Liputan6.com, Jakarta - Pada akhir Juli 2018, warga dunia akan kembali disuguhkan fenomena langit malam yang menarik, yaitu Blood Moon. Peristwa alam ini diprediksi terjadi pada 27 Juli waktu setempat (28 Juli di Indonesia).
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana Bulan terjadi ketika terhalanginya cahaya matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, Bumi, dan Bulan pada saat fase purnama.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu pada Blood Moon, Bulan menjadi memerah dan mencapai titik kemerahannya pada saat puncak gerhana, yaitu pukul 03.21 WIB. Memerahnya piringan Bulan ini disebabkan cahaya matahari yang dihamburkan oleh atmosfer Bumi, untuk kemudian diteruskan hingga sampai ke Bulan.
Karena itulah, fase totalitas dalam gerhana Bulan total akan berwarna kemerahan. Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas ini akan berakhir pada pukul 04.13 WIB, yaitu ketika piringan Bulan mulai memasuki kembali penumbra Bumi.
Di satu sisi, beberapa orang penasaran mengenai keterkaitan antara Blood Moon dan zodiak mereka. Menurut sejumlah ahli astrologi, memang ada hubungannya.
Pasalnya, seluruh rasi bintang selalu menyertai proses terbentuknya gerhana bulan total, dan gerhana bulan total memainkan peran penting dalam astrologi.
Berdasarkan kepercayaan kuno, sebagian orang meyakini fenomena Blood Moon bulan ini tak hanya menyajikan keajaiban alam, melainkan juga berdampak pada makhluk hidup, terutama manusia. Astrolog Jamie Partridge mengatakan, luapan drama dan emosi akan memengaruhi banyak orang.
"Gerhana Bulan Juli 2018 dipengaruhi oleh Mars, membuatnya menjadi gerhana yang menantang secara emosional," kata astrolog Jamie Partridge menjelaskan kepada Astrology King, seperti dikutip dari laman Bustle.com, Senin (16/7/2018).
"Kemarahan dan rasa frustrasi yang dipancarkan oleh Mars berubah menjadi tindakan sembrono karena kedekatannya dengan Uranus. Sementara itu, kelembutan Saturnus akan membuat Mars sedikit tenang, dan beberapa bintang di sekelilinya tetap memberikan kesabaran serta ketegasannya selama hal itu terjadi. Namun, bintang-bintang ini juga bisa menyebabkan agresi dan masalah emosional lainnya," lanjutnya.
Terlebih, Blood Moon Juli 2018 adalah gerhana Bulan terpanjang abad ini, yang hanya memperkuat energi kosmisnya.
"Gerhana Bulan memusatkan perhatian Anda pada emosi Anda, hubungan intim, rumah dan keluarga," Partridge mencatat.
"Gerhana bulan total terpanjang abad ini akan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kehidupan pribadi Anda," sebutnya lagi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pengaruh Gerhana Bulan Terhadap Kondisi Fisik dan Mental Tubuh
Jika Anda merasa kurang sehat antara tanggal 26 hingga 28 Juli, bisa jadi siklus gerhana Bulan-lah penyebabnya.
"Di minggu-minggu yang akan datang, akan ada sesuatu yang tak terduga," kata astrolog lain, Ananda Shree, melalui situs webnya. "Gerhana kerap memberikan titik-titik yang mampu menggeser situasi dan mempercepat perubahan," lanjutnya.
"Selama gerhana Bulan pada Juli tahun ini, emosi Anda akan meningkat drastis. Gairah menjadi lebih kuat, kemarahan bisa meledak-ledak, kesedihan dan frustrasi mungkin terasa luar biasa, dan saat-saat bahagia cenderung menjadi berlebihan," pungkas Shree.
Advertisement