Disangka Buncit, Ternyata Tumor 13,6 Kilo di Perut Pria Ini

Kevin Daly, pasien di rumah sakit Lenox Hill yang semula mengira hanya mengalami buncit biasa kaget bukan main saat tahu ada tumor 13,6 kg di perutnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Mar 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 20:20 WIB
Kevin Daly, pasien di rumah sakit Lenox Hill yang semula mengira hanya mengalami buncit biasa kaget bukan main saat tahu ada tumor 13,6 kg di perutnya (Lenox Hill Hospital)
Kevin Daly, pasien di rumah sakit Lenox Hill yang semula mengira hanya mengalami buncit biasa kaget bukan main saat tahu ada tumor 13,6 kg di perutnya (Lenox Hill Hospital)

Liputan6.com, New York - Sejak awal, Kevin Daly sudah curiga bahwa ada yang tak beres dengan perutnya. Meski kebanyakan orang dan dirinya sendiri menilai bahwa bentuk perut membesar hanyalah buncit biasa.

Tetapi itu semua ternyata tak benar.

Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (27/3/2018), setelah memeriksakan kondisnya ke rumah sakit, diketahui ada tumor seberat 13,6 kilogram di perut pria berusia 63 tahun tersebut.

Alhasil, dokter menyarankan dirinya untuk melakukan pemindaian tumor itu. Dokter yang menangani Daly sempat mengatakan jika pasien tak disegera dioperasi maka akan membahayakan nyawanya.

Daly pun merasa heran, dari mana asalnya tumor itu tumbuh. Ia menyebut bahwa dirinya bukanlah pecandu alkohol. Sebab, banyak orang yang suka minum bir akan mengalami masalah perut buncit.

Kini, Daly sudah melangsungkan operasi pengangkatan tumor. Berat badannya pun seketika turun dan ukuran perutnya mulai normal.

Ia pun merasa sudah terbebas dari ancaman dan rasa takut. Menurut keterangan dari tenaga medis, Daly mengalami tumor liposarcoma yang selama ini jadi biang rasa sakit di perutnya.

"Meskipun tumor ini besar dan ganas, mereka akan tumbuh secara perlahan dan tidak bermetastasis (menyebar)," ujar Dr Julio Teixeira.

Dibutuhkan enam jam bagi tim medis untuk melakukan pengangkatan tumor seberat 13,6 kilogram tersebut.

Kotoran Manusia Seberat 13 Kg

Dokter mengeluarkan kotoran dari usus besar pria China. (Shanghai Tenth People Hospital)
Dokter mengeluarkan kotoran dari usus besar pria China. (Shanghai Tenth People Hospital)

Benda asing dalam tubuh lainnya yang pernah ditemukan adalah kotoran seberat 13 kilogram. Pada saat itu, ahli bedah di China menyelamatkan nyawa seorang pemuda berperut sangat buncit yang terlihat seperti akan meledak.

Media China, seperti dikutip dari AsiaOne, melaporkan, pasien bernama Zhou Hai mengeluhkan sakit perut parah.

Napasnya terengah-engah ketika ia tiba di sebuah rumah sakit di Shanghai pekan lalu.

Hasil CT scan menunjukkan bahwa ada banyak feses atau kotoran manusia yang tersimpan di usus besarnya.

Pemuda berusia 22 tahun itu mengatakan kepada dokter bahwa ia menderita sembelit sejak lahir. Dia kerap mengonsumsi obat pencahar secara teratur, tetapi hal itu hanya membantu untuk meringankan rasa tak nyaman saat buang air besar.

Orangtuanya berpikir bahwa kondisi penyakit putranya itu bukan masalah, sehingga tak diobati selama bertahun-tahun dan memburuk sampai akhirnya memerlukan perawatan darurat.

Dalam operasi selama tiga jam, ahli bedah mengangkat bagian dari usus besar Zhou sepanjang 76 cm dengan berat 13 kg. Pemuda itu kemudian didiagnosis dengan penyakit Hirschsprung -- cacat lahir yang menyebabkan penyumbatan di usus besar.

Sel-sel saraf yang hilang di usus besar mencegah terjadinya kontraksi, sehingga membuatnya tidak dapat mendorong 'sampah' perut melalui usus. Hal ini menyebabkan sembelit kronis dan mengarah pada pengembangan megakolon jika tidak diobati.

Megakolon adalah pelebaran atau pembesaran abnormal pada usus besar (kolon).

Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh masalah pada saraf-saraf di bagian usus besar. Saat itu kotoran di dalam usus besar tidak bisa bergerak menuju rektum untuk dikeluarkan lewat anus.

"Pengobatan kondisi demikian membutuhkan operasi pengangkatan bagian yang sakit dari usus besar," jelas Mayo Clinic.

Mereka yang mengidap penyakit Hirschsprung juga rentan terhadap infeksi usus yang mengancam jiwa, dikenal dengan enterocolitis.

Kondisi itu biasanya ditemukan pada bayi karena tak banyak bergerak selama 48 jam setelah kelahiran. Namun ada beberapa kasus langka yang didiagnosis pada usia dewasa seperti Zhou.

Dokter bedah yang merawat pria itu kemudian menyarankan orangtua untuk mencari bantuan medis, jika anak mereka menderita sembelit secara teratur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya