Iran Larang Pelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Pelarangan bahasa Inggris di sekolah-sekolah dasar di Iran diaggap sebagai invasi budaya Barat kepada penerus generasi bangsa.

oleh Afra Augesti diperbarui 08 Jan 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2018, 15:00 WIB
Angkat Bicara, Pejabat Dunia Kecam Kebijakan Trump Soal Yerusalem
Pemimpin Iran, Ayatollah Ali Khamenei saat menghadiri pertemuan dengan pejabat Iran di Teheran, Iran (6/12). Khamenei mengutuk langkah Presiden Donald Trump yang memindahkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (Kantor Pemimpin Tertinggi Iran melalui AP)

Liputan6.com, Teheran - Iran melarang penggunaan bahasa Inggris dalam kegiatan belajar-mengajar di seluruh sekolah dasar. Seorang pejabat senior pendidikan mengatakan, pelarangan tersebut diterapkan setelah para pemimpin Islam memperingatkan bahwa bahasa tersebut membuka invasi budaya Barat.

"Mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar negeri dan swasta, yang menggunakan kurikulum resmi, bertentangan dengan undang-undang dan peraturan," kata Kepala High Education Council, Mehdi Navid-Adham, dilansir Jerusalem Post, Senin (8/1/2017).

"Pelarangan ini muncul setelah adanya anggapan bahwa nilai-nilai dasar budaya Iran harus diutamakan dan diajarkan lebih awal kepada siswa-siswi sekolah dasar," imbuh Navid-Adham.

Ia menambahkan bahwa kelas non-kurikulum bahasa Inggris juga dapat diblokir.

Bahasa Inggris biasanya mulai diajarkan di sekolah-sekolah menengah atas di Iran dan diberikan kepada remaja berusia 12 sampai 14 tahun.

Namun banyak anak di bawah 12 tahun telah mengikuti les tambahan untuk belajar bahasa Inggris.

Selain itu, anak-anak yang disekolahkan di sekolah swasta kebanyakan berasal dari keluarga terhormat. Sebagian besar dari mereka menerima uang semester untuk mengikuti kursus bahasa Inggris.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusak Generasi Bangsa

Pakaian Terbuka dan Kemewahan Hidup Anak Muda Iran
Pakaian Terbuka dan Kemewahan Hidup Anak Muda Iran. Foto: Instagram @richkidsofTehran

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei meluapkan amarahnya pada tahun 2016 karena mendapati banyaknya pengajaran bahasa Inggris di sekolah-sekolah dasar.

"Bukan berarti kami menolak mempelajari bahasa asing, tapi ini (bahasa Inggris) merupakan promosi budaya Barat di negara kita dan di antara anak-anak, remaja dan muda-mudi dewasa," tegas Khamenei dalam sebuah pidato yang dirujukan untuk semua guru di Iran.

"Filsuf dari Barat berkali-kali mengatakan bahwa cara terbaik dan termudah dalam melebarkan sayap kolonialis... adalah dengan menanamkan pemikiran dan budaya kepada generasi muda di suatu negara," imbuhnya.

Sebuah video mengenai larangan tersebut beredar luas di media sosial pada hari Minggu.

Penduduk Iran menyebutnya sebagai "The filtering of English", sembari menyindir tentang pemblokiran aplikasi Telegram yang dilakukan pemerintah selama kerusuhan di Iran pecah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya