Liputan6.com, New York - Tangan kanan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan telah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompe di New York, guna membahas rencana pertemuan bersejarah antar kedua negara.
Jenderal Kim Yong-chol diketahui berangkat dari Ibu Kota China, Beijing, menggunakan penerbangan Air China pada Selasa malam, 29 Mei 2018.
Dikutip dari BBC pada Kamis (31/5/2018), Kim Yong-chol merupakan pejabat senior Korea Utara pertama yang bertandang ke AS sejak 18 tahun terakhir.
Advertisement
Ia diketahui bertemu Menlu Mike Pompeo dalam sesi makan malam di sebuah gedung, di dekat markas besar PBB di kawasan East 42nd Street.
Baca Juga
Masing-masing pihak datang dari arah yang berbeda, dan tidak sedikitpun menanggapi permintaan wawancara oleh para awak media yang telah bersiaga sejak sore hari.
Tidak ada keterangan resmi dari kedua belah pihak mengenai apa yang dibahas dalam agenda makan malam tersebut. Adapun pembicaraan resmi antara Kim Yong-chol dan Mike Pompeo dijadwalkan berlangsung Kamis ini waktu New York.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump sempat menangguhkan rencana pertemuan dengan Kim Jong-un pada 12 Juni mendatang. Pembatalan tersebut disampaikan melalui sebuah surat terbuka pada Kamis, 24 Mei 2018, dengan mengutip beberapa komentar Korea Utara yang dinilai "bernada permusuhan".
Di lain pihak, Korea Utara merasa keberatan dengan pernyataan anggota pemerintahan Trump yang menyamakan denuklirisasi negara itu dengan Libya.
Mantan pemimpin Libya, Moammar Khadafi, diketahui sepakat menyerahkan program nuklirnya, namun beberapa tahun kemudian ia justru dibunuh oleh pemberontak yang didukung pihak Barat.
Simak video pilihan berikut:
Persiapan Terus Berlanjut
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui, dikabarkan melanjutkan pertemuan dengan Sung Kim, yang merupakan mantan duta besar AS untuk Korea Selatan, di Panmunjom.
Hal itu menjawab dugaan publik mengenai di mana lokasi pertemuan resmi kedua diplomat.
Meski delegasi AS sempat dikabarkan meninggalkan sebuah hotel di Seoul, yang memicu dugaan berakhirnya pertemuan tersebut, namun faktanya kedua belah pihak kembali bertatap muka pada hari ini.
Tidak disebutkan pasti apa yang dibahas oleh keduanya, kecuali spekulasi bahwa isu keamanan dan transparansi publik sebagai dua hal yang dibicarakan menjelang pertemuan bersejarah Donald Trump-Kim Jong-un.
Di Singapura sendiri, tim AS yang dipimpin oleh Joe Hagin diperkirakan bertemu Kim Chang-son, kepala staf de facto untuk pemimpin Korea Utara, untuk membicarakan masalah logistik.
Tidak hanya sampai di situ, rencana pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un turut menyita perhatian Rusia. Moskow mengirim Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke Pyongyang untuk melakukan sebuah pembicaraan.
Sebelumnya, Lavrov diketahui telah berbicara langsung dengan Pompeo melalui sambungan telepon pada Rabu, 30 Mei 2018.
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders menegaskan bahwa para pemimpin AS dan Korea Utara masih berencana untuk bertemu bulan depan.
"Seperti yang dikatakan presiden, jika itu terjadi, kita pasti akan siap," katanya.
Advertisement