Liputan6.com, Lombok - Bencana gempa Lombok pada Minggu petang, 5 Agustus 2018, menarik perhatian global karena kekuatannya yang besar mencapai 7,0 Skala Richter, dan terjadi sepekan setelah gempa 6,4 SR mengguncang area yang sama.
Menurut laporan sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/8/2018), bencana gempa Lombok menyebabkan setidaknya 91 korban tewas, ratusan ribu orang mengungsi, dan ribuan bangunan rusak.
Situs berita Inggris The Guardian membuat lina masa khusus yang memberitakan perkembangan gempa Lombok dari waktu ke waktu. Pantuan terakhir Liputan6.com, portal tersebut mengabarkan tentang kemungkinan korban tewas yang terus bertambah dalam beberapa waktu ke depan, seiring masih berlanjutnya proses evakuasi.
Advertisement
Selain itu, The Guardian juga melaporkan tentang para turis, baik asing maupun lokal, yang berkumpul di bandara untuk berburu penerbangan tercepat untuk pulang ke daerah asalnya masing-masing.
Baca Juga
Hampir serupa, situs berita asal Australia News.com.au mengabarkan gempa Lombok telah memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke lokasi aman, guna menghindari rusaknya bangunan dan ancaman potensi tsunami. Selain itu, dikabarkan pula bahwa sejauh ini tidak ada catatan warga Negeri Kanguru menjadi korban di pulau wisata andalan Nusa Tenggara Barat tersebut.
Beberapa saat sebelum berita ini ditulis, tiga kantor berita kenamaan dunia, yakni BBC, CNN, dan Time, sama-sama mengabarkan bahwa korban tewas akibat bencana gempa Lombok telah menyentuh angka 91 prang pada Senin pagi.
Sementara itu, sudut pemberitaan menarik diangkat oleh situs Bustle.com, yang memuat beberapa saran tentang bagaimana cara memberikan bantuan kepada korban gempa Lombok. Situs berita yang berbasis di Amerika Serikat itu menyarankan khalayak untuk menyalurkan donasi melalui lembaga-lembaga kemanusiaan, seperti Oxfam dan PMI, yang disebutnya telah mengerahkan kru ke lokasi bencana.
Simak video pilihan berikut:
Sejauh Ini Tercatat 91 Korban Tewas
Di lain pihak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 91 orang meninggal dunia akibat gempa Lombok berkekuatan 7 SR. Dari data tersebut tidak ada warga negara asing atau WNA.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 6 Agustus 2018, mengatakan wilayah terparah yang mengalami dampak gempa adalah Lombok Utara.
"Sebanyak 72 orang meninggal dunia, 64 orang luka. Lombok Tengah 2 orang meninggal dunia, Lombok Timur 2 orang, Lombok Barat 9 orang, Mataram 4 orang, dan Bali 2 orang," kata Sutopo.
"Seluruhnya adalah WNI, tidak ada warga negara asing," Sutopo menambahkan.
Jumlah korban yang saat ini dilansir merupakan data sementara. "Pendataan masih terus dilakukan," kata Sutopo.
Badan SAR Nasional Mataram mulai sejak malam telah melakukan evakuasi di beberapa lokasi gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Termasuk pula beberapa lokasi pariwisata yang dikunjungi para wisatawan lokal ataupun mancanegara.
Humas Basarnas Mataram Agus Hendra Sanjaya menyatakan, sejak pukul 03.00 Wita pihaknya telah mengerahkan tim untuk mengevakuasi korban di Gili Trawangan dan Gili Meno, Lombok Utara.
Advertisement