Liputan6.com, California - Satu klub malam di Thousand Oaks, California, Amerika Serikat, terlihat diberi garis polisi pada Kamis dini hari waktu setempat. Tampak pula kerumunan orang berdiri diam di luar bar tersebut.
Mereka, para penduduk lokal, tidak sedang mengantre untuk sebuah pesta, melainkan menyampaikan rasa duka mendalam.
Rabu malam menjadi malam yang mencekam. Tragedi penembakan brutal kembali terulang. Kali ini, pelakunya adalah mantan marinir AS yang usianya masih terbilang muda, yaitu 28 tahun.
Advertisement
Baca Juga
Menurut keterangan saksi mata dan aparat penegak hukum, yang dilansir dari The Guardian, Jumat (9/11/2018), eks angkatan laut Negeri Paman Sam itu tiba-tiba saja masuk ke dalam bar dan menembaki siapa saja yang berada di dalamnya.
Dua belas orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian, termasuk seorang perwira polisi, Ron Helus. Sedangkan sebagian besar korban meninggal adalah mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi di California.
Rupanya, para pelajar tersebut sedang menghadiri pesta yang diadakan oleh pihak Borderline Bar and Grill, bertajuk College Country Night. Acara ini dimulai pada Rabu pukul 21.00 sampai Kamis 02.00 waktu AS.
Cody Coffman, laki-laki berusia 22 tahun yang bercita-cita masuk ke sekolah tentara, adalah salah satu di antara mereka yang tewas.
Justin Meek, 23 tahun, juga termasuk korban meninggal. Ia adalah lulusan baru dari California Lutheran University.
Jalan di tempat kejadian perkara penuh sesak dengan warga yang tinggal di sekitar Borderline Bar and Grill.
Mereka ingin menyampaikan rasa belasungkawanya terhadap insiden mematikan ini. Masyarakat terkejut, takut, sedih, kecewa dan marah, saat mengetahui kasus penembakan brutal kembali terluang di negaranya.
Tidak ada yang mengatur datangnya gerombolan orang-orang itu. Mereka datang secara spontan.
"Saya masih syok," aku Hannah (bukan nama sebenarnya), yang merupakan warga Thousand Oaks. "Penembakan seperti ini sudah terlalu sering terjadi," imbuhnya seraya meluapkan emosi.
Sementara itu, pihak kampus dari seluruh korban pun bersedih mendengar berita mengerikan itu.
Mahasiswa, mahasiswi, dosen, dan staf berkumpul di California Lutheran University (CLU), Pepperdine University dan universitas lain, berkumpul di kampus masing-masing.
Banyak kegiatan belajar-mengajar diliburkan, untuk menghormati mereka yang tewas.
"Saya belum pernah mendengar kejadian seperti ini," ucap Richard Hurst, seorang profesor di bidang geologi di CLU. Ia menggambarkan bahwa kota Thousand Oaks adalah daerah yang aman, di mana kejahatan jarang terjadi.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kata Polisi dan FBI
Dua belas orang tewas di California selatan, setelah seorang pria bersenjata menembaki bar yang ramai.
Para pejabat mengidentifikasi identitas pelaku sebagai mantan laut AS atas nama Ian Long. Long ditemukan tewas di dalam bar, kata Kepala Polisi Daerah Ventura, Geoff Dean. Pihak berwenang yakin dia bunuh diri usai melancarkan serangan membabi buta.
Ratusan orang berada di Borderline Bar and Grill, di Thousand Oaks, dekat Los Angeles, pada Rabu malam ketika Long masuk dan melepaskan tembakan.
Para saksi melaporkan bahwa pengunjung langsung memecahkan jendela kaca bar untuk menyelamatkan diri.
"Ini adalah peristiwa yang mengerikan. Ada darah di mana-mana," ungkap Dean.
Ia menambahkan, tim krisis kesehatan mental telah dipanggil untuk datang ke rumah Ian Long pada April 2018, setelah pemuda ini diketahui bertindak "sedikit tidak rasional". Long tidak ditahan pada waktu itu.
Long juga memiliki dua catatan pelanggaran lalu lintas dalam beberapa tahun terakhir.
Dean menuturkan, Long menggunakan pistol jenis glock 0,45 kaliber yang dibeli secara legal untuk menembaki orang-orang tak bersalah. Long sendiri adalah seorang veteran yang pernah bertugas di Korps Marinir Amerika Serikat dari 2008 hingga 2013.
Long, mengenakan kaus hitam saat menghampiri bar itu. Ia langsung menembak seorang penjaga keamanan yang berdiri di luar Borderline Bar sebelum masuk dan menembak beberapa karyawan bar lainnya.
Di samping itu, pada konferensi pers di Thousand Oaks, Asisten Direktur FBI Los Angeles, Paul Delacourt, mengatakan bahwa pihaknya belum bisa mengetahui motif penembakan yang dilakukan oleh Long.
"Kami masih menelusuri kendaraan yang digunakan oleh pelaku, alamat rumahnya dan melakukan olah TKP, serta mencari bukti digital," papar Delacourt.
Advertisement