Ancaman Adik Kim Jong Un Usai Kapal Induk AS Tiba di Korea Selatan

Kim Yo Jong kerap digambarkan sebagai orang terkuat nomor dua sekaligus perempuan paling berpengaruh di Korea Utara.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 04 Mar 2025, 11:14 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 11:14 WIB
Kim Yo Jong
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong. (Kim Ju-sung/Yonhap via AP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Pyongyang - Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, pada Selasa (4/3/2025), mengancam melancarkan provokasi signifikan sebagai tanggapan atas kedatangan kapal induk Amerika Serikat (AS) di Korea Selatan dan aktivitas militer AS lainnya, yang dia kecam sebagai "histeria konfrontasi AS dan antek-anteknya."

Peringatan Kim Yo Jong ini menyiratkan bahwa Korea Utara kemungkinan akan meningkatkan aktivitas pengujian senjata dan mempertahankan sikap konfrontatif terhadap AS, meskipun Presiden Donald Trump telah mengatakan dia bertekad menghubungi Kim Jong Un untuk menghidupkan kembali diplomasi.

Dalam pernyataan yang disiarkan melalui media pemerintah, Kim Yo Jong menuduh AS telah menunjukkan niat paling bermusuhan dan konfrontatif terhadap Korea Utara. Hal ini, menurutnya, terlihat dari pengerahan kapal induk USS Carl Vinson, aset militer AS lainnya, dan latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang digelar tahun ini.

"DPRK juga berencana mempertimbangkan opsi untuk meningkatkan tindakan strategis yang mengancam keamanan musuh. Hal ini dilakukan sebagai respons atas fakta bahwa pengerahan aset strategis AS di Semenanjung Korea telah menjadi kebiasaan buruk dan berdampak negatif terhadap keamanan DPRK," ujar Kim Yo Jong, menggunakan singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea, seperti dikutip dari AP.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan kemudian memperingatkan bahwa mereka siap menangkis setiap provokasi dari Korea Utara berdasarkan aliansi militer yang solid dengan AS. Kementerian yang sama menyebutkan bahwa pernyataan Kim Yo Jong dimaksudkan untuk membenarkan pengembangan nuklir dan provokasi Korea Utara di masa depan.

Tujuan Kapal Induk AS ke Korea Selatan

Kapal induk USS Carl Vinson dikawal ke pelabuhan angkatan laut di Busan, Korea Selatan, Minggu (2/3/2025).
Kapal induk USS Carl Vinson dikawal ke pelabuhan angkatan laut di Busan, Korea Selatan, Minggu (2/3/2025). (Dok. Son Hyung-ju/Yonhap via AP)... Selengkapnya

Kapal induk USS Carl Vinson dan kelompok serangnya tiba di Korea Selatan pada Minggu (2/3). Kedatangan ini merupakan bagian dari pengerahan sementara terbaru aset strategis AS, yang bertujuan menegaskan keteguhan aliansi militer AS-Korea Selatan dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara serta meningkatkan interoperabilitas aset gabungan kedua sekutu.

Kedatangan kapal induk AS ini hanya berselang empat hari setelah Korea Utara meluncurkan rudal jelajah, yang menjadi uji coba rudal keempat mereka tahun ini.

Korea Utara menganggap kedatangan aset militer AS ke Korea Selatan sebagai ancaman keamanan besar dan sering meresponsnya dengan uji coba rudal.

Sejauh ini, Korea Utara belum merespons langsung upaya pendekatan Trump. Namun, Korea Utara menuduh permusuhan yang dipimpin AS terhadapnya telah meningkat sejak awal masa jabatan kedua Trump pada 20 Januari.

Para ahli menilai bahwa Kim Jong Un kemungkinan tidak akan segera menerima pendekatan Trump karena dia saat ini fokus pada dukungannya terhadap perang Rusia melawan Ukraina dengan menyediakan senjata dan pasukan. Mereka meyakini Kim Jong Un mungkin akan mempertimbangkan untuk kembali ke diplomasi dengan Trump ketika dia merasa tidak dapat mempertahankan kerja sama yang sedang berkembang pesat dengan Rusia.

Kim Jong Un dan Trump bertemu tiga kali pada rentang 2018-2019 untuk membahas masa depan program nuklir Korea Utara. Diplomasi berisiko tinggi mereka akhirnya runtuh karena perdebatan atas sanksi ekonomi yang dipimpin AS terhadap Korea Utara.Trump menyalahkan kegagalan diplomasi pada desakan Korea Utara agar semua sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Korea Utara dicabut tanpa Korea Utara berkomitmen untuk menghilangkan persenjataan nuklirnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya