Sambut Izin Perdana Kunjungan Jemaat Wanita, Situasi Memanas di Kuil India Ini

Menyambut izin perdana kunjungan jemaat wanita, kuil di India ini mengalami situasi yang kian memanas.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 18 Okt 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2018, 10:31 WIB
Hari Kemerdekaan India
Seorang gadis mengibarkan bendera India saat para siswa melakukan tarian selama perayaan Hari Kemerdekaan India, di Jammu, India, (15/8). India merdeka dari kolonialis Inggris pada tahun 1947. (AP Photo / Channi Anand)

Liputan6.com, New Delhi - Ratusan personel polisi disiagakan di sebuah kuil di India Selatan pada hari Rabu, menyambut pembukaan perdana tempat suci tersebut bagi pengunjung wanita, yang telah dilarang sejak berabad-abad lalu.

Salah satu kuil Hindu paling suci di India itu terletak di puncak bukit di Sabarimala di negara bagian Kerala, yang akhirnya membuka pintu kunjungan bagi jemaat wanita atas putusan Mahkamah Agung India pada bulan September lalu.

Dikutip dari Asia One pada Rabu (17/10/2018), kuil tersebut sebelumnya melarang kunjungan wanita usid produktif, yakni antara 10 hingga 50 tahun, memasuki bangunan suci yang didedikasikan untuk Dewa Ayyappa.

Larangan berusia ratusan tahun itu mencerminkan kepercayaan lama bagi umat Hindu India, tapi masih terus berlaku hingga era modern.

Bahkan, muncul persepsi tambahan bahwa wanita yang memiliki siklus menstruasi sedang dalam keadaan najis, sehingga tidak boleh memanjatkan doa langsung di hadapan rumah Dewa Ayappa.

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok-kelompok pelantun wanita dalam pakaian sari tradisional dilaporkan bersiaga di sepanjang jalan masuk di Nilackal, untuk mencegah para wanita usia produktif memasuki kuil.

"Tidak ada wanita yang termasuk dalam kelompok usia terlarang, diizinkan untuk melakukan perjalanan lebih jauh dari Nilackal, dan melakukan ibadah di kuil itu," tulis kantor berita Trust of India, mengutip pernyataan salah satu wanita konservatif itu.

Pendeta utama kuil Sabarimala, Kandararu Maheshwararu Tantri, memperingatkan pada awal pekan ini bahwa "kemarahan bisa dengan mudah meningkat menjadi kekerasan jika beberapa wanita egois mencoba masuk".

"Saya mengatakan egois karena tidak ada umat Sabarimala, mencoba untuk melanggar aturan berusia 2.100 tahun. Entah Anda percaya pada dewa atau tidak, tapi masih banyak kuil-kuil Ayyappa lainnya yang terbuka untuk wanita," jelas Kandararu.

Dia menambahkan bahwa beberapa "orang pintar" India sependapat dengan pandangan bahwa "energi positif" di sebuah kuil dapat tercemar oleh masuknya wanita yang berada dalam kondisi menstruasi.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Masih Terus Mendapat Pertentangan

Lihat Latihan Para Penari India Jelang Festival Navratri
Sejumlah penari wanita dari Panghat Group of Performing Arts berpartisipasi dalam latihan tari 'Garba' menjelang festival 'Navratri' di Ahmedabad (5/10). 'Navratri' atau festival tari dimulai 10 Oktober 2018. (AFP Photo/Sam Panthaky)

Di lain pihak, Gubernur Kerala Pinarayi Vijayan mengatakan tidak seorang pun akan diizinkan untuk menghadang para bhakta (wanita segala usia) melanjutkan ke Sabarimala.

"Tindakan tegas akan diambil terhadap siapa saja yang mencegah para penyembah pergi ke Sabarimala," kata Vijayan kepada wartawan.

Ratusan polisi tambahan telah disiagakan di seluruh negara bagian, kata pihak berwenang.

"Semua terkendali, dan kami memantau situasi dengan cermat," kata juru bicara polisi Kerala, Pramod Kumar, kepada AFP.

Wanita diizinkan masuk ke sebagian besar kuil Hindu itu, tetapi tetap tidak boleh memasuki area suci di puncak bukit. Pengecualian adalah anak perempuan di bawah umur, dan mereka yan berusia senja.

Praktik itu terus berlanjut, bahkan ketika kampanye intens tentang hak beragama semakin kuat bergema.

"Ini adalah hak konstitusional kami dan kami akan mempertahankannya," kata Trupti Desai, seorang aktivis yang berencana mengunjungi kuil Ayyappa meskipun menerima ancaman pembunuhan.

"Orang-orang mencoba menindas saya, tetapi saya tidak takut," lanjutnya menegaskan.

Dua tahun lalu, para aktivis berhasil mendesak pencabutan larangan terhadap wanita memasuki kuil Shani Shingnapur di negara bagian Maharashtra.

Wanita juga kini diizinkan memasuki makam Haji Ali Dargah di Mumbai, sebuah tempat ibadah Muslim, setelah Mahkamah Agung membatalkan larangan bersifat seksis pada tahun 2016.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya