Kim Jong-un Kantongi Dukungan China Jelang Bertemu dengan Donald Trump

Usai bertemu dengan Presiden China Xi Jinping awal pekan ini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dapat dukungan untuk KTT ke-2 dengan AS.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 10 Jan 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 12:00 WIB
Xi Jinping dan Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden China Xi Jinping berbincang sambil berjalan di sela pertemuan di Dalian, Selasa (8/5). Ini adalah kunjungan kedua Kim ke China dalam dua bulan terakhir. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Setelah kunjungan mendadaknya ke China untuk bertemu Presiden Xi Jinping awal pekan ini, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kini telah meninggalkan negara itu dengan mengantongi dukungan Tiongkok jelang kemungkinan pertemuan puncak kedua dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, kata media pemerintah.

Presiden Xi Jinping mengatakan dia berharap Kim dan Trump "bertemu satu sama lain di tengah jalan", lapor kantor berita China Xinhua, seperti dikutip dari BBC, Kamis (10/1/2019).

China adalah sekutu utama dan mitra dagang utama Korut.

Presiden Xi Jinping mengatakan, China mendukung Korea Utara dan AS "mengadakan pertemuan puncak dan mencapai hasil, dan mendukung pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan masalah mereka masing-masing melalui dialog."

Ia juga mengatakan bahwa China akan siap untuk memainkan "peran positif dan konstruktif" ke arah menjaga perdamaian dan mencapai denuklirisasi di semenanjung Korea, lapor Xinhua.

Sementara itu, menurut kantor berita negara Korea Utara, China mendukung posisi Pyongyang dalam menindaklanjuti upaya dialognya dengan AS.

"Xi Jinping mengatakan bahwa masalah sah yang diangkat oleh DPRK (singkatan dari nama resmi Korea Utara) adalah tuntutan yang sah dan bahwa dia sepenuhnya setuju bahwa kepentingan DPRK harus diselesaikan secara adil," kata KCNA, dengan menggunakan nama negara resmi Republik Demokratik Rakyat Korea.

Hanya ada sedikit kemajuan yang dibuat antara AS dan Korea Utara sejak KTT bersejarah Singapura pada Juni 2018 - pertemuan pertama antara pemimpin Korea Utara dan presiden AS.

Kedua belah pihak menandatangani janji pada saat itu untuk melakukan denuklirisasi semenanjung Korea, meskipun tidak pernah dijelaskan apa yang akan terjadi.

Pyongyang ingin Washington mencabut sanksi yang dijatuhkan PBB pada negara itu karena program nuklir dan misilnya.

Korea Utara mengatakan telah mengambil langkah-langkah menuju denuklirisasi dengan membongkar lokasi pengujian nuklir dan fasilitas mesin rudal utama.

 

Simak video pilihan berikut:

Kim Jong-un ke China, Tanda Pertemuan ke-2 dengan AS Kian Dekat?

Jabat Tangan Perdana Trump dan Kim Jong-un
Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un berpose sebelum pertemuan mereka di resor Capella, Pulau Sentosa, Selasa (12/6). Pertemuan Trump dan Kim sudah banyak dinantikan dunia. (Host Broadcaster Mediacorp Pte Ltd via AP)

Lawatan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke China untuk bertemu Presiden Xi Jinping tahun ini mungkin menjadi indikasi bahwa ia tengah mempersiapkan diri untuk mengadakan pertemuan kedua dengan Presiden AS Donald Trump.

Seperti tahun lalu, Kim juga melawat ke China terlebih dahulu sebelum kemudian bertemu dengan Presiden Trump untuk pertama kalinya di Singapura pada Juni 2018.

Selama kunjungan tiga hari ke China awal pekan ini, Kim Jong-un dan istrinya Ri Sol-ju disambut oleh Presiden Xi Jinping dan istrinya dengan pesta dan pertunjukan seni. Dia juga mengunjungi pabrik farmasi yang berspesialisasi dalam pengobatan Tiongkok.

Perjalanan itu juga diyakini berlangsung selama ulang tahun ke-35 Kim Jong-un, yang kabarnya dirayakan setiap tanggal 8 Januari.

Kim Jong-un telah mengatakan dalam pidato tahunan tahun baru 2019 bahwa dia tetap berkomitmen untuk denuklirisasi, tetapi memperingatkan bahwa dia akan mengubah arah jika sanksi AS tetap ada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya