Kenang Korban Bom Surabaya, WNI di New York Gelar #BraveIndonesia

Komunitas Indonesia yang tinggal di kota New York dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat menggelar aksi solidaritas untuk para korban bom di Surabaya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Mei 2018, 22:02 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2018, 22:02 WIB
Indonesia Bersatu #BraveIndonesia di area Time Square, Manhattan, AS. Aksi solidaritas untuk para korban bom Surabaya. (VOA)
Indonesia Bersatu #BraveIndonesia di area Time Square, Manhattan, AS. Aksi solidaritas untuk para korban bom Surabaya. (VOA)

Liputan6.com, New York - Sekitar seratus warga Indonesia di New York melakukan aksi Solidaritas untuk para korban bom Surabaya, pada akhir minggu ini. Aksi yang disebut dengan Indonesia Bersatu #BraveIndonesia ini diadakan di area Time Square, Manhattan yang merupakan pusat wisata dengan ribuan pengunjung dari manca negara.

Aksi ini dimotori oleh persatuan berbagai komunitas Indonesia yang tinggal di New York dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat (Permias NYC) dengan dukungan dari Kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) New York.

"Aksi ini terdorong oleh perasaan solidaritas untuk para keluarga korban dan warga kota Surabaya, kami, warga Indonesia, serta para pelajar Indonesia di New York, mengadakan aksi dan doa bersama yang dihadiri oleh para tokoh, dan pemuka agama dari berbagai agama di Indonesia," kata ketua Persatuan Mahasiswa Indonesia (Permias) New York, Rifda Amalia kepada VOA Indonesia, Selasa (29/5/2018).

Hadir sejumlah tokoh masyarakat Indonesia di New York seperti Imaam Shamsi Ali, musisi James F. Sundah, tokoh Kristiani Pendeta Rene Sahir, vokalis Efek Rumah Kaca (ERK) Cholil Mahmud, pengacara imigrasi Lia Sundah Suntoso, Felicia Anggono dari Indonesian Culinary Enthusiasts, dan perwakilan USA-Indonesia Christian Community, Soeko Prasetyo.

Hadir juga kepala KJRI New York, Abdul Kadir Jaelani beserta istri.

Aksi Dukung Ahok

20170509-Ahok Divonis 2 Tahun Penjara-Pool
Terdakwa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok setelah mendengarkan pembacaan putusan sidang oleh Majelis Hakim di Kementan, Jakarta, Selasa (9/5). Pada sidang vonis, majelis hakim memvonis Ahok pidana penjara dua tahun. (Liputan6.com/RAMDANI/Pool)

Sebelumnya sejumlah warga Indonesia di New York juga pernah berencana menggelar aksi untuk mendukung Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Pria yang kerap disapa Ahok ini divonis dua tahun penjara atas kasus penistaan agama.

Menurut salah satu peserta aksi, Imanuelly, jadwal acara dukungan terhadap Ahok sempat mundur. Jika tadinya dijadwalkan pada Sabtu 13 Mei 2017, akan dipindahkan pada 20 atau 21 Mei 2017.

"Ada tapi aksi diundur tanggal 20 (kemungkinan besar) atau 21, kepastian disampaikan pada Rabu atau Kamis," sebut Imanuelly kepada Liputan6.com saat itu.

Tidak diketahui pasti alasan pengunduran aksi tersebut. Namun, Imanuelly berharap dukungan terhadap Ahok ini bisa dihadiri ribuan warga Indonesia di New York.

"Target 300 sampai 1.000," jelas dia.

Wanita lulusan Florida, menjelaskan aksi yang diberi nama "Merawat Kebhinnekaan" itu, bertujuan untuk memperbaiki beberapa hal penting yang ada di Tanah Air.

Termasuk di antaranya, menegakkan hak dalam berkeyakinan sesuai UUD 1945 pasal 28 E, mendorong peradilan hukum yang bersih dan melindungi HAM di Indonesia.

Tak cuma itu, ia juga ingin melalui aksi merawat kebhinnekaan di New York, seluruh warga Indonesia dapat bersama-sama menjaga NKRI tanpa memandang SARA, keadilan untuk semua.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya