5 Negara yang Tidak Membebankan Pajak Penghasilan kepada Rakyatnya

Berikut contoh 5 negara yang tidak membebankan pajak penghasilan kepada rakyatnya.

oleh Afra Augesti diperbarui 29 Mar 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2019, 19:05 WIB
Pajak
Ilustrasi Foto Pajak (iStockphoto)

Liputan6.com, Riyadh - Membayar pajak adalah sebuah kewajiban bagi seluruh penduduk yang memiliki penghasilan sendiri atau bekerja dan tinggal di sebuah negara. Sebagai warga negara yang baik, tentu akan melunasi pembayaran pajak yang dilimpahkan pada mereka.

Namun beberapa negara di dunia ada yang menawarkan keuntungan finansial, karena tidak membebankan pajak penghasilan kepada rakyatnya. Negara-negara tersebut umumnya enak untuk ditinggali, namun mengambil keuntungan dari hidup di negara tanpa pajak tidak segampang yang dibayangkan.

Misalnya, seorang warga Amerika Serikat tidak dapat menghindari pajak penghasilan yang harus dibayarkan kepada pemerintah AS hanya dengan pindah ke negara lain.

Selama orang tersebut menyandang status berkebangsaan AS, maka di mana pun berada, mereka masih wajib secara hukum untuk membayar pajak penghasilan dengan cara yang sama seperti ketika mereka berada di AS.

Satu-satunya cara untuk bebas dari pajak penghasilan adalah dengan melepaskan kewarganegaraan AS atau menjadi penduduk resmi suatu negara yang tidak membebankan pajak penghasilan kepada rakyatnya. Tetapi tak satu pun dari kedua persyaratan itu yang mudah dipenuhi.

Lalu, negara mana saja yang menerapkan sistem pembebasan pajak penghasilan? Berikut 5 di antaranya, seperti dikutip dari situs investopedia.com, Jumat (29/3/2019).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

1. Uni Emirat Arab

Tampak seseorang tengah membentangkan bendera Uni Emirat Arab (AFP Photo / Giuseppe CACACE)
Tampak seseorang tengah membentangkan bendera Uni Emirat Arab (AFP Photo / Giuseppe CACACE)

Ada sejumlah negara minyak di Timur Tengah yang tidak menerapkan pembayaran pajak penghasilan, salah satunya adalah Uni Emirat Arab (UEA), dengan sistem pemerintahan dan ekonomi yang relatif stabil.

UEA memiliki perekonomian yang berkembang dan lingkungan yang lebih multikultural daripada mayoritas negara lainnya di Timur Tengah.

Fasilitas pendidikan juga dibangun dengan sangat baik. Meski praktik KKN masih menjadi perhatian utama, tetapi aturan hukum yang diimplementasikan dinilai relatif baik.

2. Kepulauan Bahama

Bahama
Jika Anda traveling dengan kapal pesiar Royal Caribbean Cruises, salah satu pulau yang akan Anda kunjungi adalah CocoCay di Bahama. (Foto: Instagram @royalcaribbean_nordic_official)

Menikmati bebas pajak penghasilan di Bahama tergantung pada tempat tinggal, bukan berdasarkan pada status kewarganegaraan.

Seseorang dapat memenuhi persyaratan untuk tinggal di Bahama dengan membayar Annual Residence Permit (Izin Tinggal Tahunan) atau memperoleh status penduduk permanen berdasarkan pembelian real estat di kepulauan ini.

Secara keseluruhan, Bahama memiliki infrastruktur dan layanan publik yang baik. Satu bidang yang dianggap sedikit di bawah standar adalah kedokteran.

Banyak ekspatriat AS, yang memilih untuk membeli rumah di Bahama, masih kembali ke AS untuk melakukan perawatan medis rutin mereka.

Sementara itu, Nassau memiliki wilayah di Bahama dengan tingkat kejahatan yang lumayan tinggi. Namun, secara keseluruhan, Bahama adalah tempat yang sangat menyenangkan untuk ditinggali.

3. Bermuda

Segitiga Bermuda
Gelombang besar di Segitiga Bermuda bisa mematahkan sebuah kapal menjadi dua, kata ahli. (iStock)

Bermuda adalah negara yang bebas pajak penghasilan, lebih atraktif daripada Bahama. Akan tetapi, lokasinya yang relatif terpencil menjadikan Bermuda menjadi salah satu tempat tinggal dengan ongkos termahal di dunia Barat.

Satu galon (atau sekitar 4,5 liter) susu dibanderol dengan harga antara US$ 10 (Rp 142.500) dan US$ 15 (Rp 213.700). Bahkan sebuah apartemen sederhana dapat mencapai US$ 2.000 (Rp 28,5 juta) sebulan --atau harganya lebih dari ini.

Bermuda jauh lebih berkembang daripada kebanyakan pulau lain di Karibia, dengan jalan dan transportasi umum yang sangat bagus.

Lebih dari itu, mulai dari pantai pasir merah mudanya yang terkenal hingga restoran kelas atas, Bermuda dianggap sebagai salah satu negara paling indah dan menyenangkan di Karibia.

Mayoritas ekspatriat AS yang tinggal di Bermuda dipekerjakan di sektor keuangan yang ada di negara ini.

4. Andorra

PHOTO: Tak Disangka, Ini 10 Negera Terkecil di Dunia
Kerajaan Andorra berdiri pada tahun 803 di bawah pemerintahan Charlemagne. Negara yang memiliki luas 468 km persegi ditempati 85 ribu jiwa. Andorra merupakan sebagian dari negara-negara Katalan. (iStockpoto/Leonid Andronov)

Terletak di pegunungan Pyrenees antara Prancis dan Spanyol, Andorra menghadapi tekanan dari Uni Eropa (UE) untuk melembagakan pajak penghasilan, tetapi untuk saat ini (per 2018) Andorra tetap menerapkan sistem bebas pajak.

Bahkan bila pajak penghasilan diberlakukan, kemungkinan hanya akan dimaksudkan untuk memuaskan UE, dengan tarif pajak yang sangat rendah.

Pemandangan alam di Andorra sangat indah. Selain wisata ski, kehidupan di Andorra relatif tenang dan santai.

Andorra tidak hanya terkenal lantaran membebaskan pajak penghasilan, tetapi juga pajak pertambahan nilai (PPN). Fakta ini membuat banyak orang-orang Eropa menyambangi Andorra cuma gara-gara ingin beli rokok, minuman keras, pakaian atau elektronik dengan harga miring.

Andorra juga dikenal memiliki salah satu industri perbankan lepas pantai yang paling berkembang di dunia. Sementara itu, bila seorang warga negara asing ingin menjadi penduduk Andorra, maka ia harus paham bahwa proses naturalisasi memakan waktu lebih dari 10 tahun.

5. Monako

Ilustrasi kota Monako (AFP)
Ilustrasi kota Monako (AFP)

Monako sudah lama dianggap sebagai salah satu tempat paling indah di seluruh Eropa dan diminati untuk hidup. Berbatasan dengan Prancis, Monako memiliki pelabuhan yang luas dan berkembang dengan baik, yang biasanya ditempati oleh sejumlah kapal pesiar dari seluruh dunia.

Monako adalah negara kota yang tidak jauh lebih besar dari Vatikan, yang punya salah satu tingkat kejahatan terendah di negara mana pun di dunia.

Namun, satu kekurangannya adalah Monako merupakan salah satu tempat termahal di dunia untuk ditinggali. Harga rumah kira-kira dua kali lipat, atau lebih, dari tempat lain di Eropa.

Akses menuju keuangan yang bebas pajak di Monako terbilang cepat, tapi tidak murah. Izin tinggal resmi dapat diperoleh dalam waktu kurang dari tiga bulan, meskipun membutuhkan setoran sekitar setengah juta dolar di bank-bank lokal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya