Perempuan Akan Mendarat di Mars untuk Pertama Kalinya

Manusia pertama yang akan mendarat di Mars adalah seorang perempuan. Hal itu disampaikan oleh pimpinan NASA, baru-baru ini.

oleh Siti Khotimah diperbarui 13 Mar 2019, 18:47 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 18:47 WIB
Ilustrasi astronot
Ilustrasi astronot (NASA)

Liputan6.com, Washington DC - Kepala Administrasi Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) mengatakan bahwa manusia pertama yang akan mendarat di Mars adalah perempuan.

Jim Bridenstine mengatakan hal itu dalam sebuah acara radio "Science Friday" yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, sebagaimana dikutip dari CNN pada Rabu (13/3/2019).

Meskipun demikian, Bridenstine belum memberikan kejelasan terkait siapa perempuan yang dimaksud. Ia hanya mengatakan bahwa sejumlah perempuan telah menjadi garda terdepan dalam rencana besar NASA di masa yang akan datang.

Pernyataan Bridenstine diberikan setelah menanggapi komentar di TWitter, dari seorang pengguna bernama Shannon Coulter. Dalam sebuah twit, Coulter meminta kepada Science Friday untuk menanyakan kapan program NASA di bulan akan menginklusikan perempuan.

"@scifri Acara yang sangat bagus saat ini! Mengingat hari ini adalah #InternationalWomensDay atau Hari Perempuan Internasional. Mohon tanyakan kepada bintang tamu anda kapan akan membawa perempuan ke bulan -- sesuatu yang belum pernah terjadi!," kata Coulter.

Selain mengatakan bahwa perempuan akan mendarat di Mars untuk pertama kalinya, Bridenstine juga menambahkan bahwa perempuan akan diikutkan dalam ekspedisi ke Bulan pada masa yang akan datang.

 

Simak pula video pilihan berikut:

 


NASA Merayakan Hari Perempuan?

NASA
Astronot ISS sedang meneliti mikroba asing yang mereka temukan di luar angkasa. (Foto: NASA)

Seolah hendak merayakan Hari Perempuan Internasional, NASA juga akan melakukan ekspedisi khusus di akhir bulan ini, yang berbeda dari misi-misi sebelumnya.

Akhir Maret ini, badan penerbangan dan antariksa itu akan meluncurkan ekspedisi ruang angkasa dengan seluruh astronot berjenis kelamin perempuan. Nama seperti Anne McClain dan Christine Koch disinyalir akan ikut dalam tim yang dimaksud, sebagaimana dikutip dari CNN.

Penjelajahan ruang angkasa di tengah suasana hari perempuan itu akan berlangsung selama tujuh jam, sebagaimana disampaikan melalui situs resmi NASA.

Terlepas dari citra yang sering kali hanya menerbangkan astronot laki-laki, sebetulnya NASA telah berusaha dengan keras menginklusikan perempuan sejak 1978.

Saat itu, seorang perempuan perempuan berhasil bergabung dengan NASA, dan saat 34% dari astronot adalah perempuan.

Adapun McClain dan Koch bergabung sejak 2013. Mereka adalah dua orang beruntung dari 6.100 pendaftar saat itu.

"NASA berkomitmen untuk memastikan bahwa kami telah memiliki talenta yang luas dan beragam. Kami tengah menunggu perempuan pertama yang akan mendarat di bulan," pungkas Bridenstine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya