Korea Selatan Siap Cabut Seluruh Ranjau di DMZ, Apakah Korut Juga?

Pasukan Korsel telah memulai penyisiran ranjau darat di kawasan perbatasan, dan berharap Korea Utara melakukan hal serupa.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Okt 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 09:31 WIB
Tentara Korea Selatan bersiap melakukan pembersihan ranjau di DMZ (AP/Ah Young -joon)
Tentara Korea Selatan bersiap melakukan pembersihan ranjau di DMZ (AP/Ah Young -joon)

Liputan6.com, Seoul - Korea Selatan dilaporkan mulai membersihkan ranjau di dua lokasi di dalam kawasan perbatasan, yang dijaga ketat dengan oleh pasukan Pyongyang pada hari Senin.

Hal itu merupakan tindak lanjut perjanjian pengurangan ketegangan yang dicapai tahun ini antara kedua negara Korea.

Dikutip dari South China Morning Post pada Senin (1/10/2018), Seoul mengatakan Korea Utara diharapkan melakukan hal yang sama.

Perkembangan ini terjadi di tengah diplomasi internasional yang diperbarui pada program senjata nuklir Korea Utara, setelah berminggu-minggu negosiasi yang buntu dengan Amerika Serikat (AS).

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo disebutkan akan kembali mengunjungi Pyongyang bulan ini, untuk mencoba mengatur pertemuan puncak kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Kim Jong-un.

Pasukan Korea Selatan memasuki zona demiliterisasi pada Senin pagi, untuk menghapus ranjau di sekitar desa perbatasan Panmunjom, dan daerah garis depan lain.

Menurut Kementerian Pertahanan Seoul, ini merupakan pertama kalinya kedua negara Korea merencanakan pencarian ranjau bersama, yang disebar selama perang Korea 1950-53.

Pasukan Korea Selatan akan mencoba fokus untuk mengambil ranjau di bagian selatan Area Keamanan Bersama Panmunjom dan Arrow Head Hill, di mana salah satu pertempuran paling sengit selama perang Korea terjadi.

Pejabat Seoul percaya sisa-sisa sekitar 300 pasukan Korea Selatan dan PBB berada di Arrow Head Hill, di mana juga kemungkinan terdapat banyak sisa-sisa prajuirt China dan Korea Utara.

Para pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan mereka tidak dapat segera mengkonfirmasi apakah Korea Utara juga mulai melakukan penyapuan ranjau di bagian utara dari dua situs tersebut.

Bertujuan untuk mengurangi ancaman militer konvensional, kepala pertahanan kedua negara Korea juga setuju untuk menarik 11 pos penjaga garis depan pada bulan Desember, serta mendirikan zona penyangga di sepanjang perbatasan darat, laut, dan udara untuk mencegah bentrokan bersenjata yang tidak disengaja.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Kawasan Perbatasan Paling Ketat di Dunia

Replika Panmunjom di Perbatasan Korea
Pengunjung berpose saat mengunjungi replika desa perbatasan zona demiliterisasi (DMZ) Panmunjom di Namyangju, Korea Selatan, Sabtu (5/5). Replika ini dibangun untuk set film thriller-misteri blockbuster 2000, JSA: Joint Security Area. (AFP/Ed JONES)

Sekitar dua juta unit ranjau diyakini disebar di dalam zona demiliterisasi Korea (DMZ) sepanjang 248 kilometer, yang awalnya dibuat sebagai zona penyangga di akhir perang Korea.

DMZ adalah perbatasan paling ketat pengamanannya di dunia yang juga dijaga oleh ratusan ribu pasukan tempur, pagar kawat berduri, dan perangkap tank di kedua sisi.

Banyak ahli mengatakan nasib kesepakatan antar-Korea dapat dipengaruhi oleh bagaimana negosiasi nuklir akan berlangsung antara Amerika Serikat dan Korea Utara.

Upaya-upaya pemulihan di masa lalu sering terhenti setelah penolakan internasional atas ambisi nuklir Utara semakin intensif.

Setelah tes provokatif terhadap tiga rudal balistik antarbenua dan senjata nuklir yang kuat tahun lalu, Korea Utara memasuki pembicaraan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan awal tahun ini, mengatakan bahwa pihaknya bersedia untuk menangani perluasan persenjataan nuklir.

Kim Jong-un kemudian mengadakan serangkaian pertemuan puncak dengan para pemimpin AS, Korea Selatan dan China, telah mengambil beberapa langkah seperti membongkar tempat uji coba nuklirnya.

Diplomasi nuklir kemudian terhenti di tengah perselisihan tentang bagaimana tulusnya Korea Utara tentang ikrar perlucutan senjata.

Tetapi Presiden Donald Trump, Menlu Pompeo dan pejabat AS lainnya baru-baru ini melaporkan kemajuan dalam diskusi denuklirisasi dengan Korea Utara.

Pompeo bahkan akan melakukan perjalanan ketiganya ke Korea Utara, untuk melakukan pembicaraan tentang rencana pertemuan kedua antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya