Liputan6.com, Jakarta - Gerhana Bulan sebagian atau parsial diprediksi terjadi Rabu dini hari, 17 Juli 2019. Gerhana bulan terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup bayangan bumi.
Baca Juga
Advertisement
Saat itu, Bumi sedang berada di antara Matahari dan Bulan, pada satu garis lurus, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai Bulan karena terhalangi Bumi.
Banyak warga dunia yang menantikan fenomena alam tersebut. Mereka tak hanya ingin melihat Gerhana Bulan dari gambar saja, tetapi ingin menyaksikan secara langsung.
Ada sejumlah fakta soal Gerhana Bulan yang terjadi dini hari nanri. Berikut 5 faktanya:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
1. Melintasi 5 Benua
Gerhana bulan dilaporkan akan muncul di sejumlah belahan dunia, seperti Amerika, Eropa, Afrika, Australia, dan Asia.
Sebagian besar wilayah Amerika Selatan akan melihat bulan tertutup bayangan Bumi.
Sementara untuk Asia tengah dan timur serta Australia, gerhana masih akan berlangsung ketika bulan terbenam pada Rabu 17 Juli 2019 waktu subuh, demikian seperti dikutip dari Space.com.
Gerhana hanya akan muncul di sebagian Amerika Utara, terjadi pada siang hari ketika bulan berada di bawah cakrawala.
Advertisement
2. Melintasi Indonesia
Kabar baiknya, Indonesia adalah negara yang juga dapat melihat fenomena alam ini. Fenomena ini akan terlihat pada Rabu dini hari di sejumlah wilayah Indonesia.
"Gerhana bulan sebagian dimulai pukul 03.02 sampai 05.59 WIB," ujar Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin dilansir dari situs resmi Lapan.
Untuk wilayah DKI Jakarta, durasi gerhana bulan sebagian akan berlangsung selama 4 jam 28 menit.
Proses awal gerhana dimulai pada pukul 01.43 WIB, gerhana sebagian pukul 03.01 WIB, puncak pada pukul 04.30 WIB, dan berakhir pada pukul 06.11 WIB.
3. Bisa Dilihat Kasat Mata
Menurut Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rorom Priyatikanto, fenomena gerhana bulan sebagian dapat disaksikan secara langsung dengan kasat mata.
"Fenomena ini bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi akan lebih baik jika menggunakan teleskop maupun kamera, selain itu dapat disaksikan di mana saja," ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan, Rorom Priyatikanto, kepada Liputan6.com, Jakarta.
Dia menuturkan, gerhana bulan sebagian merupakan peristiwa ketika cahaya Matahari terhalangi oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Di Indonesia, fenomena ini akan terlihat selama beberapa jam.
Advertisement
4. Gerhana Bulan di Sejumlah Wilayah Indonesia
Durasi gerhana bulan untuk untuk tiap wilayah Indonesia berbeda.
Di Medan, Sumatera Utara, durasi gerhana bulan mencapai 4 jam 45 menit. Awal gerhana terjadi pukul 01.43 WIB, gerhana sebagian pukul 03.01 WIB. Puncak pukul 04.30 WIB dan akhir gerhana pukul 06.29 WIB.
Untuk Makassar, Sulawesi Selatan durasi gerhananya 3 jam 34 menit. Awal gerhana di wilayah ini mulai terjadi pada pukul 02.43 WIT, mulai gerhana parsial pukul 04.01 WIT, puncak gerhana sebagian pukul 05.30 WIT dan akhir gerhana pukul 06.18 WIT.
Sedangkan untuk wilayah DKI Jakarta, durasi gerhana bulan sebagian akan berlangsung selama 4 jam 28 menit.
5. Salat Gerhana Bulan
Salah satu aktivitas ibadah yang biasa dilakukan umat islam ketika fenomena alam ini terjadi adalah salat Gerhana Bulan.
Untuk waktu pelaksanaan salat gerhana bulan sebaiknya dilakukan sejak dimulainya gerhana atau ketika bulan tertutupi hingga gerhana berakhir alias bulan terlihat seperti kondisi normal.
Salat gerhana bulan sebenarnya boleh dilakukan sendiri atau tanpa perlu pergi ke masjid. Namun sangat disarankan untuk melakukannya secara berjemaah.
Advertisement