Sebut Hong Kong dan Makau Sebagai Negara, Label Mewah Versace Minta Maaf ke China

Akibat salah menyebut Hong Kong dan Makau sebagai negara, label mewah Versace meminta maaf secara terbuka kepada publik China.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Agu 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2019, 09:00 WIB
Donatella Versace, desainer label mewah Versace asal Italia (AFP/Miguel Medina)
Donatella Versace, desainer label mewah Versace asal Italia (AFP/Miguel Medina)

Liputan6.com, Milan - Label mewah Italia, Versace dan direktur artistiknya, Donatella Versace, meminta maaf kepada publik China pada Minggu 11 Agustus, setelah salah satu T-shirt lansirannya dikritik karena menyebut Hong Kong dan Makau sebagai negara.

Versace, yang dibeli oleh Capri Holdings Ltd milik Michael Kors pada September tahun lalu, mengatakan di akun Weibo --mikroblog lokal serupa Twitter-- bahwa mereka sangat merasa bersalah dan tidak sedikitpun memiliki maksud ofensif.

Dikutip dari Channel News Asia pada Senin (12/8/2019), Versace telah menghentikan penjualan T-shirt dari China --dan juga seluruh dunia-- sejak 24 Juli lalu.

Versace yang berbasis di Milan adalah perusahaan terbaru yang terjerat dalam isu-isu politik terkait China, yang sejak tahun lalu telah meningkatkan pengawasannya tentang bagaimana bisnis asing menggambarkan Hong Kong dan Makau sebagai otonomi khusus di Negeri Tirai Bambu.

"Versace menegaskan kembali bahwa kami sangat mencintai Tiongkok, dan dengan tegas menghormati wilayah dan kedaulatan nasional China," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

T-shirt, gambar-gambar yang banyak diunggah di media sosial Negeri Tirai Bambu, menampilkan daftar pasangan "kota-negara", termasuk "New York-AS" dan "Beijing-China".

Tetapi, koleksi T-shirt itu juga menggambarkan Hong Kong dan Makau sebagai "Hong Kong-Hong Kong" dan "Makau-Makau."

 

Simak Video Pilihan Berikut:

Dampaknya Bertambah Luas

Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)
Bendera Hong Kong dan China berkibar berdampingan (AFP)

Donatella Versace, saudara perempuan dari mendiang pendiri rumah mode terkait, Gianni, mengeluarkan pernyataan serupa di akun Instagram resminya.

"Saya tidak bermaksud tidak menghormati Kedaulatan Nasional China, dan inilah mengapa saya ingin secara pribadi meminta maaf atas ketidakakuratan dan keresahan yang mungkin ditimbulkannya," tulis Donatella.

Sementara duta merek Versace untuk China, Yang Mi, yang juga merupakan salah satu aktris terkenal setempat, mengatakan dalam akun Weibo-nya bahwa dia mengakhiri kontraknya dengan rumah mode tersebut akibat masalah ini.

"Integritas dan kedaulatan wilayah China adalah suci dan tidak dapat diganggu gugat setiap saat," kata Jiaxing Media, agensi yang menaungi sang aktris, dalam sebuah pernyataan.

Berakhirnya hubungan Yang dengan Versace adalah salah satu topik yang paling banyak diperbincangkan di Weibo pada hari Minggu, menarik lebih dari 640 juta tampilan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya