Liputan6.com, Gaza - Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah nyaris terbunuh. Ia lolos dari upaya percobaan pembunuhan yang mengincar dirinya di Gaza, Selasa 13 Maret 2018. Bahan peledak yang ditanam di sisi jalan menargetkan iring-iringan kendaraan yang membawanya.
Serangan terhadap pemimpin yang didukung Barat, yang menjadi ujung tombang rekonsiliasi Otoritas Palestina dengan kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza, terjadi pada hari di mana Gedung Putih dijadwalkan mengadakan pertemuan mengenai situasi kemanusiaan di daerah yang terisolasi tersebut.
Baca Juga
Untungnya, PM Palestina Rami Hamdallah berhasil lolos tanpa cedera. Beberapa menit setelah insiden, ia menyampaikan pidato dalam peresmian sebuah pabrik pengolahan limbah. Pemimpin 59 tahun tersebut juga berjanji untuk terus berusaha mewujudkan persatuan Palestina.
Advertisement
Dilaporkan, tiga kendaraan rusak dalam ledakan yang meninggalkansebuah kawah di pinggir jalan. Bom setidaknya menyebabkan pecahnya kaca di setidaknya satu kendaraan.
"Serangan terhadap pemerintahan konsensus adalah serangan terhadap persatuan rakyat Palestina," kata Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Selasa (13/3/2018).
Belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas upaya pembunuhan terjadi. Pihak Hamas mengutuk keras terjadinya serangan itu.
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, pihak Hamas mengatakan serangan bom yang menargetka mobil Hamdallah adalah bagian dari upaya untuk merusak keamanan Gaza.
"Sekaligus memberikan pukulan pada upaya untuk menyelesaikan rekonsiliasi," kata pihak Hamas.
Pasukan keamanan Hamas kini sedang penyelidikan terhadap insiden yang nyaris mencelakakan PM Palestina.
Perjalanan ke Gaza Lewat Israel
Potret Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah disandingan dengan foto Presiden Mahmoud Abbas, dan para pemimpin Hamas di Gaza -- untuk mengkampanyekan persatuan Palestina. Khususnya antara dua faksi, Hamas di Gaza dan Fatah di Tepi Barat.
Demi menginjakkan kaki di Jalur Gaza, Hamdallah harus melakukan perjalanan darat, melalui Israel.
Polisi mengatakan, serangan dilancarkan di utara Kota Beit Hanoun, di dekat wilayah Gaza.
Setelah merampungkan agendanya, Perdana Menteri Palestina, Rami Hamdallah meninggalkan Gaza sesuai jadwal, dikawal konvoi kendaraan yang disertai para tentara bersenjatakan senapan otomatis.
Nasib Palestina kini dipertaruhkan menyusul keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Donald Trump bahkan berencana memindahan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang juga diakui sebagai ibukota Palestina.
Advertisement