Inikah 5 Tempat Paling Mengerikan di Alam Semesta yang Diketahui Ilmuwan?

5 tempat di Alam Semesta ini disebut sebagai lokasi yang mengerikan yang pernah diketahui oleh para ilmuwan.

oleh Afra Augesti diperbarui 03 Mei 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2019, 19:05 WIB
Alam semesta terus berkembang pesat hingga saat ini
Alam semesta terus berkembang pesat hingga saat ini (NASA)

Liputan6.com, Jakarta - Alam semesta adalah 'rumah' bagi planet dan benda langit yang sifatnya misterius. Banyak ilmuwan yang telah membuktikan dan meneliti tentang apa saja yang ada di dalam jagat raya ini.

Salah satu penemuan paling menghebohkan baru-baru ini adalah foto asli dari Lubang Hitam (blackhole) yang eksis di Alam Semesta, yang dirilis ke publik pada bulan lalu.

Namun, ada tempat paling menakutkan lain yang berada di Alam Semesta. Apa saja? Berikut 5 di antaranya, seperti dikutip dari Top Tenz, Jumat (3/5/2019).

1. Bootes void

Peta Rongga Galaksi
Peta rongga galaksi. (Creative Commons)

Bootes void atau The Great Nothing adalah kehampaan terbesar yang ada di Alam Semesta. Diameternya hampir 330 juta tahun cahaya dan keberadaannya agak membingungkan para ilmuwan. 

Ini merupakan sebuah wilayah ruang yang amat luas, kira-kira berbentuk bola, yang mengandung sangat sedikit galaksi dan terletak di sekitar rasi bintang Boötes.

Sebagian besar Alam Semesta tampak seperti spons, mengembang secara seragam, tetapi kehadiran Bootes void --tempat di mana ribuan galaksi dapat (atau seharusnya) dengan mudah masuk-- menimbulkan banyak pertanyaan tentang asal-usul Alam Semesta.

Jawaban seperti peradaban alien TYPE 4 atau 5, yang mampu memanfaatkan cahaya dan energi dari galaksi mereka, telah diusulkan sebagai penjelasan potensial untuk Bootes void.

Beberapa peneliti bahkan berpikir bahwa itu mungkin merupakan pusat dari Big Bang, dan yang lain berpendapat bahwa keberadaan Bootes void justru menyangkal terjadinya Big Bang secara keseluruhan.

Faktanya adalah, Bootes void merupakan hal terbesar yang pernah ditemukan di Alam Semesta. Jika Bumi ditempatkan di pusatnya, kita tidak akan tahu keberadaan galaksi lain sampai tahun 1960-an.

2. RXJ1347

RXJ1347
RX J347.5-1145 dalam gambar komposit, optik (Hubble Space Telescope) dan sinar-X (Chandra Space Telescope). (Public Domain)

RX J1347 adalah salah satu kelompok galaksi paling masif yang dikenal di kalangan para ilmuwan. Ini juga salah satu sinar-X paling bercahaya, karena kandungan gas panasnya.

Objek itu berada kira-kira 5 miliar tahun cahaya dari Tata Surya di rasi bintang Virgo dan berada di dalam area seluas 450.000 tahun cahaya.

Diperkirakan bahwa ada badai panas yang dahsyat yang diproduksi oleh dua kelompok galaksi yang bertabrakan, sehingga menciptakan salah satu fenomena paling ganas di Alam Semesta: RXJ1347.

3. Nebula Boomerang

Nebula Boomerang
Nebula Boomerang adalah nebula planet muda dan objek terdingin yang ditemukan di alam semesta sejauh ini. Gambar di atas berasal dari citra NASA / ESA Hubble Space Telescope. (Public Domain)

Nebula Boomerang (juga disebut Nebula Bow Tie) adalah nebula yang terletak sejauh 5.000 tahun cahaya dari Bumi di rasi bintang Centaurus.

Suhu nebula ini tercatat sekitar 1 derajat Kelvin (−272,15 derajat Celcius; −457,87 derajat Fahrenheit), sehingga menjadikannya tempat terdingin yang pernah diketahui di Alam Semesta.

Sebagai referensi, lokasi terdingin di Bumi, yaitu di Antarktika, terdaftar dalam minus 133,6 derajat Fahrenheit.

Nebula Boomerang terbentuk dari aliran gas yang berasal dari bintang pada intinya. Gas bergerak keluar pada kecepatan 164 km/detik dan meluas dengan cepat ketika merangkak ke angkasa. Perambatan ini diakibatkan oleh suhu nebula yang sangat rendah.

Nebula Boomerang ini diyakini sebagai bintang atau sistem bintang yang sedang berevolusi menuju fase nebula planet.

Sementara itu, Keith Taylor dan Mike Scarrott menyebut nebula ini sebagai 'Nebula Boomerang' pada tahun 1980 setelah mengamatinya dengan teleskop di Siding Spring Observatory, di mana bentuknya mirip senjata boomerang.

Di satu sisi, sebuah tim astronom menggunakan Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) yang diposisikan di gurun Atacama di Chile utara.

Dalam studi tersebut, tim menunjukkan bahwa suhu yang sangat rendah di nebula tersebut mungkin disebabkan oleh tabrakan bintang kecil yang berjatuhan ke permukaan raksasa merah yang sekarat itu.

Ekspansi gas yang cepat, yang disebabkan oleh tabrakan itu, kemungkinan besar menyebabkan penurunan suhu yang ekstrem.

4. Tangan Tuhan

Tangan Tuhan
Ilustrasi Tangan Tuhan di angkasa. (Public Domain)

PSR B1509−58 adalah pulsar (bintang berdenyut di Bimasakti, sebagai sumber isyarat radio) sekitar 17.000 tahun cahaya di konstelasi Circinus yang ditemukan oleh Einstein X-Ray Observatory pada tahun 1982.

Selain diperkirakan berusia sekitar 1.700 tahun, objek ini duduk di nebula yang membentang sekitar 150 tahun cahaya. NASA menggambarkan bintang itu sebagai "bintang neutron yang berputar cepat yang memuntahkan energi ke ruang di sekitarnya untuk membuat struktur yang kompleks dan menarik, termasuk yang menyerupai 'tangan' kosmik raksasa yang juga dikenal dengan "Tangan Tuhan".

Formasi 'tangan' yang dibuat pulsar adalah misteri yang masih coba dipecahkan oleh para ilmuwan.

Jika Bumi kita terlalu dekat dengan pulsar seperti ini, dan di jalur langsung sinar gamma dan jet sinar-X, semua kehidupan di Bumi (kecuali ekstrofil) kemungkinan akan punah.

Pulsar, seperti yang menciptakan nebula 'Hand of God', sebenarnya adalah bintang-bintang neutron yang berputar dengan cepat, yang memancarkan pulsa gelombang radio yang kuat dan radiasi elektromagnetik.

Telah dikemukakan bahwa benda-benda seperti ini, yang memancarkan radiasi sinar gamma, jika diarahkan langsung ke Bumi dapat menyebabkan peristiwa kepunahan massal.

5. Trappist-1

Wow, NASA Temukan Planet Mirip Bumi di Dekat Tata Surya
Ilustrasi yang menggambarkan Sistem Trappist-1 yang dibuat oleh NASA, Washington, AS, Rabu (22/2). Sekalipun saat ini planet-planet itu tidak dihuni kehidupan, tapi kehidupan masih bisa berkembang di sana. (AP Photo/ NASA / JPL-Caltech)

Trappist-1 adalah sebuah bintang kerdil ultradingin berjarak 39 tahun cahaya (12 parsec; 370 petameter) dari Bumi dalam konstelasi Akuarius.

Temperaturnya 2550 Kelvin dan sedikitnya berusia 500 juta tahun. Sebagai perbandingan, matahari berusia sekitar 4,6 miliar tahun dan memiliki temperatur 5778 Kelvin.

Pada Februari 2017, para ahli astronomi mengumumkan penemuan sistem keplanetan dari bintang ini yang tersusun atas tujuh planet mirip Bumi, tiga di antaranya mengorbit dalam zona layak huni.

Ada juga fakta yang mengemukakan bahwa bintang katai super dingin seperti Trappist-1, adalah bintang yang sangat aktif. Mereka menyala lebih cerah dari bintang kita dan bisa terbukti sangat berbahaya bagi planet-planet yang mengorbit pada jarak yang sangat dekat.

Trappist-1 juga merupakan bintang yang sangat redup, tidak memancarkan banyak cahaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya