Ini Alasan Mengapa Kanker Darah Sulit Sembuh

Berikut adalah alasan di balik sulit sembunya penyakit kanker darah.

oleh Siti Khotimah diperbarui 01 Jun 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2019, 20:40 WIB
Kanker darah/pixabay
Kanker darah/pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Kabar meninggalnya Ani Yudhoyono akibat Kanker darah menyebabkan penyakit tersebut jadi sorotan publik.

Ibu Ani sendiri meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura di National University Hospital. Beberapa waktu lalu, Ibu Ani sempat mengatakan terkejut atas penyakit kanker darah yang ia derita. Mengingat tidak ada anggota keluarganya yang pernah mengalami penyakit serupa.

Tahukah Anda kanker darah (seperti leukemia, limfoma, mieloma, sindrom mielodisplastik, dan kelainan mieloproliferatif) memengaruhi produksi sel darah dan banyak fungsinya. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang tempat darah diproduksi.

Meskipun telah dirawat intensif, beberapa pasien kanker darah tidak dapat diselamatkan. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa alasan. Mengutip Rutgers Institute of New Jersey pada Sabtu (1/6/2019), transplantasi sel induk akan menjadi bagian dari perawatan para pasien. Sel induk donor memunculkan sistem kekebalan baru yang berpotensi melihat sel kanker sebagai benda asing dan mendorong proses pemberantasannya.

Sayangnya, sekitar 70 persen pasien yang membutuhkan transplantasi tidak memiliki donor yang cocok dalam keluarga.

Akhirnya, sebagai alternatif para pasien hanya dapat bergantung pada program tertentu seperti Program Donor Sumsum Nasional, seperti Be The Match Registry di Amerika Serikat.

 

Sering Tidak Cocok

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Bahkan dari sekitar 11 juta donor yang terdapat dalam program nasional tersebut, enam dari 10 pasien disebut tidak dapat menemukan kecocokan genetik. Peluang kecocokan antara pasien dan pendonor tersebut relatif rendah.

Sementara itu bagi para pendonor rata-rata satu dari 500 pendaftar akan dipilih untuk menyumbangkan sel punca mereka dalam salah satu dari dua cara.

Donasi sel punca darah tepi adalah prosedur rawat jalan non-bedah yang mengumpulkan sel punca selama periode enam jam melalui darah tepi.

Sementara prosedur lain adalah dengan mendonorkan sumsum tulang dengan prosedur bedah 1-2 jam. Mekanisme itu dilakukan dengan anestesi di mana sel-sel sumsum dikumpulkan dari tulang panggul menggunakan jarum suntik.

 

Gejala Kanker Darah

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Kanker darah dapat terjadi jika seseorang tidak memiliki keseimbangan yang tepat dari berbagai jenis sel darah, jelas sebuah lembaga amal di isu terkait, Bloodwise.

Seseorang mungkin memiliki terlalu banyak jenis sel darah, atau bisa juga sebaliknya, di mana kedua hal tersebut bisa memicu gangguan fungsionalitas yang berdampak pada turunnya performa tubuh.

Terdapat banyak jenis penyakit kanker darah, di antaranya adalah leukimia, lymphoma, dan myeloma.

Leukimia adalah penyakit yang paling sering menyerang manusia. Kondisi tersebut memengaruhi sel-sel darah putih, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Darah jenis itu berperan sebagai perisai atau tameng alami melawan infeksi.

Adapun Limfoma terjadi ketika kesalahan formasi sel darah putih limfosit, yang ditemukan dalam darah, sumsum tulang dan kelenjar getah bening.

Sedangkan Myeloma, tipe paling umum berikutnya, adalah ketika sel-sel plasma di sumsum tulang, yang membantu melawan infeksi, menjadi rusak.

Gejala kanker darah seringkali tidak jelas, sehingga membuat diagnosis dini menjadi sulit.

Meski demikian, terdapat beberapa tanda umum yang menjadi pertanda kanker darah. Berikut adalah empat di antaranya selengkapnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya