Diterpa Skandal Seks dan Perempuan, Wakil PM Australia Mundur

Barnaby Joyce mengumumkan pengunduran diri dari posisinya sebagai Wakil PM Australia dan Pemimpin Partai Nasional Australia.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Feb 2018, 11:52 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2018, 11:52 WIB
Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce
Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce (AP Photo/Rob Griffith, File)

Liputan6.com, New England - Barnaby Joyce mengumumkan pengunduran diri dari posisinya sebagai Wakil Perdana Menteri Australia dan Pemimpin Partai Nasional Australia pada Jumat 23 Februari waktu setempat.

Meski diumumkan pada Jumat 23 Februari, pengunduran diri tersebut akan efektif berlaku mulai Senin, 26 Februari pada pukul 08.00 waktu setempat.

Pengunduran diri itu dilakukan Joyce di tengah derasnya dua dugaan skandal yang menerpa dirinya sejak beberapa bulan terakhir.

Skandal pertama, Joyce disebut menjalin hubungan di luar pernikahan dengan Sekretaris Pers-nya sendiri, Vikki Campion.

Keduanya kini dikabarkan menjalin hubungan serius dan sudah tinggal bersama. Campion bahkan diketahui tengah mengandung bayi hasil hubungannya dengan Joyce dan diperkirakan akan melahirkan pada April nanti.

Skandal kedua, Joyce menghadapi tuduhan pelecehan seksual, setelah beberapa pihak melaporkan dugaan itu kepada pihak Partai Nasional.

Kendati demikian, dalam konferensi pers pengunduran dirinya yang digelar di New England, Joyce berdalih bahwa langkah yang ia lakukan sama sekali tak berkelindan dengan terpaan dua skandal tersebut.

"Sungguh sebuah keistimewaan bisa bertugas sebagai Wakil Perdana Menteri Australia ... Tapi, saya katakan ini di awal, (pengunduran diri) ini bukan tentang (skandal yang menerpa) saya," kata Joyce seperti dikutip dari media Australia News.com.au (23/2/2018).

Ia juga mengatakan, "Ini tentang masyarakat banyak, tentang stratifikasi kehidupan, ekonomi, dan sosial, seperti yang dimanifestasikan oleh Partai Nasional," lanjutnya beretorika.

Joyce mengatakan dia memang menghadapi berbagai tuduhan, namun yakin tidak ada satupun tuduhan itu akan terbukti.

Namun, ia mengakui bahwa skandal yang menerpa dirinya membuatnya tidak memiliki banyak pilihan.

"Jelas sekali kita tidak bisa menjelaskan sesuatu di depan sidang parlemen, ketika masalah seperti ini menyelimuti diri Anda." kata Joyce.

Ia juga menjelaskan bahwa keputusannnya mundur dari kedua jabatan tersebut, dalam usaha untuk 'membersihkan udara'.

Joyce juga tidak menyebutkan siapa yang akan menggantikannya sebagai Ketua Partai Nasional maupun sebagai Wakil Perdana Menteri Australia.

Tetap di Parlemen

20151007-Menteri Susi dan Hon Barnaby Joyce-Jakarta
Menteri Susi menyambut kedatangan Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air Australia, Hon Barnaby Joyce, Jakarta, Rabu (7/10/2015). Indonesia dan Australia sepakat memberantas praktik illegal fishing.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil PM Australia, Barnaby Joyce mengatakan bahwa ia akan tetap duduk di kursi parlemen tanpa jabatan fungsional -- alias menempati posisi backbench.

Seperti dikutip dari Australiaplus, di Australia, jabatan dan posisi yang disandang Joyce dan PM Malcolm Turnbull disebut sebagai posisi frontbench (barisan kursi depan) dimana mereka biasanya duduk di kursi bagian depan di sidang parlemen.

Sementara anggota parlemen yang tidak memiliki jabatan duduk di kursi belakang sehingga dikenal sebagai backbench.

Pemerintahan Australia saat ini merupakan komposisi koalisi antara Partai Liberal -- yang mengusung PM Malcolm Turnbull -- dan Partai Nasional.

Sikap PM Turnbull

Merespons pengunduran diri Joyce, PM Malcolm Turnbull mengatakan, "Saya sangat berterima kasih atas jasa sang Wakil Perdana Menteri dan peran yang ia lakukan dalam mengadvokasi rural dan regional Australia."

Ia juga mengatakan, "Koalisi antara Liberal dan Nasional, yang telah berlangsung selama 95 tahun tetap akan berlangsung."

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya