Liputan6.com, Yerusalem - Media warga Arab di Israel, Arab48, melaporkan pasukan keamanan Israel menahan lebih dari 50 warga Palestina terkait dengan serangan fajar di Tepi Barat, Minggu pagi (4/3). Mereka memprotes semakin sulitnya izin mendapat pekerjaan.
Empat puluh warga Palestina ditangkap oleh tentara Israel karena diduga berusaha memasuki Israel tanpa izin kerja yang benar di perbatasan Yerusalem Selatan. Mereka yang ditangkap langsung diserahkan ke Shin Bet untuk diinterogasi.
Tentara Israel juga merilis rekaman video tentang penangkapan 10 pria saat fajar. Mereka dicurigai terlibat dalam aksi demonstrasi, melemparkan batu ke pasukan Israel dan menyerang pemukiman, seperti dilansir dari situs Al Arabiya, Minggu (4/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Di antara pelaku penyerangan pemukiman, salah satunya yang ditangkap adalah Arafat Derbas, bersama dengan istri dan anaknya Yahya. Penangkapannya terjadi setelah warga Israel menyerbu rumah mereka di al-Issawiya, Yerusalem Timur.
Tentara Israel menambahkan banyak pemuda yang ditangkap di Tulkarem, Al Bireh dan Hebron. Menurut The Times of Israel, diperkirakan antara 50.000 dan 60.000 warga Palestina bekerja secara ilegal di Yerusalem. Kebanyakan dari mereka bekerja dalam bidang konstruksi.
Tingkat pengangguran pemuda di wilayah Palestina menjadi sangat tinggi mencapai 42 persen pada 2017. Hal ini disebabkan karena pembatasan yang diberlakukan Israel. Beberapa hal yang dibatasi seperti perdagangan, konstruksi dan layanan. Inilah yang menyebabkan warga Palestina kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Reporter: Fellyanda Suci Agiesta
Sumber: Merdeka.com