Turki Kecam Langkah AS Buka Kedutaan di Yerusalem Mei 2018

Pemerintah Turki mengecam rencana Amerika Serikat yang akan memindahkan dan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem pada Mei 2018 mendatang

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2018, 09:09 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2018, 09:09 WIB
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Liputan6.com, Ankara - Pemerintah Turki menyebut rencana Amerika Serikat untuk memindahkan dan membuka kedutaan besarnya di Yerusalem pada Mei 2018 mendatang -- lebih cepat dari rencana awal -- "sangat merisaukan".

"Keputusan ini menunjukkan betapa pemerintah AS bertekad merusak dasar-dasar perdamaian dengan menginjak-injak hukum internasional, dan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Yerusalem," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam pernyataan resmi, seperti dikutip dari VOA Indonesia (26/2/2018).

"Turki akan terus berusaha melindungi hak-hak rakyat Palestina yang sah dari keputusan AS yang sangat merisaukan," lanjut pernyataan itu.

Di sisi lain, para pemimpin Palestina mengatakan, pemindahan itu -- yang dilakukan setahun lebih awal -- merupakan suatu "provokasi yang ditujukan pada Dunia Arab".

Wakil Presiden AS Mike Pence bulan lalu mengatakan kepada parlemen Israel bahwa pemindahan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem akan dilakukan pada akhir 2019.

Akan tetapi, AS mengatakan pada Jumat, 25 Februari bahwa kedutaan besar mereka di Yerusalem akan dibuka pada Mei 2018 bersamaan dengan ulang tahun pembentukan Israel yang ke-70.

Mei 2018...

Ilustrasi Yerusalem (iStock)
Ilustrasi Yerusalem (iStock)

Pemerintah Donald Trump berencana memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Mei tahun ini, bertepatan dengan 70 tahun hari jadi Israel. Hal tersebut diumumkan oleh Departemen Luar Negeri AS pada Jumat, 23 Februari 2018.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mengatakan, pemindahan tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert mengatakan bahwa kedubes itu akan bertempat di sebuah fasiltas milik AS di Yerusalem Barat yang akan berisi ruang kantor untuk Duta Besar dan sejumlah staf.

Dikutip dari CNN, Sabtu, 24 Februari 2018, fasilitas di Yerusalem tersebut akan berfungsi sebagai kedutaan resmi, sementara lokasi permanen sedang dibangun.

"Pada akhir tahun depan, kami berniat untuk membuka Kedutaan Besar di Yerusalem di kompleks Arona," ujar Nauert.

"Secara bersamaan, kami telah mencari lahan untuk dibangun Kedutaan Besar AS permanan di Israel, perencanaan dan konstruksi yang akan menjadi usaha jangka panjang," imbuh dia.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya