Ini 5 Hal yang Akan Terjadi jika Bumi Berhenti Berputar

Inilah 5 hal yang akan terjadi apabila Bumi tak lagi berputar. Apakah dunia akan kiamat?

oleh Afra Augesti diperbarui 06 Apr 2018, 19:28 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 19:28 WIB
Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan.

Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4 derajat dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari).

Bumi mempunyai sebuah satelit alami, yaitu Bulan. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.

Namun, apa yang akan terjadi jika Bumi tak lagi berputar?

Berikut 5 kejadian yang akan terjadi apabila planet yang dihuni oleh manusia ini berhenti berputar, seperti dikutip dari Bright Side, Jumat (6/4/2018).

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

1. Semua Benda Terbang ke Timur dengan Kecepatan Tinggi

Ilustrasi tsunami
Ilustrasi (iStock)

Mungkin selama ini sebagian besar orang tidak memperhatikan adanya kecepatan besar ketika Bumi berputar.

"Tetapi jika Bumi mendadak diam, segala sesuatu yang ada di permukaannya akan tercabut dan terbang ke timur dengan kecepatan tinggi, sebelum akhirnya jatuh kembali ke bawah," kata Sten Odenwald dari NASA.

Kecepatan terbesar ada di garis khatulistiwa, sekitar 1.000 mph (miles per hour). Sedangkan benda-benda yang berterbangan di daerah dekat dengan kutub mencapai 800 mph.

Selain itu, gelombang pasang raksasa akan muncul dan angin ribut berembus.

Bumi yang tak lagi berotasi membuat air laut dan samudra bergerak membentuk tsunami raksasa, mengarah ke timur dan menyapu kota-kota di pesisir.

Meski demikian, atmosfer akan terus bergerak dan berhentinya Bumi membuat atmosfer berputar mengelilingi planet -- mungkin beberapa kali. Awal mula, kecepatan aliran udara diperkirakan sangat besar, yaitu lebih dari 1.100 mph, dan ada kemungkinan Bumi kehilangan sebagian besar atmosfernya dalam peristiwa tersebut.

2. Semua Air di Bumi Terkumpul di 2 Samudra dan Benua Baru Terbentuk

PHOTO: Tak Disangka, Ini 10 Negera Terkecil di Dunia
Negara Palau yang memiliki luas 459 km persegi terletak di Mikronesia bagian Samudera Pasifik ditempati lebih dari 21 ribu jiwa. (iStockphoto/Norimoto)

Selama Bumi berputar, air berkumpul di satu titik, yaitu di garis khatulistiwa. Ini disebabkan karena adanya gaya sentrifugal.

Perhentian tiba-tiba rotasi Bumi bisa membuat daratan dan air meredistribusi "diri mereka" untuk membentuk 2 lautan besar di kedua kutub.

Tanah di khatulistiwa akan naik dan sebuah benua baru berukuran besar akan terbentuk menutupi seluruh planet.

3. Gunung Berapi Meletus, Angin Topan, dan Gempa Bumi

Pergeseran kutub (0)
Ilustrasi medan magnet Bumi. (Sumber Wikimedia)

Saat berputar, Bumi mengeluarkan energi kinetik yang besar. Sehingga bila berhenti, planet tempat tinggal makhluk hidup ini akan berguncang hingga ke inti. Hasilnya cukup dapat diprediksi: badai, letusan gunung berapi, dan gempa dahsyat terjadi di seluruh penjuru dunia.

Selain itu, Bumi yang sedikit menggembung di khatulistiwa dan sedikit rata pada kutub, akan berubah bentuk menjadi bulat penuh jika tak lagi berotasi.

4. Suhu Berubah Drastis

Pegunungan Es Antartika
Kondisi laut dan gunung es mengapung di lepas pantai Antartika (31/10). Riset ini memantau kondisi Kutub Selatan dari laut es di Bellingshausen dan Weddell hingga gletser di Semenanjung Antartika dan sepanjang pantai Inggris. (Mario Tama/Getty Images/AFP)

Satu belahan Bumi mengalami suhu panas ekstrem, sementara sisi lain mengalami suhu super dingin. Bumi yang berputar mengelilingi Matahari menyebabkan pergantian waktu, siang dan malam, juga perbedaan musim dan suhu.

Jika Bumi berhenti, maka setengah bagiannya menghadap ke Matahari dan cuacanya panas terik. Tak ada malam. Sedangkan di belahan lain akan diselimuti cuaca dingin bak Antartika dan tidak ada secercah sinar mentari.

Selain itu, medan magnet yang melindungi Bumi dari radiasi kosmik berbahaya akan lenyap. Medan magnet pada dasarnya terbentuk karena inti luar dan gerakan berputar Bumi. Jika berhenti, medan magnet juga akan hilang.

"Medan magnet melindungi makhluk hidup di Bumi dari angin matahari," kata Sten Odenwald.

5. Bulan Jatuh ke Bumi

Bulan Baru
Bulan Baru atau New Moon yang diperkirakan terjadi pada 16 April. (NASA)

Profesor Vaughan Pratt dari Stanford University mengatakan, rotasi Bulan terhadap Bumi secara bertahap akan melambat juga dan jaraknya dari Bumi akan berkurang.

Pada waktunya, Bulan mungkin jatuh ke planet kita.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya