berkali-kali lolos dari upaya pembunuhan (AFP)

Pekerjaan pencicip makanan telah bertahan hingga ke dunia modern. Selama Perang Dunia Kedua, misalnya, sekelompok wanita muda dipaksa menjadi pencicip makanan untuk Adolf Hitler.

Pada tahun 2014, pencicip makanan terakhir yang bertahan hidup dari cengkeraman sang Fuhrer adalah Margot Wolk. Ia menceritakan pengalamannya yang mengerikan sebagai pencicip makanan.

Selain itu, semua Presiden Amerika Serikat juga memiliki pencicip makanan. Tugasnya pun sama, memastikan makanan dan minuman Sang Presiden tidak diracuni.

Pencicip makanan mendapat perhatian pada tahun 2009. Agence France Presse melaporkan saat orang-orang Obama mengunjungi Prancis untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-65 D-Day.

Pencicip makanan mengetes makanan di restoran tempat Presiden dan keluarganya makan malam. 

Sedangkan di Inggris pada tahun 2016, petugas wasiat dari resimen King's Own Scottish Borders mengungkapkan bahwa Ratu Elizabeth kerap mencicipi sample makanan yang disiapkan oleh resimen tersebut.

Tentu saja ratu tidak melakukan tes racun, tapi untuk menentukan kualitas makanan yang sedang dipersiapkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya