Demo Isu Yerusalem, 56 Orang Palestina Ditembak Aparat Israel

Penembakan terjadi dalam demo sporadis bertajuk krisis Yerusalem yang berujung bentrokan antara kedua belah pihak di Tepi Barat dan Gaza.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 31 Des 2017, 14:11 WIB
Diterbitkan 31 Des 2017, 14:11 WIB
Polisi Israel
Ilustrasi. Polisi Israel menangkap seorang demonstran Palestina dalam bentrokan menyusul demonstrasi menentang keputusan Presiden AS, Donald Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, (13/12). (AP Photo / Nasser Shiyoukhi)

Liputan6.com, Gaza - Setidaknya 56 demonstran Palestina terluka akibat ditembak oleh pasukan keamanan Israel, dalam rangkaian demo sporadis bertajuk krisis Yerusalem yang berujung bentrokan antara kedua belah pihak di Tepi Barat dan Gaza pada Jumat, 30 Desember 2017.

Di Gaza, pasukan Israel dilaporkan melepaskan tembakan ke arah sejumlah kelompok demonstran yang tersebar di beberapa titik wilayah. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (31/12/2017).

Penembakan itu menyebabkan total korban luka yang mencapai 40 orang. Empat di antaranya dalam kondisi kritis, kata Juru Bicara Dinas Kesehatan Gaza Ashraf Al Qudra.

Menanggapi peristiwa di Gaza, otoritas Israel mengatakan bahwa penembakan itu dilakukan untuk membela diri. Mereka mengklaim, 2.000 demonstran Palestina saat itu melempari pasukan Israel dengan batu dan bom molotov.

Sedangkan di Tepi Barat, pihak Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, 16 orang warganya terluka usai pasukan Israel memberondong sejumlah kelompok massa aksi di sejumlah titik di kawasan.

Menanggapi demo bertajuk Yerusalem yang digelar di Tepi Barat, otoritas Israel mengatakan bahwa penembakan itu dilakukan untuk membela diri. Mereka mengklaim, 500 demonstran Palestina saat itu melempari pasukan Israel dengan batu dan molotov.

Israel Lakukan Serangan Udara di Gaza

Polisi Israel
Ilustrasi. Polisi Israel menangkap seorang demonstran Palestina dalam bentrokan menyusul demonstrasi menentang keputusan Presiden AS, Donald Trump terkait Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di kota Ramallah, Tepi Barat, (13/12). (AP Photo / Nasser Shiyoukhi)

Pasukan Israel juga melakukan serangan udara di Jalur Gaza setelah militan Palestina menembakkan tiga roket ke Israel selatan -- dua di antaranya berhasil dicegat dengan sistem pertahanan udara "Iron Dome" Israel, kata militer Negeri Bintang David.

"Sebagai tanggapan terhadap roket yang ditembakkan ke arah Israel, tank IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menargetkan dua pos milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza utara," kata militer tersebut dalam sebuah pernyataan.

Saksi mata juga mengatakan, tank-tank Israel menembaki sebuah posisi yang dikendalikan oleh penguasa Gaza di sebelah timur Kota Gaza.

Seorang juru bicara Hamas mengatakan, tidak ada yang terluka oleh tembakan Israel tersebut.

Militan di Gaza telah menembakkan lebih dari selusin roket atau mortir ke Israel selatan dalam gelombang kekerasan terbaru, yang meletus setelah keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 6 Desember lalu.

Pengumuman Trump memicu demonstrasi di Tepi Barat dan di perbatasan Gaza. Sebagian besar demonstrasi berujung bentrok dengan aparat keamana Israel, menewaskan belasan warga Gaza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya