Liputan6.com, New York - Kebanyakan orang tentu akan tergiur apabila mendengar kata diskon. Harga barang yang semula bernilai penuh, tiba-tiba hanya dijual dengan harga setengah.
Meski demikian, tak semestinya tawaran diskon sebuah produk membuat Anda berbohong dan berpura-pura menyamar menjadi orang lain.
Dilansir dari laman FoxNews, Jumat (15/12/2017), di New York, Amerika Serikat ada seorang pria yang nekat menyamar jadi polisi demi mendapat diskon segelas kopi.
Advertisement
Baca Juga
Mark Stetter (48) memutar otak agar ia mendapat diskon secangkir kopi dari merek terkenal.
Saat berhadapan dengan petugas kedai kopi, Stetter mengaku sebagai seorang detektif sambil memperlihatkan sekilas kencana dan pistol dari balik jaketnya.
Ternyata, upaya yang ia lakukan berhasil. Untuk itu, si polisi gadungan kembali mencoba hal yang sama ke kedai kopi yang lain.
Setibanya di kedai kopi kedua, Stetter kembali melakukan modus serupa, dengan memperlihatkan lencana dan pistol dari balik jaketnya.
Namun, sepandai-pandainya seekor tupai melompat akhirnya jatuh juga. Staf yang bekerja di kedai kopi curiga dan menelepon pihak berwajib.
Ia pun harus berurusan dengan polisi yang sebenarnya. Atas perbuatannya, pria itu ditahan di hari itu juga -- meski tak dijelaskan berapa lama.
Polisi juga menyita lencana dan pistol mainan yang ia gunakan sebagai upaya penipuan.
Â
Tawarkan Diskon Berdasarkan Ukuran Payudara
Jika sebelumnya ada seorang pria yang pura-pura jadi polisi agar mendapat diskon, maka beda halnya dengan artikel yang satu ini.
Sebuah restoran di China menuai kecaman setelah menawarkan potongan harga kepada wanita berdasarkan ukuran bra mereka.
Laporan yang dimuat Qianjiang Evening Post seperti Liputan6.com kutip dari BBC, menyebutkan bahwa warga lokal komplain kepada dewan setempat setelah mereka melihat poster yang mengiklankan diskon berdasarkan ukuran bra.
Langkah kontroversial ini diketahui dilakukan oleh restoran Trendy Shrimp yang terletak di sebuah mal di Hangzhou.
Dalam iklan yang dipamerkan, tampak sejumlah wanita mengenakan pakaian dalam. Mereka digambarkan memiliki ukuran payudara yang berbeda-beda.
"The whole city is looking for BREASTS", demikian slogan yang tertera dalam iklan tersebut. Diskon yang lebih besar akan diberikan kepada wanita yang memiliki payudara besar.
Salah satu perwakilan mengeluhkan bahwa poster tersebut adalah "iklan yang vulgar" dan "diskriminatif terhadap wanita".
Poster iklan tersebut pertama kali muncul pada 1 Agustus. Namun, kini poster iklan itu telah dicabut.
Meski demikian, GM restoran Trendy Shrimp Lan Shenggang membela strategi penjualan mereka. "Begitu promosi dimulai, jumlah pengunjung meningkat sekitar 20 persen."
Ditambahkan Lan bahwa beberapa gadis yang ditemuinya justru sangat bangga dan tidak menyembunyikan apa pun.
Lan juga menyakinkan pembaca bahwa pengunjung dapat mengklaim diskon mereka dengan pelayan wanita jika malu berurusan dengan pelayan pria.
Advertisement