Pria di Inggris Nekat Ledakan Rumah Agar Tak Jatuh ke Tangan Mantan Istri

Pria di Inggris nekat meledakkan rumahnya sendiri. Hal itu ia lakukan lantaran rasa ketakutan bahwa bangunan tersebut dimiliki sang mantan istri.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Mei 2019, 19:05 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2019, 19:05 WIB
Ilustrasi ledakan bom
Ilustrasi ledakan bom (iStockPhoto)

Liputan6.com, London - Seorang pria di Inggris nekat meledakkan rumahnya sendiri. Hal itu ia lakukan lantaran rasa ketakutannya. Namun, ia mesti berurusan dengan polisi gara-gara keputusannya tersebut.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Kamis (23/5/2019), alasan utama pria Inggris tersebut meledakkan rumahnya lantaran ia merasa terancam akan kehilangan hak kepemilikan rumah itu.

Ian Clowes (68) diharuskan meninggalkan tempat tinggalnya di hari terjadinya ledakan gas yang menghancurkan rumah tersebut, setelah tak mampu melunasi pinjaman dari bank.

Bangunan rumah dua lantai tersebut awalnya adalah tempat tinggalnya bersama sang istri, Elaine (63). Bahkan setelah keduanya bercerai pada 2015, keduanya sepakat membagi rumah tersebut menjadi dua flat terpisah untuk tempat tinggal masing-masing.

Ian menempati lantai dua, sementara mantan istrinya tinggal di lantai bawah.

Permasalahan berawal ketika ia yang berprofesi sebagai petugas kebersihan mengalami masalah keuangan. Sehingga ia kehilangan hak atas rumahnya.

Sehingga pengadilan di Inggris memutuskan agar mantan istrinya memiliki kuasa atas rumah secara keseluruhan, itupun setelah mantan istri bisa membayarkan pinjaman uang Ian.

 

Bakar Rumah Pilihan Terakhir

Ledakan Meledak
Ilustrasi Foto Ledakan (iStockphoto)

Tak terima apabila rumah jadi milik mantan istri, ia pun akhirnya berencana menghancurkan rumah itu. Dua hari sebelum insiden ledakan, dia terlihat membawa dua tabung gas ke rumahnya.

Saat ledakan terjadi, mantan istrinya sedang ada di rumah. Wanita itupun tertimbun reruntuhan saat kejadian.

Meksi begitu ia berhasil diselamatkan. Sementara itu, Ian yang sengaja meledakkan rumah malah jadi korban. Ia mengalami luka bakar serius dan dirawat di rumah sakit.

hakim pengadilan Bournemouth, Jonathan Fuller, menyatakan Ian bersalah atas tindak kejahatan yang dilandasi kebencian dan dijatuhi hukuman lima tahun dan empat bulan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya