Liputan6.com, Madrid: Kobaran api melalap lahan perkebunan di Provinsi Huesca, Spanyol bagian utara, Jumat (9/3). Beberapa unit pemadam kebakaran pun diterjunkan guna mengendalikan api yang telah membakar 400 hingga 500 hektare lahan perkebunan. Meski wilayah yang terbakar cukup luas, beruntung tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut.
Seperti dilansir laman Xinhua, Sabtu (10/3), amukan si jago merah mengakibatkan pula 14 desa kecil di sekitar lokasi terpaksa dievakuasi, mencegah kemungkinan terburuk. Kobaran api yang terjadi sejak Kamis petang silam itu dilaporkan terus berlangsung sepanjang malam, meski sekitar 400 petugas pemadam kebakaran telah diterjunkan. Praktis, jalan sepanjang 50 kilometer yang menghubungkan kota-kota di Huesca dan Lleida akan ditutup untuk sementara waktu demi keamanan dan proses pemadaman.
Kebakaran mudah merembet diduga akibat cuaca hangat yang mengakibatkan tanaman musim semi tumbuh lebih awal, sehingga terdapat banyak semak yang menjadi sasaran jilatan api. Ketakutan akan terjadi kebakaran serupa itu masih terus mengintai wilayah tersebut, kecuali jika curah hujan di Spanyol akan turun stabil.
Kebakaran lahan di Spanyol pada Maret ini adalah yang terbesar dan terbilang tak normal. Pasalnya tahun ini di wilayah itu justru tercatat sebagai salah satu musim dingin terkering. Setelah curah hujan terendah selama 70 tahun terakhir terjadi pada Februari lalu.(TNT/ANS)
Seperti dilansir laman Xinhua, Sabtu (10/3), amukan si jago merah mengakibatkan pula 14 desa kecil di sekitar lokasi terpaksa dievakuasi, mencegah kemungkinan terburuk. Kobaran api yang terjadi sejak Kamis petang silam itu dilaporkan terus berlangsung sepanjang malam, meski sekitar 400 petugas pemadam kebakaran telah diterjunkan. Praktis, jalan sepanjang 50 kilometer yang menghubungkan kota-kota di Huesca dan Lleida akan ditutup untuk sementara waktu demi keamanan dan proses pemadaman.
Kebakaran mudah merembet diduga akibat cuaca hangat yang mengakibatkan tanaman musim semi tumbuh lebih awal, sehingga terdapat banyak semak yang menjadi sasaran jilatan api. Ketakutan akan terjadi kebakaran serupa itu masih terus mengintai wilayah tersebut, kecuali jika curah hujan di Spanyol akan turun stabil.
Kebakaran lahan di Spanyol pada Maret ini adalah yang terbesar dan terbilang tak normal. Pasalnya tahun ini di wilayah itu justru tercatat sebagai salah satu musim dingin terkering. Setelah curah hujan terendah selama 70 tahun terakhir terjadi pada Februari lalu.(TNT/ANS)