Selain Bertemu Mike Pompeo, Ini Misi Penting Menlu RI di AS

Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 06 Jun 2018, 14:09 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2018, 14:09 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Markas PBB New York, Amerika Serikat (4/6) (Kementerian Luar Negeri RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Markas PBB New York, Amerika Serikat (4/6) (Kementerian Luar Negeri RI)

Liputan6.com, Jakarta - Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Dan dalam dua hari terakhir, Menlu Retno telah melaksanakan dua agenda penting.

Pada Senin, 4 Juni 2018, Menlu Retno berkunjung ke Markas Besar PBB, New York, dalam rangka kampanye keanggotaan tidak tetap Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB (DK PBB).

Di sana, Retno menghadiri Resepsi Diplomatik pencalonan Indonesia jelang pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) periode 2019-2020.

Menlu RI, dalam sambutannya meyakinkan para Duta Besar dan diplomat negara sahabat mengenai komitmen Indonesia sebagai Mitra Sejati Perdamaian Dunia dalam berkontribusi untuk perdamaian dan kestabilan dunia.

"Sebagai Kandidat Anggota Tidak Tetap DK PBB, Indonesia akan meyuarakan harapan dan pandangan negara negara jika terpilih sebagai anggota non-permanen DK PBB, dan menjadi bridge-builder serta dalam mewujudkan kesamaan cita-cita perdamaian dan kesejahteraan dunia," demikian tegas Menlu Retno seperti dikutip dari rilis resmi Kemlu RI, Rabu (6/6/2018).

Menlu RI lebih lanjut menyampaikan bahwa Indonesia mencalonkan diri untuk anggota tidak tetap PBB karena memiliki rekam jejak yang jelas, dengan ribuan pasukan perdamaian Indonesia saat ini bertugas di berbagai misi UN Peace Keeping Operations di dunia.

Rekam jejak Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan global dapat dilihat dari berbagai aksi dan kontribusi yang dibangun dalam beberapa dekade.

Untuk memenangi kursi DK PBB melalui proses pemilihan di Majelis Umum PBB pada 8 Juni 2018, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa dan harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 2/3 anggota PBB. Jika terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi tersebut terhitung 1 Januari 2019.

Indonesia sebelumnya pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada periode 1973-1974, 1995-1996, dan 2007-2008.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Bertemu dengan Menlu AS Mike Pompeo

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington DC (5/6) (Kementerian Luar Negeri RI)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Washington DC (5/6) (Kementerian Luar Negeri RI)

Selepas dari New York, Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menlu AS Mike Pompeo di Washington DC, pada Selasa 5 Juni 2018.

Menlu Pompeo menyambut Menlu Retno Marsudi di Kementerian Luar Negeri AS di Washington, DC.

Menlu Pompeo dan Menlu Marsudi menegaskan kembali Kemitraan Strategis AS-Indonesia, menyetujui bahwa Amerika Serikat dan Indonesia harus terus bekerja sama sebagai dua negara demokrasi besar, mengembangkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Menlu Pompeo dan Menlu Marsudi juga membahas masalah-masalah regional, seperti Korea Utara dan Laut Cina Selatan, dan komitmen untuk memperdalam kerja sama kontra-terorisme.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya