Liputan6.com, Chongqing - Seorang perempuan lanjut usia asal Chongqing, China, dijuluki sebagai Ratu Kobra. Bukan tanpa alasan julukan ratu ular itu melekat di sosoknya.
Perempuan bernama Hu Xiaoxia itu memiliki peternakan yang hingga kini menghasilkan 1.000 ekor ular, termasuk kobra. Ia telah merawat reptil itu sejak tahun 2014.
Setiap pagi, Hu akan membersihkan ruangan berisi ular, memeriksa suhu, dan kelembabannya.
Advertisement
Dikutip dari Asia One, Kamis (4/1/2018), Hu juga memproduksi snake wine yang digunakan penduduk setempat untuk membuat minuman obat. Snake wine adalah minuman yang dibuat dengan merendam ular di dalam minuman beralkohol yang terbuat dari beras atau bijih-bijihan lain.
Baca Juga
Minuman tersebut diyakini mampu menghilangkan angin dan kelembaban yang berada di dalam tubuh.
Kulit ular kobra juga dianggap sebagai obat yang dapat menyerap panas tubuh dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
"Kobra adalah binatang yang sangat beracun. Saya berhubungan dengan mereka setiap hari," ujar Hu.
"Anda harus tahu apa yang seharusnya dilakukan jika Anda digigit. Anda harus tahu bagaimana melindungi diri," imbuh dia.
Â
Pawang Berjuluk King Cobra Tewas Digigit Ular Peliharaan
Jika di China terdapat Queen Cobra, di Filipina ada seorang pria dijuluki King Cobra. Namun, Raja Kobra itu berakhir secara tragis.
Pria tersebut ditemukan meninggal dengan kondisi mulut berbusa di dalam kamar. Kematian pria dengan nama asli Elies Peter Lenturio itu dianggap warga sekitar sebagai kutukan atau karma.
Dimuat Odditycentral.com, kejadian bermula ketika Lenturio hendak mengeluarkan salah satu ular kobra peliharaannya dari dalam toples.
Saat ingin menutup wadah tersebut, ekor sang ular malah terjepit dan mengakibatkan gigitan pada bagian tangannya. Karena kesal, pria itu langsung menebas bagian kepala kobra dan meminum darah segar hewan tersebut.
Saat digigit, pria itu tak terlalu memikirkan lukanya karena gigitan ular semacam ini kerap ia alami. Bukannya memilih untuk ke rumah sakit, pria ini malah memilih untuk beristirahat.
Beberapa jam pascakejadian, pihak keluarga kaget saat melihat tubuh Lenturio terbujur kaku. Tak hanya itu, mulut sang penakluk kobra juga mengeluarkan busa.
Saat diperiksa, nyawa Lenturio sudah tak dapat tertolong. Ada yang menyebut bahwa ia meninggal karena bisa, namun ada pula yang menyebut ia tewas karena keracunan darah ular.
Advertisement