Liputan6.com, Jakarta - Bagaimana jadinya jika seks termasuk dalam pembahasan legenda urban? Kemungkinan besar orang-orang akan mengernyitkan dahi saat mendengarnya.
Selama ini, legenda urban identik dengan kisah-kisah yang menakutkan, yang berkaitan dengan mitos-mitos penuh misteri.
Padahal lebih dari itu, sebagaimana dikutip dari Listverse.com pada Jumat (6/4/2018), legenda urban juga bisa berisi tentang beragam hal, mulai dari yang berkaitan dengan konspirasi, hingga sesuatu yang membuat perut tergelitik karena lucu.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, menurut sumber yang sama, beberapa legenda urban sejatinya 100 persen fakta, termasuk soal seks.
Mereka berasal dari kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh segelintir orang, dan ketika tersebar dari mulut ke mulut, kemudian menjadi sebuah mitos yang terus diyakini dari masa ke masa.
Berikut adalah empat legenda urban tentang seks, yang diyakini oleh banyak orang di dunia.
Â
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
1. Terkunci Saat Berhubungan Seks
Jika skenario buruk ini mungkin menjadi hal terakhir yang diinginkan oleh sebuah pasangan, namun di masa lalu, hal ini konon terjadi cukup sering.
Menurut jurnal medis Penis Captivus, telah banyak terbukti bahwa penis pria bisa mengembang lebih besar ketika masuk ke vagina wanita, yang di saat bersamaan menyempit karena tegang. Insiden itu di Indonesia dikenal sebagai gancet.
Akibatnya penis pun terkunci beberapa waktu, yang membuat seolah pasangan pria dan waniat yang tengah bercinta itu, tidak akan bisa terpisahkan.
Salah satu kejadian yang paling diingat adalah ketika seorang pasanagn di Nairobi, Kenya, terjebak beberapa jam dalam hubungan seks yang menyakitkan pada 2012. Butuh penanganan medis untuk bisa mengatasai kejadian sensasional, namun memalukan, itu.
Advertisement
2. Seks Oral Bisa Memicu Kehamilan
Sebuah cerita tentang seorang gadis yang hamil setelah melakukan seks oral pada pacarnya, pada awalnya terdengar seperti lelucon legenda urban. Namun, dalam kasus seorang gadis 15 tahun di Zimbabwe, hal itu benar terjadi.
Terjadi pada 1988, dan dicatat dengan seksama oleh Journal of Obstetrics and Gynecology dari Inggris, insiden itu berawal dari pertengakaran sang gadis dengan pacarnya. Ia ketahuan berselingkuh, dan melakukan seks oral, dengan pria lain.
Pacarnya yang marah tersebut kemudian menikam si gadis, yang kemudian membuat luka robek cukup parah, dan baru pulih hampir satu tahun pasca-jahit medis.
Namun, di hari ke-278, sang gadis melapor ke dokter setempat, bahwa ia mengalami gejala kehamilan, namun tidak tahu siapa pria yang bertanggung jawab atasnya.
Setelah diselidiki berbulan-bulan, bahkan setelah si gadis melahirkan bayi, terkuak bahwa luka tikaman di perut sempat membuat jalur bagi cipratan sperma -- dari pria yang mendapat seks oral darinya -- menuju ke dalam sel telur, yang secara kebetulan juga 'tokcer'.
3. Pil yang Memicu Terjadinya Orgasme
Sebagian besar efek samping obat-obatan bersifat bahaya, mematikan, dan tidak menyenangkan.
Namun, obat-obatan seperti clomipramine membuktikan bahwa tidak semua efek samping buruk. Obat, yang seharusnya digunakan sebagai antidepresan, telah terbukti menyebabkan orgasme di antara pasien yang menguap setelah mengonsumsinya.
Seorang wanita bahkan bersaksi bahwa dia terus meminum obat itu, jauh setelah depresinya sembuh, karena ketagihan akan efek orgasme yang ditimbulkannya.
Sampai tulisan ini dibuat, para ilmuwan masih tidak yakin bagaimana menguap dapat menyebabkan obat -- yang terbukti dapat menurunkan libido, tidak kurang -- untuk memicu orgasme.
Selain itu, tidak semua orang mengalami efek orgasme clomipramine. Bahkan, diperkirakan hanya lima persen dari total pasien yang bisa mendapatkan orgasme dengan cara ini.
Advertisement
4. Wanita Bisa Hamil Ketika Sedang Hamil
Terdengar membingungkan? Hal ini, oleh banyak orang, memang dianggap mustahil, namun catatan kesehatan menyebut hal itu pernah terjadi di masa lalu, dan dinamakan 'superfetation'.
Kejadian ini pernah menimpa seorang wanita, yang mengalami ovulasi (pembuahan) bahkan setelah hamil. Hubungan seksual selanjutnya menghasilkan pembuahan telur kedua, yang kemudian akan menempel pada lapisan rahim.
Meskipun banyak hewan mengalami superfasi cukup umum, ini adalah kejadian yang sangat jarang di antara manusia, dan literatur medis telah mencatat kurang dari selusin kasus dalam sepanjang sejarah manusia modern. Â
Sejauh ini, para ahli medis belum menemukan secara pasti bagaimana atau mengapa tubuh wanita dapat terus mengalami ovulasi selama kehamilan.