Jarang Terlihat, Ini Penampakan Ubur-Ubur Langka di Laut Dalam Samudra Pasifik

Sebuah ubur-ubur langka ditemukan di Laut Samudra Pasifik.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2019, 10:01 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 10:01 WIB
Ilustrasi Ubur-Ubur
Ilustrasi Ubur-Ubur

Liputan6.com, Samudera Pasifik - Lautan penuh dengan spesies dan tumbuhan yang sangat aneh. Sebagai contoh, spesies ubur-ubur langka yang dikenal sebagai Deepstaria enigmatica, dinamai oleh penjelajah Perancis Jacques Cousteau.

Menurut Live Science, sekelompok ilmuwan laut dalam yang menaiki kapal riset E / V Nautilus baru-baru ini bertemu dengan makhluk laut langka ketika dalam misi pengintaian di ketinggian 2.500 kaki di bawah Samudra Pasifik.

Spesimen itu ditemukan di dekat Baker Island di National Monument of the Remote Pacific Islands oleh E / V Nautilus menggunakan Hercules ROV. Makhluk itu terlihat sekitar setengah jalan antara Amerika Serikat dan Australia, dikutip dari All That Interesting pada Minggu (22/9/2019).

Para peneliti merekam kemampuan perubahan bentuk ubur-ubur yang membingungkan dalam video.

Pada awalnya, Deepstaria ditemukan mengambang dalam bentuk seperti 'hantu'. Tepat melalui tirai transparan dari tubuhnya yang halus --atau apa yang para ilmuwan sebut sebagai 'lonceng' -- tampak ada dua hal, bola merah muda yang cukup besar di bagian atas, dan bola merah yang lebih kecil di sisi kanan bawahnya yang ternyata adalah mangsanya.

Kemudian, ubur-ubur mulai bergerak. Lonceng ubur-ubur membentang di atas 'kepalanya' dan terus membentang seperti selimut yang sangat tipis. Video yang memikat ini berlanjut selama hampir enam menit.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Penampakan Deepstaria

Ubur-Ubur 'Langka' bernama Deepstaria
Ubur-Ubur 'Langka' bernama Deepstaria ditemukan di laut Samudera Pasifik. (Youtube/Nautilus Live)

Ilmuwan laut pertama kali menemukan spesies ini pada 1966, ketiga peneliti di Cousteau's Deepstar 400 menangkap spesimen pertama. Dari penemuan pertama inilah, sebagaian besar ilmu tentang Deepstaria berasal.

Sejak itu, hanya ada sekitar selusin penelitian yang diterbitkan pada spesies, mengingat penelitian ini jarang dilakukan. Tetapi pada 2017, beberapa ilmuwan yang beruntung dapat merekam ubur-ubur Deepstaria lainnya langsung di lepas pantai Pulau San Benedicto, Meksiko.

Spesimen itu cukup besar, berukuran lebih dari dua kaki dengan diameter 1,8 kaki, dan juga menunjukkan kemampuan pengubahan bentuk spesies yang unik.

Selama ekspedisi 2017, tim juga menangkap sebuah fenomena yang disebut 'jelly fall.' Mirip dengan 'whale fall', ketika bangkai paus mati --ubur-ubur jatuh ke dasar laut-- ia dikerumuni oleh berbagai makhluk lain seperti makanan di dasar laut langka.

Ini adalah catatan ilmiah pertama jatuhnya Deepstaria jelly.

Masih Penelitian Lanjut

Ilustrasi Ubur-ubur
Baby Jellyfish (dok Ossid Duha Jussas Salma)

"Biasanya ketika kapal selam turun, mereka turun dengan lampu besar dan ini karena mereka tidak ingin menabrak sesuatu," Gruber menjelaskan. "Rasanya seperti berada di pesta luar dan polisi datang, menyinari lampu senter di wajah Anda. Itulah cara kita biasanya mendekati kehidupan laut dalam."

Tidak seperti ubur-ubur lainnya, Deepstaria tidak memiliki tentakel. Ia juga memiliki kebiasaan memperluas bel untuk menelan mangsanya yang tidak curiga. Para peneliti masih mencoba mencari tahu pola makannya, tetapi yang diketahui, ia memakan ikan-ikan kecil.

Hercules ROV belum menyelesaikan penyelaman terbarunya, jadi mungkin mereka akan mengungkap lebih banyak misteri di sekitar jeli yang sulit ditangkap ini segera.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya