Liputan6.com, Kuching - Tiga orang dinyatakan tewas tertimpa langit-langit sebuah restoran Korea di City One Mega Mall, Kuching, Malaysia. Bangunan tersebut dilaporkan runtuh setelah tangki bensin meledak pada Selasa, 4 Desember 2018, pukul 15.35 waktu setempat.
Sementara itu, 40 orang terluka. Empat di antaranya mengalami cedera serius dan dirawat di Sarawak General Hospital, Malaysia.
Dua orang yang meninggal diidentifikasi sebagai karyawan rumah makan tersebut, sedangkan lainnya adalah pekerja konstruksi yang sedang merenovasi tempat itu.
Advertisement
Meski demikian, Direktur State Fire and Rescue Department, Khirudin Drahman, mengatakan bahwa identitas para korban belum dipastikan.
"Kami menerima panggilan darurat pada pukul 15.37 dan kami segera mengirim lebih dari 30 personel, termasuk Hazmat dan EMRS (Emergency Medical Response Service) ke lokasi kejadian. Dari tiga orang yang tewas, dua di antaranya adalah warga lokal dan yang lainnya berasal dari Penang," katanya, sebagaimana dikutip dari New Straits Times, Rabu (5/12/2018).
Khirudin menambahkan, penyelidikan awal mengungkap bahwa tangki bensin yang meledak digunakan oleh para buruh bangunan untuk mengelas rangka-rangka restoran.
"Kami mendapatkan laporan bahwa renovasi restoran akan selesai hari ini dan restoran akan dibuka esok. Para karyawan dan kontraktor sibuk membuat persiapan saat kejadian nahas itu terjadi. Beberapa korban yang terluka adalah pengunjung kompleks perbelanjaan yang kebetulan sedang berjalan di depan rumah makan ini," ujarnya.
Sementara itu, Asisten Kepala Kepolisian Resor, Ng Ah Lek, menuturkan tidak ada unsur kriminal dalam insiden tersebut.
"Berdasarkan penyelidikan awal oleh Fire and Rescue Departmen, telah terjadi kebocoran tangki dan muncul percikan api akibat pekerjaan pengelasan, sehingga menyebabkan tangki bensin meledak. Kasus ini telah diklasifikasikan sebagai kecelakaan di tempat kerja," ucapnya di tempat kejadian.
Di lain pihak, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan tak ada WNI yang menjadi korban peristiwa itu.
Melalui pernyataan yang diunggah lewat akun Twitter resminya, Kemlu menyampaikan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Kuching, Malaysia, terus memonitor dan berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan WNI yang ada di sana.
2. Hingga saat ini, tidak ada informasi adanya korban WNI. KJRI Kuching terus memonitor dan berkoordinasi dengan otoritas di Kuching utk memastikan ada atau tidaknya korban WNI.
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) December 5, 2018
Saksikan video pilihan berikut ini: