Liputan6.com, Jalalabad - Di pasar terbuka yang ramai di Kota Jalalabad, di timur Afghanistan, para petani menjajakan kambing berbulu panjang dan pelanggan memilih binatang untuk disembelih untuk Hari Raya Idul Adha pada Minggu 11 Agustus 2019.
Di tengah persiapan menjelang hari raya itu, tersimpan tanda tanya besar di benak mereka, tentang "apakah perdamaian akan datang ke Afghanistan, atau akankah perang empat dasawarsa terus berlanjut?"
Baca Juga
"Kami haus akan perdamaian di Afghanistan. Setiap hari, banyak orang kami terbunuh. Kami merayakan Idul Adha dengan berita sedih," kata Sayed Jan, penduduk setempat seperti dikutip dari AFP, Sabtu (10/8/2019).
Advertisement
Seperti banyak orang Afghanistan, Jan ingat dengan baik gencatan senjata pendek antara pasukan Taliban dan Afghanistan selama Idul Fitri tahun lalu, saat hari raya umat Muslim lainnya. Saat itu musuh meletakkan senjata dan bertukar salam.
Tahun ini, Amerika Serikat dan Taliban diyakini berada di ambang keputusan untuk menjalin kesepakatan yang mendesak pasukan Amerika meninggalkan Afghanistan dengan imbalan berbagai jaminan Taliban.
Namun, bahkan ketika perundingan berlangsung, medan perang dan korban sipil terus meningkat. Juli menjadi bulan paling mematikan selama lebih dari dua tahun, dan masih belum jelas kapan gencatan senjata akan terwujud.
Sambutan hari raya yang sangat dinanti-nantikan dari pemimpin tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada pada hari Kamis, tidak menyebutkan gencatan senjata yang diinginkan banyak warga Afghanistan.
"Taliban harus duduk dengan pemerintah Afghanistan untuk perjanjian perdamaian dan mereka harus mengumumkan gencatan senjata selama Idul Adha," kata Hamim Sadiq, warga lokal lainnya.
"Rakyat Afghanistan harus merayakan Idul Adha dengan damai. Kami telah kehilangan segalanya selama lebih dari 40 tahun perang."
Saksikan Juga Video Berikut Ini:
Jalalabad
Jalalabad adalah salah satu bagian dari Afghanistan yang sangat menderita. Selain dari pertempuran Taliban, kelompok ISIS telah mengambil alih negeri itu sejak 2015. Kota itu kemudia menjelma jadi tempat serangan bertubi-tubi.
Pada Rabu 7 Agustus di sebuah pasar Jalalabad, pelanggan memeriksa berbagai pilihan kambing dengan ukuran dan warna beragam. Beberapa di antaranya sudah ditandai karena telah dibeli.
Saat Idul Adha, binatang itu akan disembelih dan dimakan dagingnya.
Advertisement